Konsultasi Seputar Dunia Kerja dengan Career Expert

[Experd]

Dear Nisa @Hidden Content .

Saya boleh sharing sekaligus minta pendapat ya? Saya sudah bekerja selama 6 tahun. Dalam periode tersebut, saya sudah beberapa kali ganti pekerjaan baik di kementerian maupun MNC bahkan kedutaan besar. Persamaan dari semua pekerjaan saya adalah: masih berhubungan dengan ekonomi, kecuali satu pengalaman saya yang kebetulan pengalaman paling lama dari 6 tahun waktu kerja saya (tepatnya saya di sana hampir 3 tahun). Kesal sih karena 3 tahun ini seolah-olah seperti "duri dalam daging" di CV saya karena keluar jalur banget. Setelah keluar dari tempat tersebut, saya kembali ke perusahaan sebelumnya yang menerima saya karena sudah tahu betul kinerja saya & mereka anggap kinerja saya baik. Bodohnya, setelah bekerja 1 tahun di tempat itu, saya keluar lagi dan selama 11 bulan terakhir saya bekerja di kedutaan besar; memegang divisi trade and investment.

Intinya: saya merasa selama 6 tahun saya kurang sabar dalam mengembangkan karir saya. Alhasil, saya menclak-menclok & CV saya menjadi acak adut. Oia saya sendiri lulusan S1 Ekonomi (economics, bukan management maupun accounting) dari sebuah PTN yang kebetulan memiliki kualitas yang dikenal baik, usia saya 28 tahun. Dan saya merasa saya itu generalis dan bukan spesialis. Saya bisa mengerjakan ini itu, tapi tidak "megang" banget. Duh ujung2nya masalah passion ya.... Hidden Content

Pertanyaan saya: Apa sebaiknya yang saya harus lakukan? Saya sendiri ingin sekali menjadi spesialis dalam satu hal karena yang saya pahami, menjadi spesialis dalam satu hal dianggap lebih bernilai dari seorang generalis. Apakah saya off the job market untuk meningkatkan skill saya (misal: intensif bahasa 5 hari dalam seminggu disertai training2) atau bagaimana ya? Help Hidden Content

Halo @Hidden Content ,

Anda berkata bahwa selama 6 tahun terakhir, Anda kurang sabar dalam mengembangkan karir Anda. Sekiranya apakah yang membuat Anda berpindah-pindah? Apakah Anda mudah bosan dengan lingkungan kerja Anda? Ataukah Anda masih mencoba untuk mengeksplorasi passion Anda seiring berjalannya waktu?

Menjadi generalis sebenarnya tidak selalu lebih buruk dibandingkan menjadi spesialis, dan bahkan terkadang menguntungkan. Generalis seringkali bisa melakukan banyak hal dan tidak tersegmentasi kemampuannya seperti spesialis. Pengetahuan mengenai berbagai isu dapat membuat generalis bisa memecahkan permasalahan yang kompleks. Oleh karena itu, tidak aneh jika pada posisi yang membutuhkan kepemimpinan, seorang generalis akan lebih diuntungkan dalam manajemen kerja. Generalis pun memiliki peran yang lebih fleksibel dalam lingkup kerjanya dan transferable skills yang memungkinkan seseorang untuk mencoba berbagai macam hal serta melihat sesuatu dalam bigger picture.

Menjadi spesialis pun memang dianggap memiliki keuntungan tersendiri, bahkan dianggap lebih menguntungkan secara finansial. Tidak heran bahwa banyak yang menganggap orang-orang spesialis sebagai “penghasil uang” dan memiliki prestise yang lebih tinggi dibandingkan generalis yang tidak mendalami suatu hal secara spesifik. Akan tetapi, menjadi spesialis juga memiliki kelemahan, yaitu tidak fleksibel dalam pekerjaan. Kesempatan kerja bagi spesialis tentunya lebih sedikit dari generalis, dan akan sulit untuk mencari kerja di bidang lain karena tidak se-fleksibel generalis dalam kemampuan dan peran yang dapat dijalankan.Ada baiknya Anda memikirkan ulang mana pendekatan yang paling sesuai dengan Anda, tidak semata-mata karena anggapan orang mengenai generalis dan spesialis. Apabila benar Anda berminat menjadi spesialis, anda bisa off the job market seperti yang anda bilang tadi untuk mengingkatkan skill dan juga kredibilitas anda bagi potential employer. Hindari memilih posisi pekerjaan yang beragam dalam waktu singkat untuk menunjukkan konsistensi dalam CV anda.


