Results 1 to 15 of 148
-
Jul 26, 2011, 03:58 PM #1
- Join Date
- Jan 1, 1970
- Posts
- 0
- Mentioned
- Post(s)
- Tagged
- Thread(s)
Hemat Energi di Kantor. Mulai dari Diri Sendiri. Mulai dari Sekarang.
Sebuah pepatah dari Tiongkok berbunyi: “Waktu terbaik untuk menanam pohon adalah 20 tahun yang lalu. Waktu terbaik ke-dua adalah hari ini!” Hal yang sama bisa kita terapkan dalam hal efisiensi energi. Ketika mendengar kabar tentang cadangan minyak di Indonesia yang diperkirakan akan habis dalam waktu 23 tahun lagi, yang bisa kita lakukan adalah mulai menghemat energi dari sekarang.
Hemat energi bukan berarti kita harus berhenti menggunakan energi, misalnya terpaksa bekerja di ruangan yang gelap agar menghemat penggunaan lampu atau mematikan AC sepanjang hari. Hemat energi atau efisiensi energi adalah cara untuk mendapatkan manfaat atau output yang sama namun dengan lebih sedikit energi. Dengan hemat energi, kita juga menghentikan pemborosan energi yang selama ini terbuang sia-sia.
Di mana kita bisa mulai melakukan penghematan energi? Di mana-mana! Bahkan ketika sedang tidak berada di rumah. Di kantor misalnya. Ada beberapa hal kecil yang bisa mulai kita lakukan untuk memberikan dampak yang besar.
Mari mulai dengan penggunaan pencahayaan. Manfaatkan cahaya alami dengan membuka tirai pada siang hari. Minimalisasikan penggunaan listrik untuk penerangan dengan lampu.
Sudah siap bekerja? Mari kita lanjutkan dengan penggunaan laptop.
- Set laptop kita untuk masuk ke mode “sleep” setelah 15 menit tidak aktif.
- Matikan laptop bila 30 menit tidak aktif, misalnya saat rehat makan siang.
- Jangan gunakan screensaver, karena boros energi. Sebaikanya biarkan saja layar monitor hitam.
- Apabila di kantor menggunakan PC, sambungkan komputer ke surge protector dengan master control outlet, sehingga secara otomatis bisa mengetahui saat komputer tidak digunakan untuk kemudian memutus sambungan listrik ke komputer dan perlengkapannya.
- Bila memungkinkan, usulkan pada atasan untuk membeli monitor layar datar atau LCD, karena layar datar menggunakan 75% lebih sedikit energi dibandingkan monitor CRT (Cathode Ray Tube). Monitor LCD juga tidak membuat mata bekerja lebih keras.
- Ukuran monitor juga mempengaruhi penggunaan energi. Monitor yang berukuran 14 inci menggunakan 40 persen energi lebih rendah dibandingkan dengan monitor 17 inci.
- Rencanakan juga penggunaan komputer supaya semua kegiatan bisa diselesaikan dalam satu waktu, lalu komputer bisa dimatikan ketika tidak lagi digunakan.
Untuk keperluan dokumentasi, cetak dan fotokopi bolak-balik, dan simpan kertas bekas untuk digunakan sebagai catatan atau daur ulang. Sebagai pertimbangan, lakukan komunikasi melalui email sebagai alternatif pengganti memo dan fax.
Penghematan energi juga bisa dilakukan dalam penggunaan printer, scanner, dan alat all-in-one. Bila mungkin, pilih produk multifungsi (printer+copier+scanner) dibanding produk terpisah, agar lebih hemat energi. Sebagai tambahan, pertimbangkan juga untuk menggunakan printer ink-jet. Walaupun lebih lambat dari pada menggunakan printer laser, tapi inkjet menggunakan 80-90 persen energi lebih sedikit. Hubungkan printer, scanner, alat all-in-one dengan terminal stop kontak dengan tombol on dan off agar menghentikan arus listrik saat alat-alat berada dalam kondisi stand by atau sleep.
Lihat, ternyata banyak sekali hal-hal sederhana yang bisa kita lakukan untuk menghemat energi di kantor, bukan? Mari mulai dari diri sendiri, dan mulai dari sekarang!
