UHT Untuk Balita

[nenglita]

Halo buibu...

Sabar ya, Prof Pur lagi menyusun jawaban dari pertanyaan2nya Hidden Content

Untuk mempermudah proses tanya jawab, beberapa pertanyaan yang mirip jawabannya akan digabung, ya. Jadi pembahasannya nggak bolak balik.

Silakan menyimak.

Btw, dengan Prof Pur jawabannya lebih difokuskan ke masalah teknologi dan pengolahan susu.
Mommies yang sudah telanjur mengajukan pertanyaan mengenai nutrisi untuk anak, nanti akan dijawab oleh dokter anak di sesi live chat berikutnya. Stay tune!

@kirana21, @rials dan @bancetijo:

Tentang pertanyaan mengenai reformulasi, saya bisa berikan penjelasan sbb:

Pertama, menurut peraturan BPOM (peraturan Pelabelan Pangan dan Kategori Pangan BPOM RI), pengertian susu UHT adalah susu segar atau susu rekonstitusi atau susu rekombinasi yang disterilkan pada suhu tidak kurang dari 135C selama 2 detik dan dikemas segera dalam kemasan steril dan secara aseptis.

Apa artinya?
Susu UHT yang ada dipasaran memang ada tiga jenis tersebut. Ada yang berasal dari susu rekonstitusi; yaitususu bubuk yang ditambahkan air kembali; sehingga menjadi susu cair kembali.

Ada yang berasal dari susu rekombinasi, yaitu campuran antara susu bubuk dan susu segar. Dan ada juga yang berasa dari susu segar. Hal ini tentunya berkaitan dengan pertimbangan ketersediaan bahan, dan juga harga.

Di samping itu, untuk susu UHT yang berasal dari susu segar, sering juga diperlukan beberapa penambahan ingridient tertentu untuk keperluan standarisasi produk.


Lalu, bagaimana membedakannya? Disarankan untuk membaca label dengan cermat.

---------- Post added at 08:06 AM ---------- Previous post was at 07:51 AM ----------

Pertanyaan dari @lindaaiveronika, @shela, @evitaduwita

Mengenai proses susu UHT apakah dibuat dari susu sapi segar?
Sesuai dengan peraturan BPOM, susu UHT bisa dibuat dari susu sapi segar, susu rekonstitusi atau susu rekombinasi. Jadi, tidak selalu dari susu sapi segar.

Mengenai prosesnya, proses sterilisasi UHT harus mencapai tingkat sterilitas yang dipersyaratkan (sesuai dengan standar keamanan pangan), yang dilakukan pada suhu proses biasanya pada suhu 135-140 derajat Celcius, selama 3-4 detik. Proses sterilisasi UHT (biasanya dikombinasikan dengan teknik pengemasan aseptis), mampu mematikan bakteri pada susu dengan sangat efektif dan sekaligus meminimalkan terjadinya kerusakan zat gizi. Karena bakteri sudah dimatikan dengan proses UHT, maka, Artinya; kerusakan susu karena aktivitas mikroorganisme (seperti bakteri) betul-betul bisa dihambat; sepanjang kemasannya masih utuh dan tidak terjadi kebocoran. Jadi, teorinya; sepanjang kemasannya dengan baik masih melindungi susu yang ada di dalamnya; maka susu tersebut masih terlindung; aman untuk dikonsumsi.

Namun demikian, kerusakan susu terjadi karena aktivitas/pertumbuhan bakteri saja. Perubahan protein, perubahan warna, perubahan rasa bisa saja terjadi selama penyimpanan. Itu sebabnya; susu UHT ini, mempunyai masa simpan 1 – 2 tahun; walaupun pada masa 2 tahun tsb bisa jadi kemasannya masih bagus.

Agak sulit membandingkan zat gizi susu UHT dengan susu formula; karena tentu sangat tergantung dengan formulasi yang digunakan. Saran praktis saya adalah; perhatikan label dengan teliti. Informasi mengenai kandungan gizi sudah seharusnya dicantumkan pada label pangan.