Hopefully it will help! Cheers :-)

[Experd]

Dear @Hidden Content
Seneng skali nemu thread ini, akhir2 ini sya memang sdg galau,bth advice dan sharing sputar dunia krj.
Sya lulusan S1 akuntansi, prnh bkerja dprushaan asing sbg staff finance, tp kmudian resign krn tdk cocok dg lingkungan krj dsna (trutama dg si bos),kita sllu bda pndpt dan dy sllu mrsa bhwa dirinya pling bnr,ini bkn pndpt sya pribadi lho rekan krj yg lain pun mraskan hal yg sma.Saat itu posisi sya jg msh 'hijau'/awam ttg dunia krj krn sya msh fresh grad, kaget lgsng brhadapan dg dunia krj yg trnyata oh bgni oh bgtu dtambah dg karakter si bos yg spt itu,makan ati krj dsana. mgkin sya jg ada slh krn saat itu mgkin mental sya 'blm siap' trjun kdunia krj dan saat itu lgsng dhadapkan dg situasi dan kondisi spt itu (ya mklum lah namanya jg fist job he..)
Singkat cerita akhirnya saya resign dr tmpt tsb krn tdk tahan, tnpa prencanaan matang krj dmn stlhnya,tp batin sya serasa lepas/enteng dan jauh lbh mraskan kedamaian stlh sya kluar dr tmpt itu,sblm resign sya sdh cba apply2 ktmpt lain tp blm ada yg nyangkut.
Seiring brjalanya wktu smbil cari2 pkerjaan sya menemukan hobby baru saya dan bka usaha sndri dbidang tsb,dan alhmdlh hslny ckp mskipun awalny sya tdk menyangka sya bs melakukan hal ini.1th sya tenggelamm dlm dunia usaha yg sya geluti,jd mles cari2 dan apply krj,tp ko blkgn ini sya trpikir mncari pkerjaan lg krn umur sdh smakin brtambah prlu prencanaan keu yg lbh mapan,ingin memperoleh pnghasilan ttp lg spt dl,tp ada prasaan ga pede krn sdh lamar sana sini blm ada yg nyangkut jg,dtmbh pngalamn krj sya bs dbilang agk sdkit krg mengenakan sblmnya
.Yg ingin sya tnyakan apa wajar prasaan ga pede itu mncul saat ini?apa yg sya hrs lakukan agr timbul motivasi dan semangat lg untk apply2?bhkan sya smpet brpikir akuntansi bkn passion sya dan bralih untk lbh menukuni hobby sya, ,tp sya bca thread d ats jgn trllu cpt ambil ksimpulan kl bidang itu bkn passionnya mengingat sya pun blm trllu byk mengeksplore ttg bidang ini, hati kcl sya msh ingin mrasakan krj lg krn sya blm menikah,blm ada priorits ank&suami jd msh pgn brsosialisasi, mengenal dunia luar dan mncoba hal baru ,usha sampingan pun nnti bs sya delegasikan tgs2 trntu kpd kel sya.Help me spaya sya bs kluar dr situasi ini Hidden Content

