Thread: Failure to Thrive (Gagal Tumbuh)
Results 1 to 15 of 171
-
Sep 21, 2015, 08:30 AM #1
- Join Date
- Apr 18, 2010
- Location
- New York, US
- Posts
- 234
- Mentioned
- 155 Post(s)
- Tagged
- 0 Thread(s)
Failure to Thrive (Gagal Tumbuh)
Setelah nyari-nyari, nggak nemu thread yang khusus membahas ini. Mohon izin ya bu mods untuk buka thread ini. Kalau sekiranya tumpang tindih dengan thread lain, silahkan dihapus.
Gagal tumbuh atau Failure to thrive (FTT) adalah suatu kondisi di mana anak tidak dapat menerima, mempertahankan, atau memanfaatkan kalori untuk bertambah berat tumbuh seperti yang diharapkan. Meskipun bukan penyakit, tapi FTT bisa mengindikasikan penyakit. Berbeda dengan kepercayaan sebagian orang, bahwa wajar anak tidak mencapai berat tertentu, sesungguhnya diagnosis gagal tumbuh penting karena diberikan pada beberapa tahun pertama kehidupan bayi/balita, yang merupakan periode penting perkembangan fisik dan mental. Sehingga gizi kurang pada periode ini dapat pula berefek negatif pada perkembangan mental. Biasanya, anak didiagnosa FTT dengan melihat Growth Chart (cara penggunaannya bisa dicek di thread sebelah). Jika setelah 3 bulan, anak tidak mengalami kenaikan berat badan tanpa penyebab yang jelas (tidak sakit), biasanya akan didugagagal tumbuh (Suspect FTT).
Anak saya, sejak usia 8 bulan didiagnosa FTT. Saya merasakan sendiri, ciri-ciri khususnya dibanding anak-anak lain. Dia sering tantrum, marah, lebih lambat perkembangan motorik dan verbalnya dibandingkan anak-anak lain, dan lebih mudah sakit.
Penyebab FTT sebenarnya ada beberapa sebab, bisa karena faktor sosial, sistem pencernaan, gangguan medis atau penyakit kronis, intoleransi laktosa, infeksi atau gangguan metabolisme. Anak saya sendiri, pernah didiagnosa GERD sebagai penyebab FTT. Tapi setelah treatment selesai, ada set back, kembali lagi FTT. Sejauh ini, kami udah ke 7 dokter sub-spesialis untuk mencari penyebab FTT. Setiap ke dokter, kami treatment sekitar 4 bulan. Jika setelah periode tersebut tidak ada perkembangan, kami pindah lagi.
Mungkin ibu-ibu lain ada pengalaman dengan buah hatinya yang didiagnosa FTT. Yuk, bisa di-share di sini. Sekalian bisa saling menguatkan. Karena perjuangan bergelut dengan FTT sungguh menguras energi dan mengguncang emosi.
--------------------------------
Summary:
- Bagaimana anak didiagnosa FTT, cek posting #20
- Penyebab anak FTT, cek posting #9
-
Sep 22, 2015, 10:46 AM #2
- Join Date
- Apr 18, 2010
- Location
- New York, US
- Posts
- 234
- Mentioned
- 155 Post(s)
- Tagged
- 0 Thread(s)
Re: Failure to Thrive (Gagal Tumbuh)
@Hidden Content , Hai hai! Peluk dulu... Paling sedih emang urusan tumbuh kembang anak. Sebagai orang tua, kita ingin anak kita ada dalam range normal, seperti anak-anak umumnya. Jadi, wajar banget kalau ngerasa down atau gagal sebagai ibu. Saya pribadi, sampai mental breakdown dan harus konsul ke psikolog. Sampai sekarang pun, masih berjuang keluar dari depresi.
