Thread: Event : gadget, kawan atau lawan
Results 1 to 15 of 18
-
Oct 16, 2017, 04:26 PM #1
Event : gadget, kawan atau lawan
Penggunaan gadget saat ini bukan lah hal yang asing. Tua, muda, anak-anak, bahkan balita pun fasih menggunakannya. Tentunya hal ini tidak lepas dari peran kita sebagai orang tua. Disaat kita perlu berkonsentrasi untuk melakukan suatu hal ataupun sekedar "me time", tak jarang kita memberikan anak-anak kita gadget. Voila! Rumah pun menjadi tenang seketika.
Saat anak-anak sudah menemukan keasyikan dengan gadget, terkadang menjadi sulit untuk melepaskan benda tersebut dari mereka. Kita pun sebagai orang tua menjadi dilema. Jika diambil, anak-anak jadi menangis bahkan tantrum. Tetapi jika dibiarkan terus-menerus, bisa-bisa mereka tidak berhenti menggunakannya. Resikonya, berbagai gangguan perkembangan menghantui anak-anak, dari mulai jadwal tidur, makan, atau pun toilet training yang jadi tidak teratur. Bahkan kesehatan mata pun bisa jadi taruhannya. Belum lagi masalah pornografi yang sangat mudah aksesnya.
Apa yang harus kita lakukan ya?
Di satu sisi gadget membantu kita dalam banyak hal, termasuk menenangkan si kecil. Tapi disisi lain ada dampak yang harus kita waspadai bersama.
Temukan jawabannya bersama Kak Sinyo Egie, founder Yayasan Peduli Sahabat.
Beliau adalah seorang trainer & konselor parenting untuk pendidikan anak usia dini, kecanduan gadget & pornografi, orientasi non-heteroseksual, dan hubungan suami-istri.
Hobi menulis & membaca disalurkannya melalui belasan buku yang sudah diterbitkan oleh beberapa penerbit besar. Beliau juga pernah menjadi kontributor di beberapa majalah.
Tantangan ada di depan mata. Yuk kita bergerak demi masa depan anak-anak kita.
Registrasi: Hidden Content
Hidden Content
-
Feb 1, 2018, 11:52 AM #2
- Join Date
- Jan 22, 2018
- Posts
- 45
- Mentioned
- 10 Post(s)
- Tagged
- 0 Thread(s)
Re: Event : gadget, kawan atau lawan
Aku pribadi tetep make teknologi buat anak, tapi aku usahain buat ngehindarin anak dari situs2 gabener. Jadi paling buat game asah otak dan cari situs yang emang khusus buat belajar. Kalaupun lagi google, aku selalu hindari anak dari hasil pencarian yang aneh2.
-
Feb 16, 2018, 10:19 AM #3
- Join Date
- Jan 1, 1970
- Posts
- 0
- Mentioned
- Post(s)
- Tagged
- Thread(s)
Re: Event : gadget, kawan atau lawan
kalo buat bermain misalnya nonton video sih kalo menurutku gpp, contoh anakku dikasih YouTube tp internetnya offline, jd hanya bisa nonton yg udah tersimpan aja..
-
Feb 18, 2018, 01:47 PM #4
- Join Date
- Jan 1, 1970
- Posts
- 0
- Mentioned
- Post(s)
- Tagged
- Thread(s)
Re: Event : gadget, kawan atau lawan
kalau gadget penggunaannya masih di awasi oleh org tua sih oke aja yah
-
Feb 24, 2018, 11:48 PM #5
- Join Date
- Jan 1, 1970
- Posts
- 0
- Mentioned
- Post(s)
- Tagged
- Thread(s)
Re: Event : gadget, kawan atau lawan
kalau aku pribadi masih berusaha untuk tidak memberikan gadget sampai umur yg tepat dan pantas. apalagi memberikan gadget hanya agar sekedar anak ga rewel
-
May 6, 2018, 10:11 AM #6
- Join Date
- Jun 13, 2013
- Posts
- 23
- Mentioned
- 3 Post(s)
- Tagged
- 0 Thread(s)
Re: Event : gadget, kawan atau lawan
Moms di sini ada yang tertarik untuk memberi edukasi Computer Science untuk anak2, jadi gadget tidak digunakan untuk bermain. Tapi anak2 akan belajar menggunakan PC/Notebook, untuk membuat aplikasi, website, atau mobile app/game.
Menurut moms di sini, usia berapa yang tepat untuk mengenalkan anak2 mengenai Science?