Salam @Hidden Content ,
Menjalankan hobi pastinya terasa seolah lebih menyenangkan dibandingkan bekerja, terlebih lagi apabila Anda kurang menyukai pekerjaan tersebut atau pernah mendapatkan pengalaman buruk ketika bekerja kantoran. Kemampuan dan kesuksesan Anda dalam berwirausaha tidak selalu berarti Anda tidak cocok kerja kantoran. Maka dari itu, tidak ada salahnya apabila Anda mencoba lagi bekerja untuk menambah pengetahuan, pengalaman, dan memperluas networking Anda. Pengalaman bekerja inilah yang nantinya dapat menjadi bekal juga bagi Anda ketika menjalankan bisnis sendiri kelak.
Apabila Anda memilih untuk kembali bekerja di kantor, pastikan bahwa Anda memiliki perencanaan yang jelas sebelum memilih pekerjaan. Anda bisa me-review pace kerja, jobdesc pekerjaan yang anda minati, dan fokus perusahaan terlebih dahulu agar memiliki perkiraan sekiranya seperti apa lingkungan kerja di tempat Anda apply. Anda bisa mencari informasi-informasi seputar perusahaan melalui forum-forum yang bersifat online sharing, seperti femaledaily, kaskus, maupun forum lainnya. Dengan informasi yang cukup, Anda dapat mengantisipasi terjadinya over-expectation sehingga Anda tidak kecewa maupun tertekan saat diterima kerja dan diminta menjalankan pekerjaan Anda. Apabila Anda sudah mengantisipasi terjadinya kebosanan dan over-expectation serta memiliki pengalaman kerja yang cukup, jika masih tidak betah juga, mungkin memang Anda lebih cocok untuk berwirausaha. Jika begitu, barulah Anda sebaiknya memfokuskan diri Anda untuk mengembangkan usaha Anda.
Disisi lain, bisa dipahami bahwa dengan posisi dimana tuntutan hidup semakin tinggi dan tidak ada kejelasan akan job security, Anda merasa insecure dan Anda merasa membutuhkan pekerjaan tetap dengan penghasilan yang tetap juga. Namun kembali lagi, selama Anda mampu, sebaiknya Anda explore kembali seluruh potensi yang ada dalam diri Anda. Berwirausaha bukan berarti Anda tidak dapat bersosialisasi dan mencoba hal-hal baru. Anda dapat bergabung di komunitas-komunitas yang berhubungan dengan hobby Anda atau lingkungan sekitar Anda. Dari komunitas atau perkumpulan ini Anda bisa bersosialisasi dengan orang lain, menambah networking, dan bahkan memberikan inspirasi ide-ide kreatif untuk mengembangkan usaha Anda. Bisa jadi, dengan menekuni usaha yang saat ini Anda jalankan dan mengembangkannya, Anda bisa menjadi lebih sukses dan mendapat penghasilan yang mencukupi dibandingkan dengan bekerja di kantor. Terlebih lagi, Anda merasa bahagia ketika menjalankannya. Seperti kata seorang filsuf Cina, Kong Hu Cu (Confucius), “Choose a job you love, and you will never have to work a day in your life.”
Good luck, @Hidden Content !

[Ayuikrimah]

dear Experd
aku udah apply juga test sana sini tapi masih aja belum ada yg nyatol. sampe aku mikir kok kayak aku ga punya skill gitu. padahal menurutku pengalaman organisasi di kampus udah lumayan banyak. kira kira ada yg salah ga ya sama aku sndiri?

[Experd]

haloo mau tanya juga dong

aku baru mulai kerja di salah satu perusahaan freight forwarder, baru sebulan.
jadi aku di hire untuk jadi r & d marketingnya, tapi yang jadi masalah userku cuma dateng sebulan sekali. sisanya aku ditinggal.
dari department ini ga ada yang bisa aku tanya krn ga ada yang ngerti (r & d ini posisi baru banget dan aku cuma sendiri).
jadi aku bingung harus ngapain. analisis data pun ga tau analisis apa (namanya juga fresh grad)
ini aku yang bodoh banget atau emang harusnya ada sedikit arahan dari user sih?
aku mau pro aktif juga bingung harus ngapain. krn ga ada yang sejob desc. mau bantuin orang juga semuanya sibuk masing-masing dan takutnya malah salah.
kerjaan yang di assign ke aku sejauh ini hanya compile project yang ada untuk diterusin ke sales which is can be done in one day. sisanya aku gatau harus ngapain, aku ga enak juga keliatan gabut sama orang-oranng lain.
please please kalo ada orang di luar sana yang baca ini dan punya masukan aku harus ngapain, please kasih tau.
aku udh pusing banget dan ngerasa useless banget disini.
tapi tbh, kerjaan ini lumayan. jadi aku pengen bikin good impression, i just don't know how.

thank you Hidden Content

Sangat wajar apabila sebagai fresh graduate yang ditempatkan pada sebuah posisi yang tidak ada rekannya dan minim arahan dari Atasan, Anda akan merasa bingung dalam menjalankan tugas Anda. Anda berkata bahwa Anda bingung harus bagaimana, namun sudahkah Anda berkonsultasi pada user atau rekan kerja terkait dengan job desc Anda? Mungkin memang tidak ada yang satu job desc dengan Anda, namun bisa saja para rekan kerja Anda memiliki pengetahuan tentang jobdesc R & D. Selain itu, ketika Anda merasa bahwa kerjaan Anda sudah selesai, apakah Anda pernah bertanya sekiranya apa yang bisa Anda bantu pada para rekan kerja? Siapa tahu, mereka membutuhkan bantuan Anda, namun sungkan meminta tolong karena Anda tidak mengisyaratkan bahwa Anda available untuk membantu. Apabila Anda belum pernah mencoba untuk bertanya pada atasan atau user, ada baiknya Anda mencoba memberanikan diri bertanya pada beliau ketika sedang bertemu dengan Anda walaupun hanya sebulan sekali. Melalui komunikasi yang baik dan inisiatif yang tinggi, selain memperoleh pengetahuan dan informasi untuk melakukan pekerjaan Anda dengan baik, hal tersebut akan menjauhkan Anda dari kesan bahwa Anda tidak mengerjakan apa-apa atau “gabut”.


