Donor ASI - Page 2

Thread: Donor ASI

Page 2 of 5 FirstFirst 1 2 3 4 ... LastLast
Results 16 to 30 of 64
  1. #16
    Mommies Daily Crew Superstar in Training kirana21's Avatar
    Join Date
    Mar 21, 2008
    Location
    Jakarta, Surabaya
    Posts
    7,622
    Mentioned
    450 Post(s)
    Tagged
    0 Thread(s)

    Default Re: Donor ASI

    lily, ternyata itu ada detilnya lagi jeng.
    ada unsur berapa lama donornya, dan cara donornya. ada pendapat kalo ASIP diberikan ngga langsung tapi lewat alat (sendok, pipet, termasuk dot), ini menggugurkan terjadinya sodara sepersusuan. sementara kalo diberikan langsung, ada unsur waktu 5 hari sebelum ASI yg diminum dianggap bisa 'membentuk daging'.

    kalo gue sih yg perlu gue dobel cek itu agama pendonor. karena kalo non-muslim, kita mungkin khawatir di makanan yg dikonsumsi si ibu ya.

    ----------------
    berikut yg pernah gue dapet infonya soal donor ASI ini ya

    (sumber saya dari milis sehat)

    Dear Pak Untung,

    Insya Allah sudah dipertimbangkan dg dalam. Sebelum melakukan apapun biasanya saya mengkonfrimasi ke ahlinya. Dan informasi yg saya dapat bahwa tidak semudah itu hukum saudara sepersusuan dijatuhkan. Ada persyaratan sendiri utk menjadi saudara sepersusuan, spt :

    - menyusui langsung (bukan minum ASI peras),
    - dilakukan selama 5 hari berturut-turut,
    - anak berusia dibawah 2 tahun,
    - dan si bayi tidak minum apapun kecuali asi (eksklusif).

    Dan semua syarat itu harus ada. Komplit. Gak hanay separuh2 saja. Jika ya terpenuhi semua, baru jatuh hukum saudara sepersusuan atau muhrim.

    Referensi tsb dijelaskan detail oleh Yusuf Qardawi di bukunya Fatwa-Fatwa Kontemporer. Insya Allah shahih.

    Jadi kalo memberikan ASI peras bahkan menyusui sekali kepada seorg anak gak akan membuat ia menjadi muhrim utk anak kita.

    Saya posting artikel dari fatwa tsb.

    Tapi sekali lagi ini masalah keyakinan. Semua kembali ke kita masing ya pak. Kita jalankan yg yakin menurut kita. Mohon maaf bagi yg non muslim jika bahasan ini membahas soal agama. Karena kondisi ini masih related dg kesehatan dan berulang kali ditanyakan, maka rasanay perlu dishare kemabli agar tidak menimbulkan kebingungan.

    Maaf jika tidak berkenan
    Luluk

    -------------------------------------

    (Bagian 1/2, 2/2)
    Fatwa-fatwa Kontemporer
    Dr. Yusuf Qardhawi
    Gema Insani Press


    BANK SUSU (1/2)
    Dr. Yusuf Qardhawi

    Pertanyaan

    Anak yang lahir prematur harus memerlukan perawatan tersendiri dalam suatu jangka waktu yang kadang-kadang lama, sehingga air susu ibunya melimpah-limpah.

    Kemudian si anak mengalami kemajuan sedikit demi sedikit meski masih disebut rawan, tetapi ia sudah dibolehkan untuk minum air susu. Sudah dimaklumi bahwa air susu yang dapat menjalin hubungan nasab dan paling dapat menjadikan jalinan kasih sayang (kekeluargaan) adalah air susu manusia (ibu).

    Beberapa yayasan berusaha menghimpun susu ibu-ibu yang sedang menyusui agar bermurah hati memberikan sebagian air susunya. Kemudian susu itu dikumpulkan dan disterilkan untuk diberikan kepada bayi-bayi prematur pada tahap kehidupan yang rawan ini, yang kadang-kadang dapat membahayakannya bila diberi susu selain air susu ibu (ASI).