Thanks.
-
May 18, 2018, 03:54 PM #7
- Join Date
- May 2, 2018
- Posts
- 12
- Mentioned
- 4 Post(s)
- Tagged
- 0 Thread(s)
Re: Event : gadget, kawan atau lawan
Susah sekali lepasin anak dari gadget kalau orang tuanya masih aja nonton tv dan main hp sepanjang hari dengan alasan me time habis cape kerja
-
May 28, 2018, 10:15 AM #8
- Join Date
- Jun 13, 2013
- Posts
- 23
- Mentioned
- 3 Post(s)
- Tagged
- 0 Thread(s)
Re: Event : gadget, kawan atau lawan
Hi Moms,
Untuk yang tertarik mengenalkan anak2nya ke teknologi, tapi bukan untuk main game saja, kami ada solusinya.
GOCODE Kids Coding Academy yang berasal dari Jepang, tahun 2017 buka di Kuala Lumpur, dan tahun ini akan launch di Jakarta.
Sekarang sedang tahap persiapan, rencananya akan membuka jadwal untuk School Holiday Programme, di minggu terakhir Juni sampai Pertengahan Juli 2018.
Moms bisa isi informasi di form ini untuk mendapatkan informasi lebih lanjut: Hidden Content
bit dot ly / gocodejkt
Hidden Content
Website Indonesia juga masih belum dipublish. Untuk website di KL, Hidden Content
kids dot gocodemy dot com
bisa juga japri ke saya kalau mau tanya2.
Terima Kasih.
Julie
GOCODE Kids Coding Academy.
-
Jul 9, 2018, 10:40 AM #9
- Join Date
- Nov 11, 2017
- Posts
- 53
- Mentioned
- 9 Post(s)
- Tagged
- 0 Thread(s)
Re: Event : gadget, kawan atau lawan
Saya mau bertanya, berhubung ini pengajaran mengenai coding komputer, Apa metode pengajarannya? @Hidden Content
-
Jul 17, 2018, 11:19 AM #10
- Join Date
- Apr 23, 2018
- Posts
- 27
- Mentioned
- 0 Post(s)
- Tagged
- 0 Thread(s)
Re: Event : gadget, kawan atau lawan
Halo Mom & Dad,
EduCenter BSD mempersembahkan Fun Kids Competition untuk mengisi waktu luang & mengasah kreativitas si kecil, yuk ajak si kecil untuk ikuti berbagai aktivitas menarik & seru di EduCenter dengan total hadiah puluhan juta rupiah loh! .
.
Catat tanggal nya ya Mom & Dad!.
.
COLORING & DRAWING COMPETITION
28 Juli 2018 pukul 09.00 - 10.30
Tema : Tanah Airku, Indonesia
Kriteria peserta : kategori coloring (usia 4-6 tahun) & kategori drawing (usia 7-9 tahun)
Biaya pendaftaran Rp 25.000/anak (termasuk sertifikat, goodie bag, & crayon greebel 12 warna)
Seluruh peserta membawa meja lipat & wajib menggunakan produk greebel
TOTE BAG PAINTING
28 Juli 2018 pukul 11.00 - 13.00
Tema : Tanah Airku, Indonesia
Kriteria peserta : usia 9-12 tahun
Biaya pendaftaran Rp 35.000/anak (termasuk sertifikat & goodie bag)
Seluruh peserta membawa meja lipat & alat melukis, panitia hanya menyediakan tas kanvas untuk melukis
MOM & KIDS FASHION SHOW
*04 Agustus 2018 pukul 10.00 - selesai
*Tema : Tanah Airku, Indonesia
*Kriteria peserta : kategori 1 (usia 3-6 tahun), kategori 2 (usia 7-12 tahun)
* Biaya pendaftaran Rp 50.000/anak (termasuk sertifikat & goodie bag)
SINGING COMPETITION
11 Agustus 2018 pukul 10.00 - selesai
Tema : Tanah Airku, Indonesia
Biaya pendaftaran Rp 50.000/anak (termasuk sertifikat & goodie bag)
Kriteria peserta : kategori 1 (usia 7-11 tahun), kategori 2 (usia 12-15 tahun)
Seluruh peserta menyanyikan 1 lagu wajib kemerdekaan & 1 lagu bebas berbahasa Indonesia)
Info lebih lanjut & pendaftaran : Lolita (085711742302) via Whatsapp
.
.