Nyari penyebab itu paling PR. Beberapa tes yang pernah kami ikuti untuk cari penyebab: Screening ISK, screening ADB (beberapa kali), cek feses, sampai yang paling bikin sedih.. endoskopi. Sementara DSA subspesialis yang pernah kami kunjungi dan ikut treatment (masing-masing 4 bulan):
1. Tumbuh kembang
2. Gizi dan metabolik
3. Imunologi
4. Endokrinologi
5. Gastroenterologi (2 orang)
6. Neurologi
Paling sedih tiap kali konsul ke DSA yang punya reputasi, senior dan respected di antara para DSA, terus kemudian beliau ngomong "Ini udah mau 3 tahun, udah lewat masa emasnya". Rasa pengen loncat jembatan. Gagal segagal-gagalnya. Udahlah kepala jadi kaki, kaki jadi kepala nyari info sana sini, ngusahain pengobatan ini itu dari bayi, ngantri dokter berjam-jam, tes ini itu, telatenin nyuapin, patuh pada saran dokter, dll.. eh ternyata tetap aja hasilnya seperti itu. Apalagi yang bisa dikasih? Udah semuanya diupayain. Ya, kecuali resign sih.
Saya beberapa kali disuruh resign sama dokter yang nanganin anakku, dan full 24 jam di rumah ngurusin anak. Tapi kondisi keluarga saya saat ini nggak memungkinkan untuk itu. Lagipula, setelah 3 tahun, saya secara fisik dan mental kayaknya udah nggak capable lagi untuk menangani anak 24 jam. Oleh salah satu psikolog, saya disaranin ambil jeda dari ngurusin anak dan delegasi ke pengasuh atau helper (extended family jauh di luar kota dan nggak bisa diminta tolong bantuin).
-
Sep 23, 2015, 10:49 AM #3
Re: Failure to Thrive (Gagal Tumbuh)
citrah saya ga sengaja setiap buka thread apa gitu selalu pas ada dirimu Hidden Content . puk puk peluukkk citrah. i feel you jeng. dulu anakku waktu bayik juga susah banget naikin BB nya sampai stress konsul ke dokter mana2.sekarang anakku udah umur 4 tahun pernah aku rutinin bawa ke dokter spesialis gizi n metabolik (sama profesor siapa gitu lupa) untuk mengontrol perkembangannya. kebanyakan dokter bilang anak normal2 aja tapi memang susah gemuk yang penting sehat Hidden Content . jadi sampai sekarang aku latih fisik aja.
anyway kalau boleh tau mungkin boleh disharing sudah ke dokter siapa saja di RS apa dan treatment detailnya seperti apa?
"Oleh salah satu psikolog, saya disaranin ambil jeda dari ngurusin anak dan delegasi ke pengasuh atau helper (extended family jauh di luar kota dan nggak bisa diminta tolong bantuin)." --> kalau boleh tahu selama ini anak siapa yang mengasuh?
intanlasa aku bawa anakku ke profesor dr (maaap banget aku lupa namanya nanti aku lihat di buku ya) di RS Hermina Jatinegara. Waktu itu dapat referensi dari DSA di RSPI dan KMC. katanya beliau ini gurunya DSA2, jadilah eyke kesana dan ngantri berjam2. dokternya pinter dan enak diajak ngobrol. so far jadi tau gimana mengatur dan menyusul jadwal makan serta asupan gizi yang diperlukan. terus...berdasarkan hasil lab dilihat anakku ini zat besinya kecil jadi dia nyaranin untuk banyak makan hati ayam dan mengganti susu UHT dengan formula. karena susu formula kandungannya lebih lengkap. kalau aku lihat di UHT memang tidak ada zat besi. eh maaf ini OOT ga ya. sepertinya ada thread BB anak susah naikfollow on @jakartahijabstore at Instagram
www.jakartahijabstore.com
-
Sep 23, 2015, 02:00 PM #4
- Join Date
- Mar 31, 2008
- Location
- places on earth
- Posts
- 1,568
- Mentioned
- 71 Post(s)
- Tagged
- 0 Thread(s)
Re: Failure to Thrive (Gagal Tumbuh)
Maaf pertanyaan bodoh. Apakah indikasi FTT sebagian besar hanya dilihat dari naik/tidaknya berat badan?
-
Sep 25, 2015, 10:56 AM #5
- Join Date
- Apr 18, 2010
- Location
- New York, US
- Posts
- 234
- Mentioned
- 155 Post(s)
- Tagged
- 0 Thread(s)
Re: Failure to Thrive (Gagal Tumbuh)
@Hidden Content , Hai Jeng!
Maap.. baru lihat ini...
Oh anakmu udah 4 tahun? Dulu kita kayaknya pernah mention-mentionan di thread Wed Prep, kalau nggak salah. Time flies... Sekarang berat badan dan tumbuh kembangnya gimana? Kalau boleh, di-share di sini?