    Sudah barang tentu yayasan tersebut menghimpun air susu dari puluhan bahkan ratusan kaum ibu, kemudian diberikan kepada berpuluh-puluh bahkan beratus-ratus bayi prematur, laki-laki dan perempuan ... tanpa saling mengetahui dengan jelas susu siapa dan dikonsumsi siapa, baik pada masa sekarang maupun masa mendatang. Hanya saja, penyusuan ini tidak terjadi secara langsung, yakni tidak langsung menghisap dari tetek.

    Maka, apakah oleh syara' mereka ini dinilai sebagai saudara?
    Dan haramkah susu dari bank susu itu meskipun ia turut andil dalam menghidupi sekian banyak jiwa anak manusia?

    Jika mubah dan halal, maka apakah alasan yang memperbolehkannya? Apakah Ustadz memandang karena tidak menetek secara langsung? Atau karena ketidakmungkinan memperkenalkan saudara-saudara sesusuan --yang jumlah mereka sangat sedikit-- dalam suatu masyarakat yang kompleks, artinya jumlah sedikit yang sudah membaur itu tidak mungkin dilacak atau diidentifikasi?

    Jawaban

    Segala puji kepunyaan Allah. Shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada Rasulullah. Wa ba'du.

    Tidak diragukan lagi bahwa tujuan diadakannya bank air susu ibu sebagaimana dipaparkan dalam pertanyaan adalah tujuan yang baik dan mulia, yang didukung oleh Islam, untuk memberikan pertolongan kepada semua yang lemah, apa pun sebab kelemahannya.
    Lebih-lebih bila yang bersangkutan adalah bayi yang lahir prematur yang tidak mempunyai daya dan kekuatan.

    Tidak disangsikan lagi bahwa perempuan yang menyumbangkan sebagian air susunya untuk makanan golongan anak-anak lemah ini akan mendapatkan pahala dari Allah, dan terpuji di sisi manusia. Bahkan air susunya itu boleh dibeli darinya, jika ia tak berkenan menyumbangkannya, sebagaimana ia diperbolehkan mencari upah dengan menyusui anak orang lain, sebagaimana nash

    Al-Qur'an serta contoh riil kaum muslim.

    Juga tidak diragukan bahwa yayasan yang bergerak dalam bidang pengumpulan "air susu" itu --yang mensterilkan serta memeliharanya agar dapat dikonsumsi oleh bayi-bayi atau anak-anak sebagaimana yang digambarkan penanya-- patut mendapatkan ucapan terima kasih dan mudah-mudahan memperoleh pahala.

    Lalu, apa gerangan yang dikhawatirkan dibalik kegiatan yang mulia ini?

    Yang dikhawatirkan ialah bahwa anak yang disusui (dengan air susu ibu) itu kelak akan menjadi besar dengan izin Allah, dan akan menjadi seorang remaja di tengah-tengah masyarakat, yang suatu ketika hendak menikah dengan salah seorang dari putri-putri bank susu itu. Ini yang dikhawatirkan, bahwa wanita tersebut adalah saudaranya sesusuan. Sementara itu dia tidak mengetahuinya karena memang tidak pernah tahu siapa saja yang menyusu bersamanya dari air susu yang ditampung itu. Lebih dari itu, dia tidak tahu siapa saja perempuan yang turut serta menyumbangkan ASI-nya kepada bank susu tersebut, yang sudah tentu menjadi ibu susuannya. Maka haram bagi ibu itu menikah dengannya dan haram pula ia menikah dengan putri-putri ibu tersebut, baik putri itu sebagai anak kandung (nasab) maupun anak susuan. Demikian pula diharamkan bagi pemuda itu menikah dengan saudara-saudara perempuan ibu tersebut, karena mereka sebagai bibi-bibinya. Diharamkan pula baginya menikah dengan putri dari suami ibu susuannya itu dalam perkawinannya dengan wanita lain --menurut pendapat jumhur fuqaha-- karena mereka adalah saudara-saudaranya dari jurusan ayah ... serta masih banyak masalah dan hukum lain berkenaan dengan susuan ini.

    Oleh karena itu, saya harus membagi masalah ini menjadi beberapa poin, sehingga hukumnya menjadi jelas.

    Pertama, menjelaskan pengertian radha' (penyusuan) yang menjadi acuan syara' untuk menetapkan pengharaman.