Terakhir, sebelum pulang kantor, matikan semua alat elektronik dan cabut kabel-kabel dari stop kontak. Jangan lupa juga matikan lampu saat keluar ruangan, ya. Hidden Content
-
Jul 27, 2011, 03:18 PM #2
- Join Date
- Jan 1, 1970
- Posts
- 0
- Mentioned
- Post(s)
- Tagged
- Thread(s)
Re: Hemat Energi di Kantor. Mulai dari Diri Sendiri. Mulai dari Sekarang.
Kalau di kantor gw, semua monitor kompie udah LCD flat 17 inch (jadi udah ga ada monitor yang kondean), attach file lewat email alih2 ngeprint udah jalan juga, ngeprint bolak-balik atau ngeprint pake kertas bekas udah juga, mode sleep di kompie juga sudah, cuma kalo printernya ga yang inkjet dengan alasan efisiensi waktu..begitu,
Thanks diingatkan lagi..
-
Jul 28, 2011, 03:32 PM #3
- Join Date
- Jan 1, 1970
- Posts
- 0
- Mentioned
- Post(s)
- Tagged
- Thread(s)
Re: Hemat Energi di Kantor. Mulai dari Diri Sendiri. Mulai dari Sekarang.
kayaknya memang harus dimulai dari diri sendiri ya..
dari contoh yang di atas masih banyak yang belom aku lakukan. paling cuman ngeprint sebisa mungkin bolak balik. dan nggak ngeprint kalo nggak butuh. monitor juga pakenya udah pada flat.
oh iya, sama nyabut listrik laptop dan monitor sebelum pulang.
semangat ah ^^
-
Jul 29, 2011, 07:13 PM #4
- Join Date
- Jan 1, 1970
- Posts
- 0
- Mentioned
- Post(s)
- Tagged
- Thread(s)
Tujuan Liburan Baru: Bangunan Hemat Energi. Seru!
Musim liburan sudah di depan mata. Selain menyiapkan anggaran, yang harus dipersiapkan juga tentunya adalah tujuan, dan pastinya kegiatan menarik yang bisa dilakukan selama berlibur. Mengunjungi tempat wisata terkenal di kota atau negara tujuan, belanja, mencoba kuliner lokal, mungkin sudah masuk daftar kegiatan berlibur. Tapi apakah kegiatan itu tidak terlalu ‘basi’ dan membosankan?
Salah satu alternatif yang bisa dicoba untuk membuat liburan kali ini terasa berbeda adalah dengan mengunjungi gedung-gedung yang hemat energi. Untuk yang tertarik dengan isu efisiensi dan konservasi energi, wisata ini bisa jadi sangat menarik dan penuh inspirasi!
Sebelum buru-buru memesan tiket untuk berangkat ke luar negeri, siapkan dulu koper dan perlengkapan berlibur untuk wisata domestik. Belum banyak yang tahu kalau ternyata gedung-gedung hemat energi sudah ada di Indonesia sejak lama. Masjid Istiqlal misalnya. Gedung ini tetap sejuk tanpa menggunakan pendingin ruangan (AC) karena memanfaatkan aliran udara yang dimaksimalkan dengan desain ventilasi yang baik. Bangunan ini juga tidak menggunakan lampu untuk penerangan pada siang hari karena memaksimalkan cahaya alami. Bangunan-bangunan hemat energi lain yang bisa dikunjungi di dalam negeri di antaranya adalah Rumah Botol Ridwan Kamil, the Ubud Hanging Gardens Hotel yang memenangkan ASEAN Energy Award, dan Green School di Bali.
Bila ada anggaran lebih, kita bisa menyeberang sedikit ke negara tetangga, Singapura. Sudah pernah dengar kecanggihan Zero Energy Building Singapore, gedung pertama di Asia Tenggara yang benar-benar menggunakan 0 energi? Singapore Building and Construction Authority (BCA) – Zero Energy Building (ZEB) menyediakan fasilitas studi dengan ruangan-ruangan kelas, fasilitas pengujian, kantor, dan juga lokakarya (workshop). Gedung dengan total area 4500m2 ini bisa menghasilkan energi sendiri dan sejak mulai beroperasi telah menghemat biaya energi sekitar 89.000 Dollar Singapura. Gedung ini sepenuhnya menggunakan tenaga sinar matahari (solar energy). Salah satu fitur bangunan yang menarik adalah penggunaan teknologi pendingin ruangan (AC) dengan teknologi variable speed yang memungkinkan AC untuk mengatur kecepatan kerjanya tergantung keperluan pendinginan. Sistem ini berbeda dengan sistem konvensional, di mana AC bekerja dengan kecepatan yang sama dan cenderung untuk membuang lebih banyak energi. Fitur-fitur unik lain dari gedung ini seperti “Office of the Future”, penggunaan kaca-kaca untuk memaksimalkan cahaya matahari serta penggunaan beragam tanaman untuk menurunkan suhu bangunan bisa kita pelajari dengan langsung mengunjungi ZEB. Jangan lupa untuk menghubungi pihak ZEB untuk membantu mengorganisir tur sebelumnya. Mereka akan dengan senang hati membantu.