Selain bertanya pada user dan rekan kerja, Anda tidak perlu terlalu terpaku pada informasi yang bisa didapat dari lingkungan kerja Anda. Perlu diingat bahwa pengetahuan mengenai pekerjaan Anda di kantor bisa juga didapatkan dari lingkungan luar. Anda dapat mencari info sebanyak-banyaknya terkait bidang R&D itu sendiri untuk memperkaya pemahaman Anda terhadap posisi tersebut. Anda dapat bertanya pada keluarga, teman-teman, dosen maupun mencari informasi melalui buku dan Internet terkait apa jobdesc umum posisi R&D. Apabila Anda sudah memiliki pemahaman tentang R&D dari sumber-sumber external tersebut, mungkin justru Anda dapat mengembangkan informasi yang Anda dapatkan dan menciptakan ide-ide kreatif untuk disampaikan kepada user atau atasan Anda.


Semangat terus @Hidden Content , semoga mendapatkan pencerahan ya… Hidden Content Apabila ada teman-teman disini yang paham mengenai R&D, yuk saling berbagi ilmu… Hidden Content

[lirasuci]

Hai salam kenal saya suci saya mau konsultasi nih.. Saya bekerja sudah 2tahun lebih di bank swasta sebagai admin service alhamdulillah saya mendapat bamyak ilmu dan pengalaman tapi akhir akhir ini saya Ingin resign karena rekan kerja sudah tidak kondusif lagi dan saya adalah lulusan sma dan masih berkuliah semester akhir kebetulan saat itu saya cuti bekerja sebagai costumer service dan akhirnya saya bekerja di bank ini.. Saya imgin sekali memyelesaikan kuliah namun kampus saya dalam jam operasional loket dan sekretariat tidaklah fleksibel sehingga saya harus banyak izin di kantor.. Saya tidak ingin nama saya jelek dikantor maka saya berpikir saya harus resign namun jika saya tidak bekerja saya tifak tau harus bayar kuliah drmn apalagi keadaan saya kost. Mohon advice nya

[Experd]

Hai salam kenal saya suci saya mau konsultasi nih.. Saya bekerja sudah 2tahun lebih di bank swasta sebagai admin service alhamdulillah saya mendapat bamyak ilmu dan pengalaman tapi akhir akhir ini saya Ingin resign karena rekan kerja sudah tidak kondusif lagi dan saya adalah lulusan sma dan masih berkuliah semester akhir kebetulan saat itu saya cuti bekerja sebagai costumer service dan akhirnya saya bekerja di bank ini.. Saya imgin sekali memyelesaikan kuliah namun kampus saya dalam jam operasional loket dan sekretariat tidaklah fleksibel sehingga saya harus banyak izin di kantor.. Saya tidak ingin nama saya jelek dikantor maka saya berpikir saya harus resign namun jika saya tidak bekerja saya tifak tau harus bayar kuliah drmn apalagi keadaan saya kost. Mohon advice nya

Halo @Hidden Content ! Senang mendengar pertanyaan dari Anda,
Wah, Anda kuliah sambil kerja ya? Sebelum mengambil keputusan, ada baiknya Anda memikirkan lagi hal apa yang jadi prioritas Anda. Bekerja sambil kuliah tentunya memiliki plus dan minus tersendiri. Dengan bekerja, Anda bisa mendapatkan uang serta bisa mencari pengalaman kerja sambil mencari ilmu. Selain itu, Anda pun mendapatkan pengalaman nyata dari dunia kerja sehingga tidak kaku dalam mengaplikasikan teori saat bekerja. Relasi, pengetahuan, juga skill Anda pun menjadi lebih kaya dibandingkan orang lain yang kuliah tanpa bekerja. Akan tetapi, bekerja sambil kuliah pun dapat menambah load kerja Anda, sehingga fokus Anda terbagi. Apabila pembagian waktu antara keduanya tidak ditangani dengan baik, bukan tidak mungkin bahwa pekerjaan dan kuliah Anda akan terbengkalai, dan Anda juga akan lebih cepat kelelahan. Hal yang dapat Anda lakukan untuk menjaga performa Anda di dunia kerja dan perkuliahan ialah dengan perencanaan manajemen waktu yang baik dan adanya sikap konsisten untuk menjalankannya.