Anakku udah ke:
1. dr. Rini Sekartini di RSIA Bunda
2. dr. Yoga Devaera di RSCM Kendana
3. dr. Pramitha Gayatri di RS MMC Kuningan
4. dr. Widodo Judarwanto di RSIA Bunda
5. dr. Badriul Hegar di RS Premier Bintaro
6. dr. Bambang Trijaya di RS Hermina Jatinegara
7. dr. Lies Dewi (tim-nya dr. Hardiono) di Klinik anakku Kelapa Gading
Di RS Hermina banyak respected doctor apa yah? dr. Bambang Tri yang pernah meriksa anakku juga ternyata sangat dihormati DSA-DSA. dr. Tiwi (DSA umumnya anakku) bilang, kalau dr. Bambang udah bilang gak apa-apa, berarti gak apa-apa. Beliau udah gurunya endokrin katanya. Alhamdulillah, anakku nggak ada masalah endokrin terkait FTT-nya. Tapi masalah pencernaannya ini, sampai sekarang belum ketemu solusi.
Anakku itu, sampai usia 1 tahun, nggak terlalu bermasalah makan. Malah sejak 11 bulan udah makan nasi beneran. bukan nasi lembek lagi. Itu pun udah FTT. Sesudahnya... ya Allah.. susaaah banget makan. Tiap kali ada makanan masuk ke mulut dia udah kayak ngunyah paku. Mengernyit dia... Susaah banget ngunyah.
Nah karena metabolisme dia kurang bagus, ditambah lagi susaah makan, jadinya dia rentan banget turun berat badan. Sering banget turun. Setiap malam, aku berdoa semoga hari itu nggak berkurang lagi beratnya. Sekarang fokusnya gimana supaya dia nggak turun lagi.
@Hidden Content , setahuku, pertumbuhan bisa dilihat dari 2 faktor, yaitu tinggi, berat, dan lingkar kepala. Hanya saja, tinggi dan lingkar kepala nggak terlalu banyak beruah setelah 1 tahun (CMIIW), jadi kayaknya nggak terlalu keliatan. Terus, salah satu dokter yang aku konsul pernah bilang, FTT banyakan dilihat dari berat badan.
Kalau dr. Rini, begitu aku tunjukin GC anakku di usia ke-8, itu langsung nulis di kertasnya: suspect FTT.
-
Sep 26, 2015, 05:35 PM #6
- Join Date
- Sep 2, 2014
- Posts
- 22
- Mentioned
- 20 Post(s)
- Tagged
- 0 Thread(s)
Re: Failure to Thrive (Gagal Tumbuh)
Hai mba Citra, sy suka baca2 blog nya. Tp skr udh jrg update ya? Anakku jg kayanya gagal tumbuh. Bulan depan 2th perempuan tp bb nya cm 9kg krg dkit. Tanda2 ftt ud sbtulnya ud kliatan dr staun lbh, cm saat itu nyoba bwt pede ga ada apa2 krn emg perkembangan lainnya ssuai sm usia dan anaknya kan emg jrg bgt sakit even cm demam dan batpil. Mmg klo utk mkan anakku timbul tenggelam nafsu mkannya. Ditambah diusia setahun hrs ikut suami mutasi ke pelosok sulawesi yg sgt ga mmungkinkan utk konsul ke byk dokter. Sampe bulan kmarin sy msh kekeuh bs perbaiki bb anak, tp skr udah nyerah. Bbrp hari lalu konsul by wa sm dokter anaknya yg nanganin dr bayi di Bdg, akhirnya mmg katanya indikasi ftt. Kemungkinan dlm waktu dekat bakal balik dlu ke Bdg utk konsultasi lbh lanjut. Sediiiihhhhh bgt, ngerasa jd ibu yg gagal. Berarti jg hrs ngorbanin utk jauh2an sm suami demi bs konsultasi intensif, krn disini DSA cm satu dan pernah skali konsul beliau cm kasih vitamin2 aja
-
Sep 27, 2015, 05:35 AM #7
Re: Failure to Thrive (Gagal Tumbuh)
Hai citrah, anakku juga perna kubawa ke dr bambang trijaya. Dapet rekomendasi juga dari dr endah kmc. Alhamdulillah dari segi endokrin jg aman. Klo anakku tumbuh kembangnya Alhamdulillah baik. Makannya juga bagus n banyak cuma ya itu herannya ilang kemana kok susah bener gemuk. Tapi anaknya memang aktif si jadi aku positif thinking aja karena banyak gerak.