Gedung hemat energi lain yang bisa dikunjungi selama berada di Negeri Singa adalah Singapore National Library Building (NLB). Berlokasi dekat dengan stasiun MRT, gedung ini bisa kita kunjungi secara gratis. Manajer gedung juga dapat dihubungi untuk mengantarkan kita berkeliling dan menunjukkan fitur-fitur khususnya. Secara desain dan arsitektur, NLB terlihat sangat menarik karena seluruh tampak luar bangunan ditutupi dengan sunshade blades, atau lidah-lidah horizontal yang tujuannya meneduhkan gedung dari matahari. Dilengkapi dengan jendela double glazing yang menutupi seluruh bangunan, NLB berhasil memaksimalkan cahaya matahari namun tetap mencegah panas untuk masuk ke dalam gedung. NLB juga menggunakan bioclimatic landscaping dengan membuat taman-taman di beberapa teras dan atapnya guna menurunkan suhu ambien gedung. Tidak heran kalau NLB dijuluki “Perpustakaan Tropis.” NLB menggunakan sistem sensor canggih, di antaranya untuk pencahayaan. Dengan Lighting Control System yang diprogram untuk bagian dalam dan luar bangunan, konsumsi energi bisa dikurangi. Lampu akan otomatis mati saat cahaya natural dari matahari dapat mencukupi kebutuhan penerangan. Sensor canggih lain juga digunakan untuk aktivasi eskalator, keran air, dan toilet. Setelah mampir ke NLB, kita tetap bisa berbelanja dengan puas karena lokasinya yang dekat dengan Bugis Junction. Hei, tentu uang belanja akan bertambah jumlahnya kalau kita sudah menghemat energi di rumah dan tagihan listrik turun.
Jadi jangan lupa, sebelum meninggalkan rumah untuk berlibur, matikan semua lampu ruangan yang tidak terpakai. Sudah siap berangkat? Hidden Content
-
Aug 3, 2011, 07:32 AM #5
- Join Date
- Jan 1, 1970
- Posts
- 0
- Mentioned
- Post(s)
- Tagged
- Thread(s)
Re: Hemat Energi di Kantor. Mulai dari Diri Sendiri. Mulai dari Sekarang.
Sama-sama. Yuk hemat energi supaya subsidinya bisa untuk subsidi pendidikan dan lebih banyak anak-anak Indonesia bisa sekolah Hidden Content
-
Aug 3, 2011, 07:51 AM #6
- Join Date
- Dec 20, 2009
- Location
- Currently 83114
- Posts
- 1,194
- Mentioned
- 108 Post(s)
- Tagged
- 0 Thread(s)
Re: Hemat Energi di Kantor. Mulai dari Diri Sendiri. Mulai dari Sekarang.
Di kantor gw yang kemarin gw pake kertas yg sisi satunya engga dipakai untuk gw pake buat nulis2 Hidden Content
-
Aug 3, 2011, 09:40 AM #7
- Join Date
- Jul 11, 2010
- Location
- palangkaraya kalteng
- Posts
- 2,826
- Mentioned
- 1 Post(s)
- Tagged
- 0 Thread(s)
Re: Hemat Energi di Kantor. Mulai dari Diri Sendiri. Mulai dari Sekarang.
kantor gw nih borosnya ga ketulungan. lampu kamar mandi selalu nyala padahal ga perlu pakai lampu di pagi, siang dan sore pun tetap terang kok, kan pencahayaan dari luarnya pas.