    Kedua, menjelaskan kadar susuan yang menjadikan haramnya perkawinan.

    Ketiga, menjelaskan hukum meragukan susuan.

    Pengertian Radhn' (Penyusuan)

    Makna radha' (penyusuan) yang menjadi acuan syara' dalam menetapkan pengharaman (perkawinan), menurut jumhur fuqaha -termasuk tiga orang imam mazhab, yaitu Imam Abu Hanifah, Imam Malik, dan Imam Syafi'i-- ialah segala sesuatu yang sampai ke perut bayi melalui kerongkongan atau lainnya, dengan cara menghisap atau lainnya, seperti dengan al-wajur (yaitu menuangkan air susu lewat mulut ke kerongkongan), bahkan mereka samakan pula dengan jalan as-sa'uth yaitu menuangkan air susu ke hidung (lantas ke kerongkongan), dan ada pula yang berlebihan dengan menyamakannya dengan suntikan lewat dubur (anus).

    Tetapi semua itu ditentang oleh Imam al-Laits bin Sa'ad, yang hidup sezaman dengan Imam Malik dan sebanding (ilmunya) dengan beliau. Begitu pula golongan Zhahiriyah dan salah satu riwayat dari Imam Ahmad.

    Al-Allamah Ibnu Qudamah menyebutkan dua riwayat dari Imam Ahmad mengenai wajur dan sa'uth.

    Riwayat pertama, lebih dikenal sebagai riwayat dari Imam Ahmad dan sesuai dengan pendapat jumhur ulama: bahwa pengharaman itu terjadi melalui keduanya (yakni dengan memasukkan susu ke dalam perut baik lewat mulut maupun lewat hidung). Adapun yang melalui mulut (wajur), karena hal ini menumbuhkan daging dan membentuk tulang, maka sama saja dengan menyusu. Sedangkan lewat hidung (sa'uth), karena merupakan jalan yang dapat membatalkan puasa, maka ia juga menjadi jalan terjadinya pengharaman (perkawinan) karena susuan, sebagaimana halnya melalui mulut.

  2. #17
    Mommies Daily Crew Superstar in Training kirana21's Avatar
    Join Date
    Mar 21, 2008
    Location
    Jakarta, Surabaya
    Posts
    7,622
    Mentioned
    450 Post(s)
    Tagged
    0 Thread(s)

    Default Re: Donor ASI

    lanjutan
    The message you have entered is too short. Please lengthen your message to at least 50 characters.

    Riwayat kedua, bahwa hal ini tidak menyebabkan haramnya perkawinan, karena kedua cara ini bukan penyusuan. Disebutkan di dalam al-Mughni "Ini adalah pendapat yang dipilih Abu Bakar, mazhab Daud, dan perkataan Atha' al-Khurasani mengenai sa'uth, karena yang demikian ini bukan penyusuan, sedangkan Allah dan Rasul-Nya hanya mengharamkan (perkawinan) karena penyusuan. Karena memasukkan susu lewat hidung bukan penyusuan (menghisap puting susu), maka ia sama saja dengan memasukkan susu melalui luka pada tubuh."

    Sementara itu, pengarang al-Mughni sendiri menguatkan riwayat yang pertama berdasarkan hadits Ibnu Mas'ud yang diriwayatkan oleh Abu Daud:

    "Tidak ada penyusuan1 kecuali yang membesarkan tulang dan menumbuhkan daging"

    Hadits yang dijadikan hujjah oleh pengarang kitab al-Mughni ini sebenarnya tidak dapat dijadikan hujjah untuknya, bahkan kalau direnungkan justru menjadi hujjah untuk menyanggah pendapatnya. Sebab hadits ini membicarakan penyusuan yang mengharamkan perkawinan, yaitu yang mempunyai pengaruh (bekas) dalam pembentukan anak dengan membesarkan tulang dan menumbuhkan dagingnya. Hal ini menafikan (tidak memperhitungkan) penyusuan yang sedikit, yang tidak mempengaruhi pembentukan anak, seperti sekali atau dua kali isapan, karena yang demikian itu tidak mungkin mengembangkan tulang dan menumbuhkan daging. Maka hadits itu hanya menetapkan pengharaman (perkawinan) karena penyusuan yang mengembangkan tulang dan menumbuhkan daging. Oleh karena itu, pertama-tama harus ada penyusuan sebelum segala sesuatunya (yakni penyusuan itu merupakan faktor yang utama dan dominan; Penj.).