Ohiyaa untuk dr spesialis ahli gizi anak di rs hermina jatinegara namanya prof. Dr. Damayanti syarief. Betuull beliau respected doctor. Ini dapet rekomendasi dari dr sanders rspi. Katanya beliau yang ngajarin ilmu ttg growchart ke dsa2.
Siap2 ngantri n senggol bacok yah klo ke dr damayanti. Prakteknya tiap sabtu aja dan appointment by phone only. Tp worth to try banget. Dr nya baik kok ngga galak, sangat cerdas dan open minded. Kebanyakan yg jadi pasiennya itu anak2 gizi buruk dan yg lahir prematur. Karena kalau aku antri disitu banyak bayi2 mungil yang minum asinya suplementasi lewat hidung. Ga tega ngeliatnya...
Hasilnya dari dr damayanti jadi makin nambah ilmu tentang per grow chart an, pengaturan gizi, dll. Alhamdulillah bersyukur dan bangga bisa ktemu dokter sebaik dan sepintar dr damayanti.
-
Sep 27, 2015, 08:52 PM #8
Re: Failure to Thrive (Gagal Tumbuh)
@Hidden Content boleh tau contacts utk bikin appointment hari Sabtu ke Prof. Damayanti? DSA Sander juga menyarankan saya untuk konsul ke Prof Damayanti untuk discuss intake makanan anak saya.
@Hidden Content hi Citrah, we're on the same boat Hidden Content Hari Jumat kemarin, sy sdh konsul dengan ahli Endokrin Anak di RSPI (dokter Aman Pulungan), kemudian setelah dia cek growth chart anak perempuan saya (BB/TB 8.7kg/74.5cm - umur 20 bulan), diagnosisnya adalah Failure To Thrive dan Short Stature ( Hidden Content ), I think we all here can agree, this is one of the worst news you can receive as a mom, cos it means I have failed my daughter. Meskipun dokternya bilang, penyebab FTT tidak hanya karena asupan gizi kurang (kesannya ibunya malas ngasih makan banget kaaan), bisa juga karena kurang hormon pertumbuhan ( Hidden Content ) dan karena faktor-faktor lain yang harus dikonfirmasi lagi dengan berbagai macam lab test, tapi tetep aja stress dan super merasa bersalah.
Hasil dari konsulnya: run a few lab test (test kromosom, test urine) untuk mencari penyebab knp nafsu makan anakku rendah sekali dan buat jurnal asupan gizi anak (food diary) supaya bisa hitung kalori yang masuk dan yang paling GONG-nya adalah disuruh menyapih. Sebelumnya DSA Sander juga selain suruh suplement sufor Pediasure, dia juga suruh stop netein karena bayi ASI punya kecendrungan lebih memilih ASI kalau lapar, sedangkan diatas 6 bulan sudah tidak cukup lagi kalori ASI makanya harus diberikan makanan padat. Jadi bayi ASI tend to find the easy way out dengan nete aja padahal kalorinya gak cukup untuk pertumbuhan otaknya. Tadinya saya belum serius untuk menyapih, karena saya ingin weaning with love, pelan-pelan kurangin jadi hanya kalau tidur aja, tapi karena dokter Aman juga mempunyai pendapat yang sama, bahwa ASI saya malah "menyabotase" pertumbuhan anak, jadinya dengan berat hati sekarang sedang kumpulin niat untuk benar-benar berhenti sama sekali. Another anxiety added with thought of abrupt weaning. Must feed child more plus stop breastfeeding, immediately. Anyways, sembari tunggu hasil lab keluar dan menunggu appointment berikutnya dengan dokter Aman di tgl 30 Okt, minggu ini saya berencana untuk bawa anak ke DSA Widodo karena beliau punya klinik PIcky Eater di Benhil, mungkin dia punya insight yang bisa memberikan pencerahan untuk saya terkait nafsu makan anak yang sangat kurang.