#educenter #bsd #bsdcity #tangerang #kidscompetition #competition #singingcompetition #coloringcompetition #drawingcompetition #tangsel #fashionshowcompetition #lombaanak #eventanak #acaraanak #lombamenggambar #lombamewarnai #lombafashionshow #jabodetabekHidden Content
-
Aug 10, 2018, 07:45 PM #11
- Join Date
- Apr 29, 2018
- Posts
- 19
- Mentioned
- 1 Post(s)
- Tagged
- 0 Thread(s)
Re: Event : gadget, kawan atau lawan
Dilema juga selama ini menerapkan no gadget, hanya hari sabtu aja gadget time dirumah. Inginnya anak2 bener2 paham bahayanya gadget bukan hanya larangan ortunya
-
Sep 7, 2018, 12:49 PM #12
- Join Date
- Sep 5, 2018
- Posts
- 7
- Mentioned
- 2 Post(s)
- Tagged
- 0 Thread(s)
Re: Event : gadget, kawan atau lawan
harus dijelasin kalau anak sudah agak besar sambil dikasih berita2 atau liputan soal gadget ya,,tapi pengalaman aku sendiri anak baru 19 bulan dia sudah aku kenal kan sama outdoor activity tapi juga sama gadget tab besar dan tv tapi seputar film dan lagu2,dan dia keliatan sekali enjoy kedua nya bukan hnya sekedar addict,,tapi aku ndak ngenalin game ya,,
-
Oct 17, 2018, 02:02 PM #13
- Join Date
- Jun 13, 2017
- Posts
- 44
- Mentioned
- 0 Post(s)
- Tagged
- 0 Thread(s)
Re: Event : gadget, kawan atau lawan
Anak-anak Terlalu Banyak Di Depan Layar / gadget Dapat Menumpuk Penyakit
Hidden Content yang melebihi dua jam setiap harinya di depan layar hampir dua kali lebih mungkin mengalami kelebihan berat badan atau obesitas, peninjauan itu menunjukkan. Berat berlebih meningkatkan risiko penyakit jantung, diabetes dan masalah lainnya berkurangnya jarak penglihatan sampai Retinopati Diabetik (RD).Hidden Content menghabiskan lebih banyak waktu daripada sebelumnya di depan layar, membuatnya lebih mungkin mereka akan menjadi kelebihan berat badan atau obesitas.
Rata-rata usia 8 hingga 18 tahun menghabiskan lebih dari tujuh jam sehari terpaku pada layar, apakah itu komputer, smartphone, tablet, video game atau TV, bukti terbaru menunjukkan.
Remaja yang melebihi dua jam setiap harinya di depan layar hampir dua kali lebih mungkin mengalami kelebihan berat badan atau obesitas, peninjauan itu menunjukkan. Berat berlebih meningkatkan risiko penyakitHidden Content , Hidden Content dan masalah lainnya berkurangnya jarak penglihatan sampai Hidden Content .
Total penggunaan media meningkat sekitar 20 persen dari 1999 hingga 2018, dan didorong terutama oleh peningkatan penggunaan computer dan smartphone. Semakin banyak waktu yang anak anda habiskan di perangkat berbasis layar ini, semakin besar kemungkinan kelebihan berat badan atau obesitas.
Menonton televisi tradisional telah menurun selama 10 tahun terakhir, sementara waktu yang dihabiskan dengan perangkat berbasis layar lainnya seperti gadget dan computer telah melonjak dua kali lipat.
MeskipunHidden Content tampaknya menghabiskan lebih sedikit waktu untuk menonton televisi, mereka masih melihat konten TV. Mereka hanya melakukannya di perangkat gadget mereka Itu berarti mereka masih kurang gerak.
Anak-anak terpapar ke layar pada usia yang sangat muda, dengan rata-rata waktu papar berkisar antara setengah jam hingga lebih dari tiga jam perharinya.
Hal Ini sangat mengejutkan seakan-akan layar dan gadget itu menjadi pengasuh anak mereka karena terlalu banyak waktu yang dihabiskan di layar dan gadget.
Jika mereka bermain game, mengirim pesan kepada teman-teman mereka ataupun saat mereka menggunakan Hidden Content seperti Instagram, Facebook, Snapchat atau media social apa pun, mereka biasanya duduk dan membatasi ruang gerak.