    Selanjutnya pengarang al-Mughni berkata, "Karena dengan cara ini air susu dapat sampai ke tempat yang sama --jika dilakukan melalui penyusuan-- serta dapat mengembangkan tulang dan menumbuhkan daging sebagaimana melalui penyusuan, maka hal itu wajib disamakan dengan penyusuan dalam mengharamkan (perkawinan). Karena hal itu juga merupakan jalan yang membatalkan puasa bagi orang yang berpuasa, maka ia juga merupakan jalan untuk mengharamkan perkawinan sebagaimana halnya penyusuan dengan mulut."

    Saya mengomentari pengarang kitab al-Mughni rahimahullah, "Kalau 'illat-nya adalah karena mengembangkan tulang dan menumbuhkan daging dengan cara apa pun, maka wajib kita katakan sekarang bahwa mentransfusikan darah seorang wanita kepada seorang anak menjadikan wanita tersebut haram kawin dengan anak itu, sebab transfusi lewat pembuluh darah ini lebih cepat dan lebih kuat pengaruhnya daripada susu. Tetapi hukum-hukum agama tidaklah dapat dipastikan dengan dugaan-dugaan, karena persangkaan adalah sedusta-dusta perkataan, dan persangkaan tidak berguna sedikit pun untuk mencapai kebenaran."

    Menurut pendapat saya, asy-Syari' (Pembuat syariat) menjadikan asas pengharamnya itu pada "keibuan yang menyusukan" sebagaimana firman Allah ketika menerangkan wanita-wanita yang diharamkan mengawininya:

    "... dan ibu-ibumu yang menyusui kamu dan saudara perempuanmu sepersusuan ..." (an-Nisa': 23)

    Adapun "keibuan" yang ditegaskan Al-Qur'an itu tidak terbentuk semata-mata karena diambilkan air susunya, tetapi karena menghisap teteknya dan selalu lekat padanya sehingga melahirkan kasih sayang si ibu dan ketergantungan si anak. Dari keibuan ini maka muncullah persaudaraan sepersusuan. Jadi, keibuan ini merupakan asal (pokok), sedangkan yang lain itu mengikutinya.

    Dengan demikian, kita wajib berhenti pada lafal-lafal yang dipergunakan Syari' di sini. Sedangkan lafal-lafal yang dipergunakanNya itu seluruhnya membicarakan irdha' dan radha'ah (penyusuan), dan makna lafal ini menurut bahasa Al-Qur'an dan As-Sunnah sangat jelas dan terang, yaitu memasukkan tetek ke mulut dan menghisapnya, bukan sekadar memberi minum susu dengan cara apa pun.

    Saya kagum terhadap pandangan Ibnu Hazm mengenai hal ini. Beliau berhenti pada petunjuk nash dan tidak melampaui batas-batasnya, sehingga mengenai sasaran, dan menurut pendapat saya, sesuai dengan kebenaran.

  3. #18
    Citizen dewdew's Avatar
    Join Date
    Jan 20, 2009
    Location
    Jakarta
    Posts
    1,578
    Mentioned
    7 Post(s)
    Tagged
    0 Thread(s)

    Default Re: Donor ASI

    artikel yang sungguh sangat berguna jengkir!!!

    krn banyak yang salah kaprah juga soal sepersusuan ini. gue malah pernah waktu itu nonton Indosiar apa ya, kalo menyusu kurang dari 2 bln dari ibu lain, belum bisa dianggap saudara sepersusuan. cmiiw...