Jika memang Anda kuliah dengan biaya sendiri, ada baiknya Anda tetap bekerja agar tidak kesulitan membiayai kehidupan Anda. Selain itu, sudahkah Anda berkonsultasi dengan Supervisor Anda tentang hal ini? Apabila ia tahu bahwa Anda masih kuliah, mungkin saja akan lebih tolerir dengan frekuensi izin Anda yang menyesuaikan jadwal kuliah. Selama performa Anda tetap baik saat bekerja dan supervisor Anda tidak merasa keberatan, maka Anda tidak perlu mengkhawatirkan pandangan buruk dari orang lain.
Semoga masukan ini bermanfaat buat Anda, @Hidden Content ! Tetap semangat Hidden Content

Hellow...kenalin saya indy.
Mohon advice nya.
Saat ini saya telah bekerja selama setahun di sebuah perusahaan PMA, Mengenai peluang ke depan, dari segi finansial, ilmu dan pengalaman sejauh ini masih cukup menjanjikan. Tapi akhir-akhir ini hati nurani saya lagi galau.hehe. Di satu sisi, beberapa tahun dari sekarang saya pengen bisa jadi ibu rumah tangga yang punya usaha sendiri, saya ga pengen ninggalin anak di rumah gara-gara cukup sering overtime karena tuntutan kerjaan di kantor yang ga ada abisnya. Dan di sisi lain saya juga punya passion tinggi di pekerjaan yang dijalani saat ini. Saya juga berencana kuliah S2 dalam waktu dekat ini untuk mengejar karir di kantor. tapi saya juga pengen bisa mulai merintis usaha sendiri dengan cara ikutan kursus sana sini, nabung buat modal usaha, dll. Bagaimana saya harus membuat skala prioritasnya yah?karena jelas untuk saat ini saya tidak bisa meninggalkan karir saya di kantor, tapi saya juga ga pengen nglepas cita2 usaha kulinernya di masa depan yang butuh persiapan baik waktu, tenaga dan budget yang tidak sedikit juga.
Many thanks.

Selamat Pagi Experd!

Ada 2 hal yang ingin Saya tanyakan pendapatnya, yaitu:


1. Kira-kira peluang (secara general dari sudut pandang HR Perusahaan swasta) jika Saya apply ke perusahaan swasta dengan kondisi CV menganggur selama 1 tahun dikarenakan resign dari perusahaan lama kemudian mencari kerja kembali (hampir diterima di perusahaan lain di bulan yang sama ketika Saya resign) tetapi tidak diterima di tahap akhir dikarenakan Saya hamil, seberapa besar peluang yang kira-kira Saya miliki untuk dapat memulai karir kembali setelah melahirkan? (Usia 28 tahun, Resign pada Mei 2016 dengan jabatan akhir Supervisor Operasional pada Perusahaan Finance, akan melahirkan InsyaAllah pada Januari 2017)

2. Untuk mengisi waktu luang selama menganggur saran apa yang EXPERD sarankan untuk Saya (Sementara ini Saya hanya memperbarui skor TOEFL Saya dari lembaga tes TOEFL), dan hanya mencoba apply online dan apply untuk CPNS/BUMN

Terimakasih atas sarannya, Tim EXPERD! Hidden Content

[little lady]

Hi @Hidden Content

Sebelumnya saya mau bilang dulu ketika lulus s1 saya pernah magang di experd sebagai associate lepasan. Senang rasanya bisa konsultasi dengan perwakilan dari experd yang terkenal dengan kualitasnya. Saya mau bertanya seberapa besar kesempatan saya untuk kembali bekerja stlh hampir 2 tahun resign krn lebih memilih untuk mengurus anak. Pengalaman kerja saya memang belum lama total 3thn karena saya meneruskan pendidikan S2 dibidang MM.Sdm. Posisi terakhr saya sebagai recruitment specialist selama 1.5 tahun dan posisi terakhr bukan entry level. Perusahaan terakhir saya merupakan public accountant big 4 di Indonesia (saya harap pengalaman saya disn memiliki nilai jual saya untuk pekerjaan berikutnya). Sejujurnya sebagai seorang recruiter saya memang merasa posisi saya kurang menarik untuk bisa diterima bekerja lg. Btw usia saya 31thn.Mohon pencerahannya...apakah saya msh pnya kesempatan untuk bekerja dikantoran atau lbh baik saya bekerja sebagai freelance? Trms

[Experd]