Mengutip dari Hidden Content
Gagal tumbuh karena factor non orgnik umumnya terjadi akibat factor lingkungan dan psikososial dan sering dihubungkan dengan interaksi yang buruk antara ibu dan bayi, baik selama dalam kandungan maupun setelah lahir. Keadaan ini menyebabkan asupan makanan yang tidak adekuat. Gagal tumbuh akibat faktor organik umumnya disebabkan oleh masalah medis seperti yang tertuang pada table 14.1. gagal tumbuh juga dapat disebabkan oleh kombinasi faktor organik dan non organik. Sekitar separuh kasus gagal tumbuh dengan penyebab organic memiliki latar belakang factor psikososial yang dapat memperberat faktor organik tersebut.
Tabel penyebab organik gagal tumbuh
- Kongenital:kelainan kromosom (sind Down), disgenesis gonad (Sindrome Turner)
- Dysplasia skeletal (akondroplasia, dll)
- Metabolik: Inborn error of metabolism
- System imun: Imunodefisiensi kronik, HIV, tuberkulosis, infeksi berulang, ISK kronik atau pielonefritis
- Gastrointestinal: kelainan anatomis oral atau esofagus, caries dentis, stenosis pylorus, GERD, IBD, alergi, parasit atau infeksi usus kronis, penyakit saluran empedu, insufisiensi pankreas, penyakit hepar kronik
- Renal: renal tubular asidosis, gagal ginjal kronis
- Kardiopulmonal: gagal jantung, asma, displasia bronkopulmoner, fibrosis cystic, tonsilitis dan adenoid kronik
- Neurologi: Palsi serebral, gangguan perkembangan
- Sensoris: Anosmia, buta
- Endokrin: Hipotiroid, Diabetes melitus tipe 1, Insufiensi adrenal, kelainan hipofisis, rikets-hipofosfatemia, defisiensi growth hormone
- Lain lain: Kanker, Sindroma diensefalik, Penyakit Reumatik, Keracunan timbal
Lalu rencananya bulan depan konsul kembali ke dokter Aman dan bawa hasil lab utk discuss treatment plan. Kalau hasil lab semuanya negatif, it would be good news kata dokternya tapi bad newsnya, tricky banget untuk ngejar ketinggalannya dalam pertumbuhan. IMHO parenting is not easy at all, whoever said being only a mom is a walk in the park, clearly never been a mother.
-
Sep 28, 2015, 07:54 AM #9
- Join Date
- Apr 18, 2010
- Location
- New York, US
- Posts
- 234
- Mentioned
- 155 Post(s)
- Tagged
- 0 Thread(s)
Re: Failure to Thrive (Gagal Tumbuh)
@Hidden Content , halo... iya, blog-nya mati suri. kemungkinan bakal mati selamanya. aku udah nggak sanggup lagi posting perkembangan anak-anakku. lagipula, ada beberapa hal yang bikin sharing di sana jadi kurang bijak...
Sulawesinya di mana? Ayo mbak, semangat lagi.. mudah-mudahan di sini ada info-info yang bisa jadi masukan untuk nyari solusi. Hidden Content
@Hidden Content , oh dr. damayanti? Aku udah nemu namanya sejak anakku belum makan (di bawah 6 bln). Sempet kepikiran mau ke beliau, tapi... takuuttt mak.
Baca-baca review dan testimoni temen, langsung lemah, jadi instead of her, aku milih ke dr. Yoga yang juga subspesialis gizi. Ada beberapa temenku yang pernah konsul ke beliau, dan review-nya nggak seperti kamu. Mungkin kebetulan aja kali ya? Dia sempet treatment beberapa bulan, tapi karena stress dan nggak nemu hasil yang memuaskan, dia nggak balik lagi. Menurutnya, beliau nggak banyak memberikan info yang berarti selain ngaturin sehari harus sekian kalori, nggak mikirin gimana kalau anaknya yang bisa makan karena emang susah makan. Dari daftar menu yang diberikan, temenku itu nggak sanggup karena anaknya nggak bisa makan segitu banyak. Ketika berat badan anaknya nggak nyampe, menurut cerita temenku itu... nggak ada solusi lain selain harus masuk kalori tsb.