Namun membatasi waktu layar dan gadget akan sulit bagi sebagian besar orang tua. Karena memang perkembangan tekhnologi menuntut penggunaan layar dan gadget menjadi kebutuhan. Jadi daripada membatasi waktu anak-anak lebih baik fokus pada hal-hal lain yang dapat dilakukan oleh anak-anak.
Mendapatkan waktu tatap muka, mendapatkan waktu di luar, memastikan ada pengerjaan yang bebas dari perangkat layar – saya pikir itu akan mengurangi dan mengontrol waktu layar.
Orang tua juga dapat membantu dengan menetapkan contoh yang baik dan membatasi penggunaan perangkat layar mereka sendiri.
Penting bagi orang tua untuk menjadi teladan perilaku sehat bagi anak-anak mereka Jika orangtua mereka pergi berjalan-jalan setiap sore, ataupun bersosialisasi dalam masyarakat anak-anak belajar bahwa itu adalah sesuatu yang Anda lakukan sebagai keluarga dan bermasyarakat, Jika orang tua menonton TV dan memainkan smartphone mereka sepanjang waktu, anak-anak cenderung menonton TV juga dan bermain dalam dunia layar mereka.
Asosiasi jantung & mata merekomendasikan melarang perangkat layar dari meja makan dan dari kamar tidur. Ide-ide lain yang mungkin termasuk:Hidden Content
- Menyisihkan waktu untuk aktivitas fisik sebagai keluarga, sebaiknya setiap hari.
- Rencanakan Penggunaan gadget dengan rentang waktu yang terbatas.
- Menghindari penggunaan perangkat layar sebagai hadiah ataupun hukuman untuk perilaku baik atau buruk.
Pentingnya membantu Hidden Content anda memonitor tumbuh kembang mereka melalui applikasi Hidden Content di saat usia produktif mengurangi kecemasan tentang berat badan dan tingkat pertumbuhan anak-anak anda hal ini bisa mengurangi resiko terhadap penyakit kronis seperti jantung,diabetes bahkan gangguan penglihatan ketika seorang anak tumbuh menjadi remaja dan dewasa.
Hidden Content
Hidden Content
-
Oct 24, 2018, 06:16 PM #14
- Join Date
- Jun 6, 2010
- Posts
- 4
- Mentioned
- 0 Post(s)
- Tagged
- 0 Thread(s)
Re: Event : gadget, kawan atau lawan
Klinik Pela 9 Parenting Talks
Topik:
“No Gadget No Cry – Mencegah Dan Mengatasi Adiksi Gadget pada Anak”
Obyektif
Meningkatkan Kewaspadaan Orang Tua terhadap:
1. Generasi Pengguna Gadget
2. Waktu yang Tepat untuk Memperkenalkan Gadget Pada Anak
3. Hal-hal yang Boleh dan Tidak Boleh dalam Penggunaan Gadget oleh Anak
4. Tanda-tanda Adiksi Gadget pada Anak
5. Akibat dari Adiksi Gadget bagi Kesehatan Fisik, Mental, dan Sosial Anak
6. Bagaimana Mencegah Terjadinya Adiksi Gadget pada Anak
7. Bagaimana Mengatasi Adiksi Gadget pada Anak
Narasumber: Katarina Ira Puspita, M.Psi, Psikolog
Selasa, 6 November 2018
09.00 - 11.00 WIB
@ Chief Coffee Kemang
Jl. Kemang Raya No. 27D, Jakarta Selatan
Investasi : Rp. 250.000,-/ pax
Termasuk : Handout & Brunch
Pembayaran:
BCA
No. Rek : 2193022995
A.n. PT. Pela Sembilan
Pendaftaran dan Konfirmasi Pembayaran:
Ita 0881 1567 173
Tentang Klinik Pela 9:
Hidden Content
IG @klinik.pela9
FB @klinikpela9
-
Mar 8, 2019, 03:13 PM #15
- Join Date
- Jun 13, 2017
- Posts
- 44
- Mentioned
- 0 Post(s)
- Tagged
- 0 Thread(s)
Re: Event : gadget, kawan atau lawan
Mencari Second Opinion Dalam Balutan Teknologi
Mencari second opinion tentang penyakit yang diderita, sekarang pasien tak perlu repot ke luar negeri segala. Hidden Content telah menyediakan layanan Hidden Content secara onlineSudah sering kita mendengar berita tentang pasien yang menjadi korban salah Hidden Content dokter. akibatnya bisa bermacam-macam, dari yang menjadi cacat sampai yang berujung kepada kematian. Biasanya pasien akan mencari second opinion, untuk menghindari salah diagnosis yang bisa berakibat fatal.
