Q&A Financial For Mommies

resssy
Memang betul, ada porsi yang musti kita alokasikan untuk masing2 kebutuhan kita, general rules-nya seperti ini: 1) Menabung/investasi --> minimal 10%, 2) pengeluaran rutin (termasuk kebutuhan rumah tangga) --> 30%-50%, 3) cicilan utang --> maksimal 30%, 4) pengeluaran pribadi --> maksimal 20%

Untuk alokasi dana pendidikan sendiri masuk ke dalam kategori kebutuhan investasi. Karena ada kata minimal maka bisa jadi dengan menyiapkan kebutuhan dana pendidikan meningkatkan porsi investasinya. Berapa besarnya? Sangat bergantung dengan sekolah yang ingin dituju, besar nilai uang pangkal/iuran bulanannya, dan kapan dana pendidikan tersebut akan digunakan. Hidden Content

Bababa
Tidak bisa dibuat prosentasi standard sebenernya, Mbak. Karena setiap keluarga punya kebutuhan berbeda-beda. Tapi kalo dari skala prioritas tentunya dana anak sekolah dan dana darurat skala prioritastnya tinggi. Sedangkan kalo liburan skala prioritasnya lebih rendah. Artinya: jika dananya terbatas, maka yang musti 'dikejar' duluan adalah dana sekolah dan danan darurat.

Ketika ingin mencapai suatu tujuan keuangan, entah itu tujuannya dana pendidikan, dana darurat, atau yang lainnya pastikan kita tahu, judul, nominal, dan kapan.

Untuk dana pendidikan contohnya, akan berbeda dana yang disiapkan jika ibu A ingin anaknya sekolah dgn standar Internasional dengan ibu B yang berencana menyekolahkan anaknya di sekolah Nasional.

Jadi kesimpulannya: prosentasi bisa ditentukan setelah kita tahu berapa nilai yang kita ingin capai, ya. Bukan sebaliknya.

ayuparamita
Hi Mbak,

Jawab satu-satu, ya. Hidden Content
1. Untuk investasi dalam bentuk reksadana, penggunaan satu reksadana untuk beberapa tujuan (selama sama-sama dana pendidikan) masih memungkinkan kok, jadi tidak harus sampai membeli 12 reksadana.
Misalnya saja, tujuan SMP dan SMA untuk anak ke-2 adalah 6 dan 9 tahun lagi. Maka dua tujuan ini bisa digabungkan pada satu reksadana campuran yang sama.

2. Untuk logam mulia,tidak kita rekomendasikan untuk berinvestasi dengan mencicil ya, Mbak. Sama halnya dengan kita berinvestasi di reksadana, kita tidak menyarankan untuk berutang untuk membeli reksadana.

Hi Mbak,

Untuk reksadana saham, bisa langsung membeli ke manajer investasinya, atau bisa melalui bank.
Untuk nilainya sendiri, ada yang mulainya dari Rp 500 ribu.

Hi Mbak, betul kebutuhannya adalah 12x pengeluaran bulanan keluarga.

Dana darurat yang disimpuan di tabungan cukup satu kali pengeluaran. Sisanya displit di produk deposito, reksadana pasar uang, reksadana pasar uang, dan emas/logam mulia.

Seperti yang sudah aku bahas sebelumnya, untuk menghitung prosentasi tidak ada standardnya mbak. Tetep harus dimulai dihitung dari besarnya(nominal) dari dana pendidikan yang ingin kita tuju dan kapan (berapa lama lagi)dana tersebut akan digunakan.

Hi Mbak Rita, tidak selalu kok. Kita kembalikan lagi ke jangka waktu penggunaanya. Kalau dana pendidikan tersebut akan digunakan 1 (satu) atau 2 (dua) tahun lagi, maka kita bisa menggunakan tabungan/tabungan berjangka. Tapi jika 3 tahun ke atas, kita memang menyarankan untuk menggunakan reksadana, karena reksadana dapat memberikan return yang lebih tinggi, sehingga beban ivestasi bulanan untuk kita menjadi lebih ringan.

[sherly.sept]

Hai, mau ikutan tanya yah Hidden Content

Menghadapi tahun 2014 di mana krisis ekonomi Eropa dan Amerika semakin parah. Ditambah rencana pengetatan rupiah oleh pemerintah serta adanya Pemilu 2014, kira- kira investasi apa yang paling menguntungkan?
Soalnya agak ngeri waktu membaca analisa-analisa para pakar ekonomi tentang kondisi ekonomi 2014..

Terima kasih, QM Planning..

[mrs doyi]

relizakodri
terimakasih jawabannya... cukup memuaskan... Hidden Content
terimakasih QM Hidden Content [COLOR="Silver"]

[sarie78]

Dear Tim QM financial,sy ikutan tnya..
Bagaimana mengalokasikan dana keuangan ke dlm pos2 rumah tangga dan investasi apa yang tepat apabila pemasukan saya tidak tetap setiap bulannya,(note:kadang bisa terima uang 2-4bulan sekali dan lumayan besar)mengingat terkadang begitu terima uang suka khilaf dan cenderung mengikuti keinginan pada saat itu saja.
Mengenai pos2 dalam RT,apakah sy harus punya bnyk rek bank untuk setiap pos atau bagaimana sebaiknya?krn sy orangnya aga kurang konsisten,kdg pos untuk jajan anak sy taro d amplop drmh,tp ke pake juga buat blnja masak klo lagi belum sempat ambil uang ke atm..
Mhon jwbn dan penjelasannya krna sy kurang mengerti manajemen keuangan,apalagi investasi rekasadana atau saham2an.,ngertinya emas logam mulia tho..
Terimakasihh sebelumnya

Dear QM Planning..

senang sekali ada thread ini..

saat ini saya dan suami baru memiliki baby.. hanya usia kamu sudah lumayan "umur"lah.. saya mid 30, suami mid 40. kita lagi bahas untuk punya simpanan buat baby kita, utk SMA dan kuliah nanti. kami berhitung takutnya biaya sekolah utk tingkat SMA dan kuliah sudah sedemikian mahal dan kita tidak dlm usia produktif lagi. selain itu dalam 3-4 thn ke depan kami ada rencana untuk renovasi rmh yg saat ini kebutuhan utk renovasi skitar 150jt (hitungan saat ini). kira2 seperti apa ya investasi yg harus kami lakukan agar investasi utk dana pendidikan maupun rencana renovasi rmh bs berjalan bersamaan..

terima kasih atas bantuannya

salam

[Syarahalila]

Dear toscarila
Tahun kemarin ** juga di posisi kamu. Mau punya baby dan mulai mikirin biaya pendidikan dll.. Akhirnya ** ikut asuransi yang mencakup kesehatan investasi dan pendidikan si kecil.. Intinya setelah 3/5 tahun qt bisa ambil dana untuk biaya sekolahnya. Misal tk qt ambil dana, nanti mau masuk sd qt ambil lagi dan seterusnya.. Bonusnya ada asuransi kesehatan juga.. Dananya tidak hanya untuk pendidikan. Untuk usaha, renovasi atau sekedar jalan-jalan juga bisa. Kebetulan ** ambilnya syariah di manulife.

[rose_dewivif]

Haloo mba, mau tanya,
Sebenarnya lebih baik asuransi pendidikan atau tabungan pendidikan mba?