Menurut temenku yang lain yang juga pernah ke beliau, kalau ke sana harus siap mental, karena beliau bisa aja langsung ngasih keputusan untuk anak dipasang NGT (pemberian makan lewat hidung) pada saat konsul. Duh, langsung lemes dan mundur teratur. Akhirnya aku mutusin untuk nggak ke beliau.
Kalau googling baca blog ibu-ibu, aku dapat kesan beliau itu galak, mungkin karena cerdas banget. Aku lemah sama dokter galak. Udah sekian kali ketemu model seperti itu, yang ada malah down banget.
Anyway, kamu konsul berapa lama sama beliau?
@Hidden Content , Whoaa.. lengkap banget. Makasih yaaa...
Test/skrining dan jurnal gizi itu aku udah lewat masanya. Sangat-sangat menguras energi dan emosi. Ujung-ujungnya depresi.
Tapi emang harus dilalui untuk mencari penyebab. Anakku udah pernah didiagnosa GERD, sebagai penyebab FTT-nya. Diagnosanya diperkuat dengan hasil endoskopi yang memperlihatkan luka dan iritasi alat cerna. Nunjukin ke dr. Tiwi, dan dr. Bambang hasilnya, mereka juga sepakat itu GERD. Tapi, waktu ditunjukin ke dr. Hegar, beliau skeptis dan nggak yakin itu penyebabnya. Jadi sekarang aku bingung, mau tes apa lagi.
Sekedar info tentang dr. Widodo. I've done research about him a year before i finally decided to went meet him. Setiap anak yang konsul ke dia, pasti didiagnosa sensitif saluran cerna atau alergi. Nanti treatment-nya sama ke semua anak, diet eleminasi jenis makanan tertentu, yang jenisnya akan berkurang seiring waktu plus dikasih obat racikan. Aku sebenernya agak skeptis sama beliau, tapi lihat testimoni temen-temenku yang berhasil dan pilihan makin dikit, ya udah aku akhirnya ke beliau dan ngikutin diet-nya selama 3 bulan. Sayangnya, di anakku, diet itu nggak berhasil.
Aku nggak balik lagi karena tau akan diberi info apa oleh dokternya. Aku udah lihat polanya, kalau ada pasien yang nggak berhasil, beliau akan bilang itu karena diet nggak ketat, pasti ada jenis makanan yang dilarang, yang masuk selama periode itu. Selain itu, waktu aku tanyain ke apotik isi obat racikannya, agak ilfil lihat ada heptasan. Selama 1 tahun itu, aku udah research jenis obat yang dipakai untuk anak yang gak punya apetite. Si heptasan ini salah satu yang kontroversial. Ntar aku bahas di postingan selanjutnya.
Nah, tapi... menjelang anakku 3 tahun, akhirnya aku relain juga dia konsumsi heptasan, karena dr. Hegar resepin itu dan aku udah nggak tau lagi mesti gimana. Anakku masih 10 kg dan udah mau 3 tahun waktu itu. Perkembangannya juga memprihatinkan. Belum bisa ngomong 1 kalimat, masa ototnya juga nggak seperti anak seusianya, jadi motorik kurang bagus (hasil observasi terakhir sama dokter tumbuh kembang di usia sekitar 20 bulan, jalannya masih kurang mantap).
Bahkan toilet training yang udah dimulai di usia 1 tahun, terpaksa diberhentiin karena menurut dokter-dokter, baiknya fokus dulu ke tumbuh kembangnya. Selain itu, anakku juga belum bisa ngasih tau kalau mau pipis atau pup. Diem aja dianya... Hidden Content
Karena menurut para dokter keterlambatan itu salah satunya disebabkan oleh status kurang gizi dan FTT, aku ngejar banget, kaki jadi kepala, kepala jadi kaki supaya bisa teratasi.
-
Sep 28, 2015, 11:54 AM #10
Re: Failure to Thrive (Gagal Tumbuh)
dsiahaan dr damayanti syarif untuk appointment bisa kesini
RS Hermina Jatinegara
Jalan Raya Jatinegara Barat no.126, dengan nomor telepon 021 8191223 / 021 851383.