mesin penghancur kertas selalu nyala padahal ga dipakai. berlaku juga utk komputer, printer, tv, smua itu ga dipakai tapi tetap dinyalakan.. aduh payah deh
gw selalu yg bagian rempong sendiri utk mati2in semua... ee bukannya makasih tp gw dikatain pelit .. cara berpikirnya aneh nih ah.
kertas2 bekas yg masih bisa dipakai. gw pakai lg utk print dokumen intern.. amplop2 dr luar gw kumpulin utk kirim2 surat/dokumen ke internal. sekali lg gw malah diledek habis2an n dikatain pelit. bingung gw ama cara berfikirnya Hidden Content
-
Aug 3, 2011, 10:23 PM #8
- Join Date
- Jan 1, 1970
- Posts
- 0
- Mentioned
- Post(s)
- Tagged
- Thread(s)
ENERGY EFFICIENCY & FASHION
STAY COOL AND CHIC: FASHIONABLY ENERGY-EFFICIENT
Salah satu cara untuk mendukung efisiensi energi adalah dengan menjaga temperatur AC ruangan, baik di rumah maupun kantor, sekitar 25 derajat Celcius. Namun hal ini terkadang membuat kita yang terbiasa berada di dalam ruangan bersuhu lebih rendah merasa tidak nyaman. Bagaimana untuk mengatasinya? Jawaban paling mudah adalah, ubah gaya berpakaian! Berikut adalah tips berpakaian yang ideal—namun tetap layak untuk dipakai di kantor dan bertemu klien—untuk para stylish eco-warriors.
1) Gunakan Pakaian yang Berbahan Nyaman
Bahan pakaian natural seperti katun (cotton), linen, rayon, dan sutra yang tipis dan ringan merupakan pilihan terbaik untuk dipakai dalam temperatur ruangan. Bahan-bahan ini terbuat dari serat alami yang membuat pakaian memiliki sirkulasi udara yang lebih baik sehingga kita tidak akan merasa kepanasan.
Sementara itu, hindari bahan seperti polyester yang dapat menyerap panas.
Tentunya kontribusi kita ke lingkungan akan bertambah kalau menggunakan pakaian berbahan organik dan eco-friendly, yang mulai dipakai oleh berbagai desainer dan label pakaian. Contohnya di Indonesia adalah Nikicio (Hidden Content ).
2) Keep It Simple and Loose
Dalam suhu ruangan, tentu tidak masuk akal kalau memakai model pakaian yang tebal. Maka dari itu, lebih baik memilih pakaian yang 1) lebih longgar (looser) dan 2) lebih pendek, juga menghindari ensemble yang berlapis-lapis. Namun hal ini tidak berarti kita tidak bisa tetap office-appropriate.
Berikut adalah contoh model pakaian yang dapat Anda aplikasikan untuk pemakaian sehari-hari:
a) Light dresses
Dress yang berbahan ringan, terutama yang berlengan pendek maupun sleeveless, dengan proporsi yang cukup longgar.
Hidden Content
(Photo: FirstVIEW/Vogue UK (Hidden Content ))
b) Frilly skirts
Mirip dengan yang sebelumnya, pakailah rok yang berbahan ringan dengan tinggi sekitar lutut untuk dipakai ke kantor.
Hidden Content
(Photo: Marko MacPherson/Vogue (Hidden Content ))
c) Short-Sleeved or Sleeveless Tops (Shirt, Blouse, or T-shirt)
Untuk menghindari panas, atasan dengan lengan pendek ataupun sleeveless dapat menjadi pilihan. Jenisnya bisa bermacam-macam, mulai dari kemeja, blouse, maupun cotton T-shirt yang rapi dan cocok untuk dipakai bekerja.
d) Bolero Instead of Blazer
Jika harus menemui klien dan ingin memakai sesuatu yang lebih “formal,” kita bisa menggunakan bolero (ataupun jaket berlengan pendek) alih-alih blazer.
e) Slouchy(-er) Pants
Bila lebih menyukai memakai celana panjang dibanding rok atau dress, kita dapat menggunakan celana yang lebih longgar. Pakaian yang terlalu ketat justru akan membuat rasa gerah di dalam ruangan bertambah.
Hidden Content
(Photo: Marko MacPherson/Vogue (Hidden Content ))
3) Be Bright!