  4. #19

    Join Date
    Jan 1, 1970
    Posts
    0
    Mentioned
    Post(s)
    Tagged
    Thread(s)

    Default Re: Donor ASI

    haiyaaahhhh.. gw pikir dengan menyumbang 8 botol ASIP, gw udah menjadi ibu susu dari keponakan gw yang baru lahir minggu kemaren.. ternyata belom toh?
    yahhh, udah kadung bangga nih padahal gw Hidden Content
    maap OOT Hidden Content
    *masih kecewa karena batal berpredikat ibu susu*

  5. #20
    Mommies Daily Crew Superstar in Training kirana21's Avatar
    Join Date
    Mar 21, 2008
    Location
    Jakarta, Surabaya
    Posts
    7,622
    Mentioned
    450 Post(s)
    Tagged
    0 Thread(s)

    Default Re: Donor ASI

    anggep aja udah klo ponakan sendiri mah Hidden Content
    gue malah nyusuin langsung anak ade gue sekitar 15 menitan hehehehe

  6. #21
    Elite Citizen nenglita's Avatar
    Join Date
    Oct 1, 2007
    Location
    Jakarta
    Posts
    3,634
    Mentioned
    45 Post(s)
    Tagged
    0 Thread(s)

    Default Re: Donor ASI

    gw juga dulu sempet nyusuin langsung keponakan gw dan donor asip buat kakak gw Hidden Content *pamer*
    Twitter/ IG: @nenglita
    www.dongenglangit.blogspot.com

  7. #22
    Topaz faustomania's Avatar
    Join Date
    Feb 18, 2010
    Location
    jakarta, indonesia
    Posts
    3,334
    Mentioned
    24 Post(s)
    Tagged
    0 Thread(s)

    Default Re: Donor ASI

    Tp kayanya banyak yg blm familiar ya sama donor asi ini.. Bbrp temen gw nanya ttg donor ini ke suster di rumah sakit tempat mrk lahirin anak dan dijawab mending asi ibunya atau formula aja drpd asi org lain.. Gw jd terhina, masak asi gw dianggep kalah bagus sama asi sapi? Cisss! Hidden Content
    *btw critanya wkt itu anaknya dirawat di rumah sakit sementara ibunya blm keluar asinya, jd gw nawarin sumbangin asip gw yg sbnrnya gw sayang2 juga)

  8. #23
    Mommies Daily Crew Superstar in Training kirana21's Avatar
    Join Date
    Mar 21, 2008
    Location
    Jakarta, Surabaya
    Posts
    7,622
    Mentioned
    450 Post(s)
    Tagged
    0 Thread(s)

    Default Re: Donor ASI

    mak sto, gue kemaren juga berantem kok sama susternya. gue ga trima waktu susternya bilang RS ga mau tanggung jawab kalo bayi kenapa2 gara2 dikasi ASI jatah toddy 15bln. gue bantah emang kalo ngasih sufor RS mau tanggung jawab kalo kenapa2?! eh dibantah lagi, kita ga ngomongin sufor kok. ya wes disitu gue paksa either mereka anter2 ponakan gue ke emaknya, ato panggil gue. gue gak mo tau pokoknya dari RS kaga ada critanya sufor2an cuman nurutin RS kejar setoran komisi, walo akhirnya di awal tetep sempet disambung sufor karena kesulitan latch-on dan lecet. tapi sekarang udah full asi lhooo...horeee Hidden Content

  9. #24
    Permanent Resident lilyshop's Avatar
    Join Date
    Sep 13, 2008
    Location
    jakarta, Indonesia
    Posts
    569
    Mentioned
    0 Post(s)
    Tagged
    0 Thread(s)

    Default Re: Donor ASI

    sip banget infonya jeng kir... berguna bgt Hidden Content , aku juga baru tau detalnya setelah baca postingan ini... Hidden Content thank you yah
    pre order Bath and Body works 25 nov-10 des, just email [email protected]

  10. #25
    Quartz ilalank's Avatar
    Join Date
    Aug 9, 2010
    Posts
    429
    Mentioned
    0 Post(s)
    Tagged
    0 Thread(s)

    Default Re: Donor ASI

    huwaaa.........help me.........sekarang permasalahan asi ini juga melanda diriku...
    gw baru melahirkan tanggal 2 kemarin (sekarang tanggal 4, berarti udah dua hari ya), sementara asi gw masih ga banyak keluarnya (atau malah ga keluar sama sekali Hidden Content )

    kemana yaa gw bisa cari donor asi ini...ada ga alamat2nya di internet? mana suami gw pun mulai mikir mau kasih sufor aja Hidden Content didukung pula sama mertua *yaikkss* :angry:

  11. #26
    Mommies Daily Crew Superstar in Training kirana21's Avatar
    Join Date
    Mar 21, 2008
    Location
    Jakarta, Surabaya
    Posts
    7,622
    Mentioned
    450 Post(s)
    Tagged
    0 Thread(s)

    Default Re: Donor ASI

    ilalank, elo buat apa donor? newborn butuhnya sekali minum cm sesendok. kebanyakan klo dari donor. mendingan elo jejelin aja, gak lama keburu kok produksinya. asal lo bener2 stop sufornya, soalnya 1x sufor itu udah ilang 2x jadwal ASI. kalo diterusin rangsangan ke ASI jadi main kurang & produksi juga makin berkurang.

  12. #27
    Citizen Phier's Avatar
    Join Date
    Sep 13, 2008
    Location
    South Jakarta
    Posts
    2,250
    Mentioned
    198 Post(s)
    Tagged
    0 Thread(s)

    Default Re: Donor ASI

    Ilalank...gw barusan cerita2 sama suami gw, pas suami gw nemuin DSA (pas 2 hari abis lairan sectio ya), suami gw nanya sama dokter apa perlu kasi sufor soalnya ASInya belum lancar. si DSA dengan mantap menjawab "ga usah pak! terus usahain nyusuin, jika berat bayi turun sampai 2.5kg karena ASInya ga mencukupi maka harus dibantu sufor. Bayi itu defaultnya bisa bertahan max 5 hari jika kondisinya sehat semua dan berat lahir 3kg, karena si bayi akan memakai cadangan lemaknya utk bertahan hidup."
    noted waktu itu Raissa berat lahirnya 2.86kg

    Jadi coba susuin dulu aja, boleh cari info donor ASI tapi buat back up aja *jangan patah semangat yaa....salam buat mak pos hansip, bilangin gw kangen* ...maap OOT dikit
    Self proclaimed as newbie blush junkie
    * yyaaaayy...i loph kakak and adek much much much*

  13. #28

    Join Date
    Jan 1, 1970
    Posts
    0
    Mentioned
    Post(s)
    Tagged
    Thread(s)

    Default Re: Donor ASI

    wah udh telat ngk ya ngejawab ttg donor asi nya? coba deh kontak aimi, setauku, ada bbrp donor asi..krn temen ada yg mendonorkan asi nya ke aimi..nnati kalo dapet tlp nya aku share ya...

  14. #29
    Superstar in Training Lena's Avatar
    Join Date
    Aug 28, 2007
    Location
    Indonesia
    Posts
    6,398
    Mentioned
    839 Post(s)
    Tagged
    0 Thread(s)

    Default Re: Donor ASI

    tentang daftar penerima dan donor asi, sudah pernah dibuat threadnys sendiri, coba di mari ya, supaya bisa lebih rapih sebagai referensi ke depannya:
    Daftar Pemberi & Penerima Donor ASI: Hidden Content
    Daftar Klimik Laktasi: Hidden Content
    please no chit chat there, just list the contact info ya.

    seinget gue pernah ada listnya drop off donor asi nih, di thread mana ya. soalnya gue waktu itu juga sempet liat buat future reference for my nephew. now i can't find that list. kalo gak salah missmarshmellow yg posting....
    Last edited by Lena; Dec 16, 2010 at 04:22 AM.

  15. #30

    Join Date
    Jan 1, 1970
    Posts
    0
    Mentioned
    Post(s)
    Tagged
    Thread(s)

    Default Re: Donor ASI

    dewdew

    Dewiii.. apa kabaaaar? ini acha istrinya syarif... wah selamat yahh udah nunggu anak ke dua aja... anakmu cewek atau cowok dew? kalau cewek kebetulan gue lagi pengen ngedonorin asi gue niiiiiy.... soalnya dia minumnya gag sebanyak asi perahan gue dew... kabarin yah dew... wah so happy to hear the news...
    Last edited by kirana21; Dec 18, 2010 at 01:56 PM. Reason: no need to quote recent post

Page 2 of 5 FirstFirst 1 2 3 4 ... LastLast