Coba aja ditelp n nanya2 info ke susternya dari sekarang. karena dokternya ga tentu kadang ada praktek kadang nggak.
hooo gitu yaa tentang asi, aku dulu semenjak anakku umur 3 bulan sudah divonis asiku ga cukup dan ga bagus sama dr laktasi, terus disuru suplementasi asi, ya aku nurut aja sih walau sempet down banget pinginnya full ASI kayak ibu2 yang di sosmed2 (halah sosmed sebegitunya ya pengaruhnya). sempet pake donor asi juga dikit2. tapi kalo dr damayanti memang lebih pro ke sufor kalau memang asi ibu dinyatakan tidak cukup bagus gizinya. daripada perkembangan anak terhambat. imho sebaiknya memang jangan ditunda.
citrah aku udah 4x ke dr damayanti. hooo iya ya memang cenderung galak karena cerdas. Hamdalah aku ga digalakin...tapi bener juga sih temenmu, aku juga kemarin dikasi pengaturan kalori2 gitu yang anak isinya jadi maeeeem melulu,,,tau nggak pas ngikutin pengaturan makanan dari dr damayanti anakku malah muntah2 gara2 kebanyakan makan mungkin ya...
tapiii aku sendiri ngerasa dapat banyak ilmu dan insight dari beliau...yang penting usaha dulu,.
oiya tentang dr widodo, sepertinya penelitian kamu lumayan tepat. keponakanku juga dulu konsul ke dr widodo, treatmentnya seperti itu.follow on @jakartahijabstore at Instagram
www.jakartahijabstore.com
-
Sep 28, 2015, 01:56 PM #11
- Join Date
- Apr 18, 2010
- Location
- New York, US
- Posts
- 234
- Mentioned
- 155 Post(s)
- Tagged
- 0 Thread(s)
Re: Failure to Thrive (Gagal Tumbuh)
@Hidden Content , dr. aman pulungan itu subspesialis endokrin kalo nggak salah. Selain beliau, ada juga dr. Bambang Tridjaya. Menurut para dokter, beliau ini 'gurunya' para dokter. Dr. Hegar dan dr. Tiwi aja bilang, kalau dr. bambang udah ngomong nggak apa-apa, berarti emang nggak apa-apa. Mereka percaya banget sama dr. Bambang Tri. Malah waktu pertama kali aku ke dr. Hegar, beliau bilang mau konsul dulu ke dr. Bambang tentang kondisi anakku. Kata dr. Tiwi, kalau udah ke beliau, nggak perlu ke dokter endokrin lain. Udah yang paling senior. Hanya beliau kurang terkenal di antara ibu-ibu karena nggak punya twitter.
Anak keduaku motoriknya cukup baik, merangkak usia 7 bulan. Berdiri usia 9 bulan. Tapi baru jalan usia 16 bulan. Sayangnya, dia ngalamin delay speech juga. Makanya ini mau terapi barengan kakaknya.
@Hidden Content , Sebelum anakku genap 1 tahun, aku udah disuruh sapih sama dr. tiwi. Alasannya sama: dia butuh asupan gizi lebih besar. Kalau masih ASI, sangat kurang untuk ngejar pertumbuhannya. Selain itu, diharapin kalau udah sapih, dia lebih mau makan. Ngempeng/menyusui bikin dia merasa selalu kenyang. Oh iya, beliau juga pernah bilang kalau untuk ngejar berat badan, harus dari susu formula. Akhirnya sih anakku disapih usia 2 tahun 5 bulan. Bukan karena nggak mau, tapi nggak bisa, selalu gagal dengan segala kompleksitas kehidupan kami.
Aku pribadi sih meskipun berusaha memberikan ASI semaksimal mungkin, tapi nggak mau jadi apa yang sering disebut oleh beberapa ibu sebagai Asi N*zi (sorry for the inappropriate term). Keras kepala memberi asi perlu, tapi jika ada indikasi medis, nggak apa-apa jika harus suplementasi sufor. Aku baca-baca beberapa referensi, memang anak yang didagnosa FTT perlu suplementasi khusus. Tumbuh kembang anak adalah yang utama bagiku karena menentukan masa depan anak. Efeknya jangka panjang. Nggak masalah kalau harus 'ngorbanin' gelar S1-S2-S3 per-asi-an kalau emang indikasinya jelas, butuh intervensi. Anakku udah mulai suplemantasi sufor sejak usia 11 bulan. Usia sekitar 15 bulan, sufor ganti dengan suplemen makanan berbentuk sufor, Nutrinidrink, sampai sekarang.