Warna yang terang akan menyerap panas yang lebih sedikit dibanding warna gelap. Maka dari itu, gunakan pakaian berwarna ceria—mulai dari putih hingga motif floral—dan kurangi warna hitam. Dan tentunya, warna terang juga akan mempercerah mood ketika bekerja.
Hidden Content
(Photo: Marko MacPherson/Vogue (Hidden Content ))
4) Support Local Brands, Save More Energy
Tak dapat dipungkiri bahwa banyak orang yang membelanjakan uangnya untuk membeli pakaian impor. Padahal hal ini banyak membawa negatif bagi lingkungan. Mengapa? Bayangkan saja jejak karbon yang dihasilkan oleh berkilo-kilo pakaian yang diantarkan dari berbagai penjuru dunia ke Indonesia dengan berbagai mode transportasi.
Inilah saatnya untuk memulai gerakan mendukung desainer dan label fashion lokal yang kualitasnya tidak kalah—dan bahkan lebih baik—dibanding produk impor. Dengan melakukan hal ini, kita tidak hanya mendukung industri lokal, namun juga mendukung praktik efisiensi energi yang ramah lingkungan.
Sumber:
Hidden Content
Hidden Content
HOW TO MAINTAIN YOUR CLOTHES IN ENERGY-EFFICIENT WAYS
1) Jangan Mencuci!
Lebih tepatnya, jangan mencuci pakaian terlalu sering. Memang tinggal di negara tropis membuat kita lebih sering berkeringat sehingga pakaian lebih cepat kotor. Tapi mengingat sebagian besar orang di perkotaan beraktivitas di dalam ruangan dengan suhu yang terjaga (baca: sejuk), terdapat beberapa jenis pakaian yang dapat dicuci setelah beberapa kali pemakaian, seperti celana jeans dan jaket.
2) Gunakan Mesin Cuci Berenergi Efisien
Pilihlah mesin cuci dengan watt yang rendah sehingga dapat mengurangi pemakaian listrik. (Contohnya mesin cuci dengan label “Energy Star.”)
3) Isi Penuh Mesin Cuci
Nyalakan mesin cuci bila sudah penuh dengan pakaian karena mesin cuci menggunakan tingkat energi yang sama tanpa melihat jumlah pakaian yang dicucinya.
4) Mencuci dengan Air Dingin
Terdapat mesin cuci yang dapat memanaskan air yang digunakan—padahal hal tersebut memakan 90% energi yang dibutuhkan untuk mengoperasikannya. Kecuali kita ingin menghilangkan noda yang benar-benar sulit, mencuci dengan air dingin akan tetap membuat pakaian bersih, kok.
5) Deterjen Ramah Lingkungan
Gunakan deterjen yang ramah lingkungan (bio-degradable) serta tidak beracun yang akan memperpanjang umur pakaian Anda. Bila memakai mesin cuci pintu depan (front-loading), pakailah deterjen High Efficiency, yang didesain khusus untuk memperbaiki performa mesin cuci.
6) Jemur Pakaian
Alih-alih menggunakan pengering pakaian, lebih baik menjemur atau mengangin-anginkan pakaian di bawah sinar matahari (air-dry). Selain menghemat energi, hal ini juga akan membuat pakaian lebih awet, mengingat panas dan gesekan dari pengering akan merusak serat-serat pakaian.
Pengering pakaian elektronik (dryer) merupakan perangkat elektronik rumah tangga yang memakan energi terbesar kedua setelah lemari es, dan memakan biaya sekitar $85 (Rp 720.000) per tahunnya.
7) Batasi Dry-Cleaning
Kebanyakan pakaian yang berlabel “dry-clean only” sebenarnya dapat dicuci hati-hati dengan tangan dan dijemur. Selain menghemat biaya, kita juga mengurangi penggunaan bahan kimia berbahaya seperti perchloroethylene, yang digunakan dalam dry-cleaning.
8) Buy Less, Buy Better
Terkadang aktivitas berbelanja didorong oleh keinginan impulsif semata, sehingga kita memiliki semakin banyak pakaian di dalam lemari (yang terkadang juga ditelantarkan), yang berarti semakin banyak pula pakaian yang perlu dicuci.
Oleh karena itu, alangkah lebih baik bila kita merencanakan dengan baik mayoritas isi lemari dan membeli jenis-jenis pakaian yang benar-benar diperlukan dan akan dipakai dengan frekuensi yang tinggi.