---------- Post added at 08:17 AM ---------- Previous post was at 08:06 AM ----------

@sugarenspice, @sanetya, @haru, @rummy

Tentang pertanyaan kandungan gizi susu UHT atau susu pasteurisasi;

bisa dijelaskan bahwa dari sisi gizi; jika bahan baku susunya sama, maka kandungan gizi susu pasteurisasi lebih terjaga; dibandingkan dengan kandungan gizi susu UHT. Dengan kata lain, kerusakan zat gizi yang diakibatkan karena proses pasteurisasi lebih kecil; dibandingkan dengan kerusakan zat gizi yang diakibatkan karena proses sterilisasi. Tetapi, proses sterilisasi akan menghasilkan susu steril yang awet (bisa bertahan sampai 1 – 2 tahun) tanpa harus disimpan pada lemari es. Sebaliknya, susu pasteurisasi harus disimpan pada lemari es; dan itupun hanya mampu bertahan sekitar 2 minggu saja.

Yang kedua tentang kemasan; kemasan produk susu cair di pasaran memang bisa macam-macam. Namun berdasarkan proses pengolahannya, produk susu bisa dikelompokkan menjadi produk susu steril, atau susu pasteurisasi.

Untuk susu steril; secara umum dilakukan dengan dua cara; yaitu (i) dengan sterilisasi biasa (umumnya suhu sekitar 115-121oC, selama 30-60 menit) atau (ii) dengan sterilisasi UHT (umumnya suhu sekitar 135-140oC, selama 2-4 detik).

Dari sisi keamanan pangan, kedua proses sterilisasi tersebut mempunyai tingkat keamanan yang sama (namanya tingkat steril komersial). Perbedaannya adalah proses sterilisasi UHT, mampu lebih menjaga nilai gizi produk yang disterilisasikan tersebut (dengan kata lain; kerusakan zat gizinya lebih kecil; dibandingkan dengan kerusakan zat gizi yang diakibatkan karena proses sterilisasi biasa).

Untuk @nenglita

Kalau susu UHT tersebut belum kadaluwarsa; maka harusnya masih bagus; sesuai dengan spesifikasi dari produsennya. Namun demikian jika terjadi kerusakan susu di dalamnya, maka ada kemungkinan terjadi kesalahan dalam hal penanganannya, misalnya selama proses distribusi atau penyimpanan dalam gudang dalam suhu yang terlalu tinggi (sekitar 55 derajat Celcius) dalam jangka waktu yang terlalu lama. Kesalahan ini memungkinkan menyebabkan terjadinya kerusakan, namun kemungkinannya cukup kecil. Praktek pengolahan yang baik seharusnya mengendalikan proses produksi, distribusi dan penyimpanan dengan baik, sehingga hal-hal tersebut tidak terjadi. Sebagai konsumen, sebaiknya bisa menyampaikan complain ke produsen mengenai hal itu.

Mengenai kemasan, pilihlah kemasan yang masih utuh dan tidak penyok. Kemasan penyok tidak berarti rusak, namun mempunyai kemungkinan bocor yang lebih besar; sehingga sebaiknya tidak dipilih. Dalam hal ini; supermarket –misalnya- perlu memperhatikan tumpukan produk dan juga penanganannya sehingga kemasan susu UHT tetap terjaga utuh. Mengenai kemasan karton ini juga, disarankan untuk tidak dilakukan perendaman dalam air es, karena akan menyebabkan kebocoran pada bagian sambungan kemasan.

Untuk @evitaduwita, @rummy

1.Dari sisi gizi dan keamanan, semua susu UHT sama-sama saja (perbedaan utama diantara varian susu ini yang paling sering adalah dalam hal kadar lemak dan gulanya). Perbedaan antara susu plain dengan susu coklat adalah pada kandungan gula dan flavour-nya. Jadi menurut saya OK saja.

2.Suhu UHT yang sudah dibuka, artinya, dia sudah kehilangan sterilitasnya. Karena itu; perlu disimpan pada lemari es. Pada lemari es, produk susu yang sdh dibuka masih bisa bertahan sampai sekitar 4 hari.

3.Setiap produk susu mempunyai karakternya sendiri. Untuk mendapatkan perbandingannya; silakan lihat di Hidden Content .


4.Apakah susu UHT bisa direbus dan dijadikan puding?
Bisa dan aman-aman saja; asalkan proses pembuatan pudingnya dilakukan dengan cara yang bersih dan higienis. Upayakan proses pemanasannya tidak berlebih-lebihan, secukupnya saja; sehingga kerusakan karena panas bisa diminimalkan.
(No 4 ini juga untuk menjawab pertanyaan @santobz, @bancetijo, @nengapril, dan @primaresya).