Namun yang jelas, bila mau jujur dan sadar, harusnya kita dapat mengerti bahwa Hidden Content juga manusia. Sebab, kesalahan bisa menimpa siapa saja tanpa pernah memandang profesi atau status orang. Cara terbaik untuk menghindari terjadinya kecelakaan diagnosis adalah meningkatkan kualitas kinerja para dokter serta memanfaatkan opini kedua.
Yang dimaksud opini kedua ialah saran yang diberikan oleh dokter lain kepada pasien berdasarkan hasil diagnosis ataupun rekam medis dari dokter sebelumnya. Opini kedua diperlukan guna memastikan jenis penyakit yang diderita, agar tidak terjadi salah diagnosis.
Saat ini banyak orang yang ingin mendapatkan opini kedua hingga ke luar negeri. Alasannya, dokter luar negeri dianggap lebih berkompeten dan kredibel. Padahal, jika di pertimbangkan perjalanan ke luar negeri kalau hanya untuk mendapatkan opini kedua bisa memakan banyak waktu dan biaya.
Belum lagi akses informasi yang kredibel dan bisa di percaya masih sangat minim, dominan para pasien yang mencari opini kedua untuk keluar negeri masih dari pengalaman pribadi, Hidden Content , ataupun kerabat dekat lainnya bahkan saat ini diagnosis dan Hidden Content melalui situs pencari Hidden Content ” telah menjadi Hidden Content .
Hidden Content Hidden Content menghadirkan layanan kesehatan tanpa batas, Selain mempermudah pasien untuk memonitor perkembangan kesehatan sebagai Hidden Content pribadi, kehadiran feature Second Opinion ini juga dimaksudkan untuk mempromosikan para rumah sakit dan dokter dari berbagai negara.
Rumah sakit dan dokter yang bergabung di feature second opinion adalah industry dan tenaga medis yang top serta ahli di bidangnya. Hal itu bisa dibuktikan lewat data profil mereka yang bisa diperlihatkan kepada para pasien saat hendak mendapatkan jasa opini kedua dari feature Hidden Content .
Cara untuk mendapatkan opini kedua di +hubsehat sangat mudah. Pasien hanya perlu mengakses dan menginstall app Hidden Content yang ada di beberapa platform populer sepertiHidden Content , Hidden Content dan Hidden Content . Setelah itu, pasien akan bisa berkonsultasi dengan pihak Rumah sakit yang diinginkan Secara FREE. Dengan tanpa adanya biaya jauh lebih effektif dan effisien dari segi Waktu dan Biaya daripada harus pergi keluar negeri hanya untuk mendapatkan opini kedua dari para dokter dan rumah sakit.
Hidden Content
Feature Hidden Content ini sangat membantu para pasien dalam menghemat waktu dan biaya. Mengutip laman Hidden Content . Indonesia Services Dialog (ISD) mencatat jumlah orang Indonesia yang berobat ke luar negeri mengalami peningkatan hampir 100% selama 10 tahun terakhir. Jika di tahun 2006 terdapat 350 ribu orang pasien, tahun 2015 melonjak menjadi 600 ribu pasien dengan total pengeluaran pasien Indonesia di luar negeri pada tahun 2015 mencapai $1,4 miliar atau setara dengan Rp 18,2 triliun
Memang, setelah itu mereka bisa langsung berobat. Namun, akan sangat efektif bila mereka berobat ke luar negeri setelah mereka bisa memastikan hasil Hidden Content penyakitnya, dan mengetahui informasi rumah sakit mana yang sebaiknya didatangi. dengan demikian, baik waktu ataupun biaya si pasien tidak akan terbuang percuma, karena dia sudah mendapatkan kepastian.
Bertanggung jawab atas kesehatan sendiri dengan mempunyai Hidden Content pribadi serta memonitor selalu grafik kesehatan, dan memahami keinginan untuk meneliti gejala dan diagnosa sebelum menjadwalkan dan mencari second opinion adalah hal terbaik dan effektif untuk kesehatan pasien.
Mengutip Mark Twain: “Berhati-hatilah saat membaca situs web medis, karena Anda tidak ingin mati karena kesalahan ketik”. Jika Anda ragu, tanyakan langsung dengan dokter ahli dan rumah sakit yang memang ahli di bidangnya dalam feature second opinion di app Hidden Content .