Sumber:
Hidden Content
Hidden Content
Hidden Content
Hidden Content
-
Aug 6, 2011, 11:55 AM #9
Re: ENERGY EFFICIENCY & FASHION
tapi, musim panas seperti ini, emang paling cocok buat pakai fashion yg simple and bahn2 bajunya juga yg adeem, and untuk efisien jugaa, coba kurangi pemakaian tissue, karena biasanya para cewek kalo udah panas2an gini, demen banget ambil-pake-buang tissue ~mengatai diri sendiri~, pemakaian tissue berlebih, bisa menggundulkan hutan kita, walo g berasa habisnyaa, coba untuk merubah tissue dengan sapu tangan yaa Hidden Content Hidden Content
-
Aug 10, 2011, 08:27 PM #10
- Join Date
- Nov 8, 2008
- Location
- Riau
- Posts
- 5,397
- Mentioned
- 105 Post(s)
- Tagged
- 0 Thread(s)
Re: Hemat Energi di Kantor. Mulai dari Diri Sendiri. Mulai dari Sekarang.
adylla, maju terus pantang mundur say, atau kalo perlu disuruh baca2 ttg lingkungan hidup biar upgrade pola pikirnya Hidden Content
kalo gw dikantor selalu matiin lampu kalo mo pulang, cabut satu stop kontak yg kabelnya nyambung kemana2 (laptop, printer, fax).. kertas dipake bulak balik, dimanfaatin gada yg dibuang..
-
Aug 11, 2011, 08:11 AM #11
- Join Date
- Jan 1, 1970
- Posts
- 0
- Mentioned
- Post(s)
- Tagged
- Thread(s)
Re: Hemat Energi di Kantor. Mulai dari Diri Sendiri. Mulai dari Sekarang.
klo d kantor aku, msh pake kompie butut (yg pk disket lg tuh) :capedes
kertas jg boros nya minta ampun.. Sampe aku dledekin krn ngumpulin kertas bekas Hidden Content
-
Aug 11, 2011, 09:54 AM #12
- Join Date
- Jul 11, 2010
- Location
- palangkaraya kalteng
- Posts
- 2,826
- Mentioned
- 1 Post(s)
- Tagged
- 0 Thread(s)
Re: Hemat Energi di Kantor. Mulai dari Diri Sendiri. Mulai dari Sekarang.
bodyshop lover : hihihihi.. harus upgrade ke pentium 4 hehe... semangattt....
viena_viv : ooo kayak kntr lama gw dulu, komputer yg gede2 n warnanya dulu putih ampe skg jd coklat muda wkwkwkwk... wah sayang tuh kertasnya mendingan dipakai ngeprint dokumen internal atau jd kertas buram/coret2
-
Aug 11, 2011, 07:19 PM #13
- Join Date
- Jan 1, 1970
- Posts
- 0
- Mentioned
- Post(s)
- Tagged
- Thread(s)
Efisiensi Energi: Pakai Sedikit, Untung Banyak
Kenapa hal efisiensi energi begitu penting? Seberapa mendesakkah masalah ini? Sejak 20 tahun terakhir, konsumsi energi di Indonesia telah meningkat secara drastis dari 248 juta setara barel minyak (SBM) sampai hampir 1 miliar pada 2010. Jika kita membiarkan situasi ini terus berlanjut, Indonesia akan benar-benar kehabisan cadangan minyak pada tahun 2034, dan hal itu jelas akan mempengaruhi rutinitas kita sehari-hari. Harga minyak akan melambung, listrik akan menjadi langka, dan bisnis akan harus menghadapi masalah besar. Sekitar 15% dari permintaan ini berasal dari rumah tangga dan sektor komersial. Artinya, mengubah kebiasaan sehari-hari kita dalam menggunakan energi adalah bentuk pencegahan yang sangat dasar. Pertanyaannya adalah: mengapa?
1. Energi fosil akan habis.
Energi fosil seperti batubara, minyak, dan gas telah menjadi sumber daya yang sangat dominan dalam konsumsi energi harian. Sebagai energi yang tak dapat diperbaharui, bahan-bahan ini pada akhirnya akan habis jika terus dieksploitasi. Dengan demikian, efisiensi energi sangat penting untuk membantu mengurangi penggunaan energi fosil dan membantu pemerintah menyimpannya sebagai cadangan dan menjaga keamanan energi nasional kita.