[R33n3e]

Mau ikutan nanya, tapi mungkin gak ada hubungannya dgn susu UHT, boleh ya ? Hidden Content

Sebenernya minum susu segar yang langsung dari hasil perahan sapi atau kambing, itu perlu dimasak lagi atau tidak ya, Prof? Terutama utk dikonsumsi oleh balita atau anak-anak. Kan banyak tuh, susu segar yang diantar tiap pagi kalo kita emang mau langganan.

Maaf kalo pertanyaannya agak silly hehehe, tapi saya rasanya takut aja kalo tidak higienis, apalagi kalo tdk tahu jaminan kebersihan saat proses pemerahan *rada parno*. Belum lagi, kalo seperti susu kambing gitu, takut kebawa bau kambingnya Hidden Content

Kalo, anak saya Laras (5th), sejak lepas dari ASI, seringnya konsumsi susu UHT, kadang susu bubuk kemasan kalo dia lagi milih kepengen minum susu itu. Dulunya selalu minum susu UHT yang plain, tapi sejak udah tau kalo yang rasa coklat atau strawberry lebih enak, skrg udah gak mau minum yg plain lagi, sesekali aja kalo udah gak ada pilihan lain Hidden Content .

Makanya skrg saya selalu batasi dia minum susu, hanya kalo mau tidur siang dan tidur malam, boleh minum susu yg ukuran kecil.

Makasi sebelumnya,

Untuk @adiesty

Secara normal, susu coklat (UHT) mestinya tidak terjadi penggumpalan. Namun demikian permasalahan penggumpalan susu UHT ini memang bisa terjadi; terutama jika proses pengolahannya tidak terkontrol dengan baik. Penggumpalan ini disebabkan karena penggumpalan protein susu oleh enzim yang ada pada susu (protein mengalami koagulasi). Sehingga, sebetulnya proses penggumpalan ini tidak menyebabkan susu menjadi tidak aman untuk dikonsumsi, tetapi jelas merupakan indikasi kerusakan secara fisik (terjadinya penggumpalan protein). Praktek pengendalian proses yang baik di industri harusnya bisa menghindari hal ini, karena itu, jika konsumen menemukan hal ini sebaiknya bisa menyampaikan keluhan ke produsennya. Secara statistik, proses penggumpalan ini memang lebih sering terjadi pada susu coklat.

Untuk @r33n3e

Pada dasarnya, susu ketika masih berada dalam ambing (payudara) sapi merupakan susu yang steril. Namun demikian, pada proses pemerahannya, susu akan kontak dan terkontaminasi dengan berbagai bakteri dari lingkungannya. Pada akhirnya, kondisi susu yang dihasilkan akan dipengaruhi oleh (i) kesehatan sapi, (ii) kebersihan ambing sapi, (iii) kebersihan kandang, (iv) kebersihan peralatan pemerahan, (v) kerbersihan wadah, dan (vi) kebersihan pekerja/pemerahnya. Kondisi di Indonesia saat ini, susu segar mempunyai angka bakteri lebih dari satu juta (1000000) bakteri per mililiter, bahkan lebih.; tergantung kondisi kebersihan dan sanitasi sapi, kandang, dll. Karena itu, melihat kondisi umum tersebut. Disarankan dengan sangat, supaya susu tersebut dipasteurisasi lebih dulu. Jika tidak, susu akan segera basi, atau jika dikonsumsi tanpa pasteurisasi juga beresiko menyebabkan sakit.

[nenglita]

Wah, terimakasih Prof_Pur atas jawaban-jawabannya.
Mommies, mudah2an bisa menjawab keraguan yang selama ini ada, ya. Live chat hari ini dgn Prof_Pur ditutup, ya.

Untuk Mommies yang pertanyaan belum dijawab, nanti kami masukkan ke sesi live chat berikutnya yaitu hari Kamis tgl 24 Oktober bersama dr. Yoga Spak. Tema besarnya masih seputar UHT untuk balita, tapi lebih ke arah nutrisinya.