Hi @Hidden Content

Sebelumnya saya mau bilang dulu ketika lulus s1 saya pernah magang di experd sebagai associate lepasan. Senang rasanya bisa konsultasi dengan perwakilan dari experd yang terkenal dengan kualitasnya. Saya mau bertanya seberapa besar kesempatan saya untuk kembali bekerja stlh hampir 2 tahun resign krn lebih memilih untuk mengurus anak. Pengalaman kerja saya memang belum lama total 3thn karena saya meneruskan pendidikan S2 dibidang MM.Sdm. Posisi terakhr saya sebagai recruitment specialist selama 1.5 tahun dan posisi terakhr bukan entry level. Perusahaan terakhir saya merupakan public accountant big 4 di Indonesia (saya harap pengalaman saya disn memiliki nilai jual saya untuk pekerjaan berikutnya). Sejujurnya sebagai seorang recruiter saya memang merasa posisi saya kurang menarik untuk bisa diterima bekerja lg. Btw usia saya 31thn.Mohon pencerahannya...apakah saya msh pnya kesempatan untuk bekerja dikantoran atau lbh baik saya bekerja sebagai freelance? Trms

Halo @Hidden Content ...
Terima kasih atas pertanyaannya disela waktunya mengurus anak. Setelah saya baca-baca dari cerita Anda, Anda memiliki begitu banyak pengalaman. Mulai dari freelance di Experd Consultant, kemudian bekerja di sebuah kantor public accounting sebagai recruitment specialist bahkan Anda sudah menempuh Strata 2 (S2) Magister Management dan fokus di SDM (Sumber Daya Manusia), menurut saya Anda sebuah paket yang lengkap.
Jika Anda bertanya apakah masih punya kesempatan untuk bekerja dikantoran? Jawaban saya, jelas sangat punya. Karena pengalaman dan ilmu yang Anda dapatkan selama bekerja lalu kuliah S2, saya rasa begitu dibutuhkan meskipun telah lama rehat dalam bekerja kantoran.
Kesempatan lapangan kerja masih terbuka luas karena banyak perusahaan terus berkembang sehingga membutuhkan tenaga dari orang-orang berpengalaman. Apalagi melihat pengalaman Anda di kantor yang sebelumnya termasuk big 4 di Indonesia. Saya rasa itu bisa menjadi nilai jual yang akan dilirik oleh para recruiter di perusahaan-perusahaan saat ini.
Tiap pilihan pasti ada hal yang mesti dipertimbangkan. Jika Anda ingin kembali menjadi wanita karir, lalu apakah Anda siap menjalani rutinitas dengan kewajiban Anda sebagai istri dan seorang ibu? Anda harus pandai-pandai mengatur waktu dan menjaga kondisi badan agar selalu sehat karena tanggung jawab yang bertambah.
Lalu bagaimana dengan pilihan sebagai pekerja lepas? Mungkin ini bisa juga jadi pilihan Anda, karena pekerja lepas memiliki waktu kerja yang lebih sedikit sehingga Anda dapat mengatur waktu antara mengurus anak dan suami sambil menjalani pekerjaan Anda sebagai seorang pekerja lepas.
Ingat, usia Anda masih dalam masa produktif dan segala keputusan baik itu untuk berkarir kembali di kantoran atau dengan bekerja freelance ada baiknya didiskusikan dulu dengan suami agar rumah tangga tetap terbina dengan baik. Hidden Content

- - - Updated - - -

Hellow...kenalin saya indy.
Mohon advice nya.
Saat ini saya telah bekerja selama setahun di sebuah perusahaan PMA, Mengenai peluang ke depan, dari segi finansial, ilmu dan pengalaman sejauh ini masih cukup menjanjikan. Tapi akhir-akhir ini hati nurani saya lagi galau.hehe. Di satu sisi, beberapa tahun dari sekarang saya pengen bisa jadi ibu rumah tangga yang punya usaha sendiri, saya ga pengen ninggalin anak di rumah gara-gara cukup sering overtime karena tuntutan kerjaan di kantor yang ga ada abisnya. Dan di sisi lain saya juga punya passion tinggi di pekerjaan yang dijalani saat ini. Saya juga berencana kuliah S2 dalam waktu dekat ini untuk mengejar karir di kantor. tapi saya juga pengen bisa mulai merintis usaha sendiri dengan cara ikutan kursus sana sini, nabung buat modal usaha, dll. Bagaimana saya harus membuat skala prioritasnya yah?karena jelas untuk saat ini saya tidak bisa meninggalkan karir saya di kantor, tapi saya juga ga pengen nglepas cita2 usaha kulinernya di masa depan yang butuh persiapan baik waktu, tenaga dan budget yang tidak sedikit juga.
Many thanks.