2. Menggunakan banyak energi berarti menambah kerusakan lingkungan.
Saat ini, sebagian besar energi yang digunakan di Indonesia berasal dari pembakaran bahan bakar fosil yang menyebabkan polusi gas rumah kaca yang mempercepat pemanasan global, perubahan iklim serta kerusakan lingkungan. Penelitian mengungkapkan bahwa energi yang berhubungan dengan emisi karbon dioksida (dihasilkan dari penggunaan bahan bakar fosil) mencapai 56,6% dari total emisi gas rumah kaca oleh manusia, yang setara dengan 16,9 miliar ton CO2 (2008). Guna menyerap gas tersebut sepenuhnya, kita perlu memiliki 176 miliar hektar kawasan hutan (atau 421 miliar lapangan sepak bola). Jadi, daripada mengubah lapangan sepak bola menjadi hutan, mengapa tidak menggunakan energi secara efisien?
3. Subsidi energi pemerintah tiga kali lebih besar dari total subsidi lainnya.
Sepanjang 2010, pemerintah telah menghabiskan sampai Rp143,9 triliun untuk subsidi energi. Jumlah ini tiga kali lebih besar dari jumlah agregat subsidi yang dihabiskan pada sektor lain, termasuk layanan sosial, pendidikan, dan bahan makanan pokok. Jika kita berhasil dalam menggunakan energi secara efisien, maka subsidi pemerintah untuk energi fosil dapat dikurangi dan dialokasikan untuk upaya konservasi energi lainnya seperti investasi dalam sumber energi terbarukan dan pengembangan teknologi energi efisien.
4. Menggunakan energi efisien berarti menghemat Rupiah.
Menggunakan energi secara efisien memiliki dampak langsung pada pengurangan biaya yang dikeluarkan oleh pengguna energi. Mengganti lampu anda dengan CFL (lampu hemat energi) atau pengaturan AC pada 25oC dapat mengurangi beban bulanan Anda sampai dengan Rp 399.000/bulan*. Dana ini dapat kemudian dialokasikan untuk kebutuhan lain seperti iuran sekolah dan biaya kesehatan. Barang industri dan jasa juga akan menjadi lebih produktif dan kompetitif jika biaya konsumsi energi dapat dikurangi.
Efisiensi energi adalah salah satu langkah dalam konservasi energi yang mengacu pada penggunaan energi lebih sedikit untuk menghasilkan jumlah yang sama layanan atau output. Dengan meningkatkan kesadaran kita dalam menggunakan energi, kita melestarikan energi fosil kita, mengurangi kerusakan lingkungan, membantu pemerintah mengalokasikan subsidi untuk sektor lain, dan yang paling penting, mengurangi pengeluaran kita.
Jadi, usaha apa yang sudah Anda lakukan untuk menghemat energi? Hidden Content
-
Aug 12, 2011, 11:17 AM #14
Re: ENERGY EFFICIENCY & FASHION
oh iyaa, mau nambahain satu lagi, entah nyambung ato enggak, kurangi pemaikaian kertas untuk hal tidak penting, kalo baliknya masih kosong bisa dipake lagi kan. biasanya kalo di kantor, nge-print salah, langsung buang ~curhat~, padahal masih bisa dipake halaman yang kosong Hidden Content
_________maapkan kalo gag nyambung ~aahaaaaiii~
-
Aug 12, 2011, 12:39 PM #15
Re: Efisiensi Energi: Pakai Sedikit, Untung Banyak
Mmmmm:
1. pake lampu hemat energi,
2. pake reusable diaper buat my pumpkin. tadinya mo pake pembalut reusable juga, tapi ternyata nyucinya ribet
3. pake mobil yang irit bbm. pengennya si beli smartcar tapi dompetnya kurang tebel
4. matiin kran, ac, tv dan lampu kalo ga dipake
5. bikin taman yang luas dan nanem pohon buah (biar bisa panen sekalian)
6. bikin biopori di taman belakang
7. rajin bawa dan pake greenbag
8. beli baju yang bisa di mix-match
9. bikin ventilasi rumah agar terang-benderang kalo siang hari.
10.kurangi make kertas dan plastik
itu aja yang baru kepikir sekarang...denial is not just a river in Egypt...