Mommies yang punya pertanyaan lebih lanjut berkaitan dengan tema ini, silakan di-post ya Hidden Content

Mau ikutan nanya.. Kenapa susu UHT hanya bagus untuk 1 tahun ke atas? Padahl untuk ibu yang memiliki keterbatasan asi, susu UHT ini dapat dijadikan option daripada harus memilih susu bubuk..(untuk bayi)

[sanetya]

Halo, dr. Yoga. Mau tanya, dong Hidden Content Anak saya, 4 tahun 7 bulan, suka banget minum susu UHT. Dalam sekali konsumsi bisa habis sekitar 375 ml (3 x 125 ml) dan sehari bisa 2-3 kali minum susu. Nggak memengaruhi selera makan, sih (makan lahap dan porsinya normal), tapi saya bertanya-tanya saja ... sebenarnya ada batasan maksimal konsumsi susu dalam sehari nggak, sih?

Terima kasih.

Prof,
Bagaimana mengetahui kandungan gula dalam susu? karena ada beberapa susu terasa manis tapi tidak tertulis 'gula' atau 'sugar' dalam kemasannya.

Terima kasih

[nenglita]

Halo dokter Yoga, nanya dong:

Sekarang kan lagi marak gerakan yang menolak susu, sebenarnya bagaimana sih pandangan terhadap hal ini dari sisi ilmu kedokteran?
Lalu, dalam kondisi bagaimana seseorang khususnya anak-anak, tidak boleh mengonsumsi susu?

Terimakasih

[ashreew]

Dokter Yoga,

mnyambung pertanyaan nenglita tentang gerakan menolak susu. benarkah kandungan dlm susu yg brlebihan dan tidak terpakai (lupa tepatnya) akan mengendap dalam tubuh dan mengganggu proses metabolisme tubuh d masa yg akan datang? jujur krn ini saya masih ragu kasih anak saya 1y susu, kecuali dlm makanan.

yg kedua, jika anak saya makan sedang sedikit apa berpengaruh jika diberi susu dok? saya msh ragu krena byk yg bilang ini masa adaptasi anak dgn makanan.

terima kasih byk Dokter Yoga

Menjawab pertanyaan @femalemommy @shintadaniel @evie.n @nenglita @kleinebeer @sazqueen seputar stop susu untuk anak di atas 2 tahun dan enzim yang terdapat pada susu sapi:

Dalam tubuh, enzim laktase diperlukan untuk mencerna laktosa. Laktosa adalah gula yang hanya terkandung dalam susu. Enzim ini akan diproduksi jika makanan yang dikonsumsi mengandung laktosa. Jika dalam jangka waktu tertentu tidak mengonsumsi laktosa, maka kadar enzim laktase akan turun atau sangat rendah. Pada orang Asia, umumnya semakin dewasa usia, kadar enzim laktase dalam tubuh semakin rendah karena konsumsi susu makin berkurang.

Pada anak-anak yang terbiasa minum susu (atau produk turunannya) dan tidak pernah putus minum susu, maka enzim laktase terus diproduksi oleh tubuh.

Mengapa susu baik untuk dikonsumsi? ada beberapa hal yang perlu diketahui:

1)Susu mengandung kalsium dalam jumlah yang tinggi yang mudah diserap tubuh. Dengan mengonsumsi susu kita mendapat asupan kalsium yang paling mudah dicerna. Selain itu juga kita mendapatkan zat besi, protein, mineral, dan vitamin untuk tubuh.
2)Susu kaya akan laktosa yang diperlukan untuk perkembangan otak di 2 tahun pertama kehidupan dan sebagai salah satu sumber energi.
3)Berdasarkan hasil riset di Eropa, anak yang mengonsumsi susu mempunyai postur tubuh lebih tinggi dibanding anak yang tidak mengonsumsi susu terkait dengan kandungan IGF-1 (Insulin Growth Factor - 1) pada susu

Rekomendasi konsumsi susu UHT untuk balita untuk memenuhi kebutuhan kalsium adalah 400 – 600 ml per hari, batas maksimal yang dianjurkan adalah 720 ml per hari.

[momyesha]

Dokter Yoga, saya mau nanya dok.

sebenarnya susu uht itu baik diminum pada usia anak berapa tahun? dan bagaimana klo anak usia 1 thn mem7num susu uht yang didlm kemasan tertera untuk anak usia 2 - 6 thn, apakah ada dampaknya?

terimakasih dok,