How to Position Yourself with Co-Workers after you get Job Promotion

[miaaa]

Kemana aja, gw??? Baru nyadar ada trit ini.
Agak tricky emg. Scr gw orgnya extroverted dan bwhan gw laki semua. Mau blg equal opprtunity employer juga cowo2 anak buah gw rese. Gw awalnya pikir masalah competence, tnyt masalah conduct. Gw dianggap cincai, dll. Mentang2 di operasional dan boss sebelumnya cowo.
Prinsip gw, boss nunjuk gw jd lead disini krn gw bisa, dan gw tahu (kl ga tau gw mau bljr). Jd rada jaga jarak sih, skrg sm anak2 scr mrk nganggepnya cincai mulu.
Smp frontliner gw ngomong miring jg gw cuekin. Tapii, ada 1 org counterpart gw yg bawelll bgt urusan ga pentingn I.e. Taking seriuosly omongan miring anak buah ttg gw. Diapain ya, org ky gini?

hello all ga tau ni salah thread atau gak.. aku pernah bekerja sbgai auditor eksternal di big 5 .. slama 4 bulan abis itu aku kerja slama 4 bulan di bank danamon sebagain asisten manajer.. nah skrg aku di hire sama perusahaan keluarga aku sendiri .. ya emang ga disebutin sih posisi aku apaan. tp tugas aku disini adalah berpikir untuk bersein sistem pencatatan akuntansi di kantorku yg acak adut.. jd critanya aku bimbing mereka untuk gmana cara nyatet pembukuan yg bener.. nah masalahnya disini sebelumnya kan ada senior tuh ya.. dan pegawai lama.. senior lama ini dianggap oleh keluargaku dia ini ga visa mengatasi masalah yg ada di perusahaan. maka itu mereka utus aku untuk membenahi smuanya. masalahnya gmn bikin mereka hargain aku dan mau dengerin aku ya. mengingat aku lbh muda.. umurku baru 23. mereka older dibanding aku jauh.

wah makasih banget info2nya temen2. gue belum pernah ngalamin sih. gue justru mau tanya, gimana caranya ngadepin situasi di mana atasan gue adlh sohib gue sendiri. saat kerja gue jadi agak susah bersikap prof ke dia.

Emang paling akward sih pas promosi jd atasan dimana bawahannya tu tmnn2 lu sendiri..(happens to me)

wahh.. actually ini thread yg berguna.. Hidden Content

problem gw kalo musti manage orang yg umurnya jauh di atas gw, apalagi bapak2. emangnya siapa gw, anak kemaren sore. jelas2 mereka pengalaman kerja lebih lama, kenapa mereka musti nurut sama gw. tapi benernya itu masalah gw sendiri, gimana develop confidence in managing older people. dari awal gw pastikan mereka tau kalo gw itu respect mereka dan gw pengen belajar juga dari pengalaman mereka.

kalo managing temen sendiri sih, menurut gw kuncinya stay professional & communication. adakan one-to-one meeting sama bawahan, supaya mereka open up. bicarakan expectation gw sama mereka dari awal.

treat everyone the same, friends or not. jadi ga ada favoritism di antara team members. terus jangan gosipin org lain, apalagi atasan. kalo ada problem, kadang2 perlu set the friendship aside and put the manager's head. but hey, remember that you can't please everyone or manage everyone's feelings. so just focus on doing the best job you can..

masalah ini nih yang gue sering susah soalnya gue orangnya gak tegaan...

---------- Post added at 05:18 PM ---------- Previous post was at 05:17 PM ----------

yup bener banget..

super awkward dan kadang mau tegas susah, mau bawel takut dibilang bossy[COLOR="Silver"]

[Semeru]

Hemm...ada thread menarik yg udah gak terlalu aktif rupanya. Coba dihidupin lagi aaaah.....

Gw mengalami hal ini sebenarnya udah 4-5 thn yl saat pertama kalinya gw menapakkan kaki di dunia manajerial. Tim gw waktu itu baru dibentuk dan salah satu team member gw adalah mantan bos dan mantan coach...Terus ada juga team member gw yg mantan peer yg dulunya "musuhin" gw. Jiper? Pasti lah bo...

Meeting pertama berasa seperti mau sidang sarjana. Beban berat banget krn gw punya anggapan bahwa di meeting pertama ini gw sdg membangun image pada tim gw. Jadi gw harus tampil dengan pembawaan yg mature dan berkualitas sehingga mereka yakin bahwa mereka di pimpin oleh orang yang berkualitas.

Saat meeting pertama itu gw jelaskan background kenapa team ini di bentuk, apa goal-nya, alasan kenapa mereka semua dan gw berada di tim ini, target tim kita dsb. Gw juga jelasin role and responsibility gw sebagai leader di tim itu. Biar semuanya jelas...

Nah selanjutnya, untuk sehari-harinya, gw tetap memperlakukan senior gw (mantan bos) itu seperti sebelum2nya. Gw tetap menghormatinya sebagai orang yg dituakan. Klo gw ada perlu, gw cenderung mendatangi dia instead of memanggil ke tempat kerja gw. Sering2 gw ajak tukar pendapat secara pribadi utk memberi masukan, terutama soal development teman2 yg lebih junior. Ibaratnya, gw sering melibatkan dia dalam "adult conversation" sehingga dia masih tetap merasa dituakan dan pengalaman dia masih dihargai.

Nah utk mantan co-worker yg dulu me'musuhi" ya gw bersikap biasa aja. Dan ternyata setelah gw jadi atasan dia, ternyata dia malah sangat support gw..heemmm...syukurlah..