Halo @Hidden Content ...
Thank you ya sudah mampir di thread ini Hidden Content
Kadang untuk memilih keputusan memang sering membuat galau ya, memang ada baiknya kita membuat skala prioritas untuk menentukan. Yang perlu dilakukan adalah menganalisa, dengan cara memahami apa yang benar-benar dibutuhkan oleh diri Anda. Lalu pisahkan hal yang sangat penting dan perlu dilakukan sekarang untuk menunjang kehidupan Anda, dengan hal yang penting tetapi dapat dicicil karena tidak mendesak. Lalu kerjakan, perilaku menunda dapat menurunkan produktivitas Anda dan berakibat buruk bagi kelangsungan hidup Anda.
Membandingkan prioritas antara karir dan usaha adalah hal yang cukup pelik mengingat banyak hal yang berhubungan dan akan berakibat fatal jika kita salah perhitungan. Ada baiknya kita melihat saat ini apa yang paling pasti dapat dijalani sembari mengumpulkan modal-modal usaha yang diinginkan, untuk usaha sendiri Anda dapat mulai memikirkan usaha kuliner apa yang akan cocok dan sesuai dengan passion Anda, lalu apakah usaha tersebut betul-betul membutuhkan kursus khusus atau dapat dipelajari dengan otodidak. Jika betul membutuhkan kursus, Anda dapat memilih yang tidak akan menghabiskan banyak waktu.
Rencana meneruskan kuliah adalah ide yang sangat bagus apalagi untuk mengejar karir dikantor, kuliah S2 dapat dipilih yang waktunya fleksibel serta yang paling sesuai dengan kebutuhan dan kesibukan Anda. Mungkin saat ini Anda dapat mulai merinci jenis usaha kuliner dan kampus mana yang paling bisa menyesuaikan dengan kebutuhan dan waktu Anda. Tetapi yang perlu diingat untuk menjalani kerja, kursus dan kuliah secara berdampingan pasti akan membuat fokus Anda terbagi, disanalah peran Anda dituntut untuk membagi waktu sebaik mungkin serta konsistensi untuk menjalankannya. Saat itulah Anda makin dapat melihat yang manakah passion dan prioritas Anda sebetulnya. Semoga masukan ini bermanfaat bagi Anda, Sukses selalu dan tetap semangat! Hidden Content

[Experd]

Selamat Pagi Experd!

Ada 2 hal yang ingin Saya tanyakan pendapatnya, yaitu:


1. Kira-kira peluang (secara general dari sudut pandang HR Perusahaan swasta) jika Saya apply ke perusahaan swasta dengan kondisi CV menganggur selama 1 tahun dikarenakan resign dari perusahaan lama kemudian mencari kerja kembali (hampir diterima di perusahaan lain di bulan yang sama ketika Saya resign) tetapi tidak diterima di tahap akhir dikarenakan Saya hamil, seberapa besar peluang yang kira-kira Saya miliki untuk dapat memulai karir kembali setelah melahirkan? (Usia 28 tahun, Resign pada Mei 2016 dengan jabatan akhir Supervisor Operasional pada Perusahaan Finance, akan melahirkan InsyaAllah pada Januari 2017)

2. Untuk mengisi waktu luang selama menganggur saran apa yang EXPERD sarankan untuk Saya (Sementara ini Saya hanya memperbarui skor TOEFL Saya dari lembaga tes TOEFL), dan hanya mencoba apply online dan apply untuk CPNS/BUMN

Terimakasih atas sarannya, Tim EXPERD! Hidden Content

Dear @Hidden Content ,
Terima kasih sekali atas pertanyannya tersebut. Menindaklajuti atas pertanyaan Anda yaitu pertanyaan pertama tentang seberapa besar peluang Anda untuk mendapatkan kembali pekerjaan setelah kehamilan Anda menurut saya tidak dapat dihitung. Tetapi jika dilihat berapa lama pengalaman Anda di kantor sebelumnya dan kemampuan (skill) apa saja yang Anda dapatkan baik itu softskill atau hardskill bisa semakin menambah tinggi kesempatan Anda untuk diterima kerja di perusahaan-perusahaan. Maka dari itu pengalaman pada CV Anda sangat menentukan.
Untuk pertanyaan kedua, kegiatan apa saja yang dapat Anda lakukan untuk mengisi waktu luang (selain merawat anak nanti tentunya) diantaranya, yaitu:
1. Ikutilah Kursus
Anda bisa mengikuti beberapa kursus untuk menambah keterampilan. Banyak pilihan kursus yang sekarang sudah tersedia. Pilihlah kursus yang menurut Anda menarik dan memang Anda minati. Beberapa macam kursus diantaranya, menari, menjahit, komputer, bahasa asing, aritmatika atau sempoa, menggambar dan melukis. Dengan begitu Anda akan tetap produktif meskipun sedang tidak bekerja kantoran dan akan menambah kemampuan Anda sehingga lebih menjual ketika Anda melamar pada suatu perusahaan.
2. Seminar atau Workshop
Jika Anda memilih untuk mengikuti beberapa seminar atau workshop ada beberapa manfaat yang Anda dapatkan selain pengetahuan yang bertambah. Anda bisa menjadikan seminar atau workshop sebagai ajang untuk berbagi dan belajar, berbagi pengalaman dan belajar pada hal-hal baru. Anda juga bisa menjadikan seminar atau workshop sebagai ajang bersosialisasi. Mencari link memperbanyak kenalan dan memperluas jaringan pertemanan Anda. Anda juga bisa bertukar informasi dengan sesama pengikut seminar atau workshop tersebut, sehingga kesempatan Anda untuk mendapatkan pekerjaan baru jauh lebih terbuka.
3. Bergabung dengan suatu komunitas
Ini bisa menjadi salah satu pilihan untuk Anda, jika Anda memiliki hobi yang Anda tekuni sejak lama. Cobalah untuk mencari komunitas dengan hobi yang sama. Anda bisa mengunjungi situs komunitas tersebut dan bergabung bersama dengan anggota lain dalam rangka menjaga lingkungan dengan kegiatan yang positif. Dan tentu saja kegiatan ini akan menambah jaringan pertemanan Anda sehingga perputaran informasi akan sangat banyak terjadi.
Semoga dapat menjadi memberikan pencerahan ya Hidden Content

[dschandradewi]

Hai @Hidden Content saya bekerja sebagai Associate hampir 2 tahun di salah satu kantor jasa di Jakarta, saya merasa bimbang karena berada di zona nyaman. Karena sudah pegawai tetap dan ada gaji, yang saya takutkan adalah tidak memiliki pekerjaan jika saya resgin, secara saya masih harus membiayai adik2 yang kuliah dan orangtua saya pensiun (non pns). Gaji tidak terlalu besar untuk jam kerja yang tinggi yaitu jam 9 pagi sampai kadang jam 4 atau 5 pagi jika ada deadline, sabtu kadang masuk sampai malam juga. Hampir setiap hari juga pulang jam 10-12 malam minimal. Memang ada perhitungan overtime tapi paling maksimal gaji 8 juta sebulan jika full lembur pulang jam 12 malam setiap hari.
Saya ragu apakah jika saya resign bisa segera mendapat pekerjaan pengganti. Secara saya disini ilmu akuntansi juga tidak terlalu terpakai dan tidak ada training dari kantor untuk mengembangkan skill. dan bahasa inggris saya pun kurang lancar jika harus bersaing. Saya juga ingin melanjutkan S2 rencananya cari beasiswa karena ingin di luar negeri dan ingin kursus untuk bahasa dan spesialisasi bidang saya yaitu analis properti/bisnis. Mohon solusinya langkah awal apa yang harus saya lakukan. Terima kasih.

Ngomongin dunia kerja pasti nggak lepas dari namanya challenges, whatever it is. Tapi jika kamu mau karirmu sukses kamu harus berani menghadapi segala tantangan dunia kerja, karena basicly if you did more efforts you will get same with what you did. Inside all, kamu juga bisa bangun karir sendiri dengan cara membangun bisnis. Kamu bisa mulai dari skill yang kamu punya and then kamu kembangkan untuk bangun bisnis. Contohnya, kamu punya skill desain grafis, so bisa kamu manfaatin untuk membuka usaha seperti tempat digital printing. Dengan begitu, karir kamu akan menjadi sukses karena kamu dikenal menjadi seorang entrepreneur yang notaben kamu udah bisa ngebuka peluang lapangan kerja untuk orang lain.

[myhani]

To : @Hidden Content
Malamm team EXPERD..
Duh aku lagi galau neh dan butuh saran.
Aku dulu kuliah teknik. Dan uda pernah kerja diperusahaan konstruksi tp perusahaan keluarga dan kecil. Uda kerja 3 tahunan. Nah gaji ak tuh gak wah wah amat. Standar cm 4 an doang, benefit cm thr, bpjs kesehatan dan ketenagakerjaan. Aku galau cari kerja lanjut kesana kesini dgn bidang yg sesuai susah banget. Apa perlu ak banting setir pindah jalur? Tp nanti ak mulainya dari awal lagi. Dan dianggap blm pengalaman dong? Mohon masukan nya teammmm