Aku dulu sejak balita sampai awal kuliah tergorong gizi kurang, bahkan pernah masuk kategori buruk. Nggak tahu penyebab pastinya. Tapi kalau boleh sok tahu, selain karena faktor sosial dan psikologis, mungkin juga karena ada penyakit yang baru terdeteksi setelah beranjak remaja. Jadi, penanganannya agak lambat.
Kalau jaman dulu, orang tua sepertinya kan cenderung 'cuek' nggak kayak kita, ibu-ibu muda sekarang yang cemas. Jadi masalah pertumbuhan lambat dianggap biasa saja. Tapi aku ngerasa, banyakkk banget dampak negatif dengan tumbuh kembang yang kurang optimal. Misalnya, aku suka sakit-sakitan, jadinya banyak peluang dan kesempatan mengasah bakat, nggak bisa diambil. Sekarang pun, gampang banget capek. Pencernaan juga bermasalah. Kualitas hidup jadinya nggak optimal. Mau ini itu terkendala capek. Selain itu, rentan kena depresi. Aku lihat, anakku itu juga frustasi dan sering tantrum. Urusan pencernaan bikin suka cranky kayaknya.
-
Sep 28, 2015, 04:46 PM #12
- Join Date
- Sep 17, 2015
- Posts
- 11
- Mentioned
- 17 Post(s)
- Tagged
- 0 Thread(s)
Re: Failure to Thrive (Gagal Tumbuh)
Hi mbak citrah dan mak2 yg lain. Ikutan sharing ya. Maaf kalau misal OOT.
Anakku yg pertama super duper picky eater, ga mau makan nasi. Ga mau makan daging, ikan, sayur kecuali dihaluskan. Putih telur ga doyan. Buah ga ada yg doyan kecuali jeruk. BBnya 14kg, umur 3thn 4bulan. Tapi utk motorik dan verbalnya masih on track. Tapi kalau saya perhatikan dia emang agak terlambat perkembangannya dibanding anak2 tetangga. Misal jalan di usia15 bulan, lancar bicara USIA 20 bulanbulan Biasa utk imunisasi dan kalau dia sakit saya ke DSA langganan yg ada di daerah saya (serpong). DSA saya ga pernah komen apa2 soal bbnya.
-
Sep 28, 2015, 05:19 PM #13
- Join Date
- Sep 17, 2015
- Posts
- 11
- Mentioned
- 17 Post(s)
- Tagged
- 0 Thread(s)
Re: Failure to Thrive (Gagal Tumbuh)
Hi mbak citrah dan mak2 yg lain. Ikutan sharing ya. Maaf kalau misal OOT.
Anakku yg pertama super duper picky eater, ga mau makan nasi. Makanan pokok dia setiap hari misoa, mie, bihun. Ga mau makan daging, ikan, sayur kecuali dihaluskan. Putih telur ga doyan. Buah ga ada yg doyan kecuali jeruk. BBnya 14kg, umur 3thn 4bulan. Untuk motorik dan verbalnya masih on track. Tapi kalau saya perhatikan dia emang agak terlambat perkembangannya dibanding anak2 tetangga. Misal jalan di usia14 bulan, lancar bicara di usia 20 bulan. Sekarang anak saya sudah sekolah PG dan syukurnya bisa mengikuti pelajaran di sekolah.
Biasa utk imunisasi dan kalau dia sakit saya ke DSA langganan yg ada di daerah saya (serpong). DSA saya ga pernah komen apa2 soal bb/perkembangannya. Cuma emang bilang anak saya kurus.
Saya pernah ke dokter widodo. Treatment disana, uda diet ketat tp ga ada perkembangan. Sama bener dengan yg dibilang mbak @Hidden Content . Dokter nya bilang krn diet kurang ketat. Ya entahlah, saya sih merasa uda diet sesuai brosur yg beliau kasih.
Anak saya dr awal mpasi uda susah makan. Tiap disuapin pasti nangis. Full ASI dan berhenti ngASI umur 20 bulan krn saya Hamil lg. And yes, dulu pas masi ngASI dia parah bgt susah makannya. Seingat saya umur 18 bulan, anak saya cm bisa makan 2 sendok makan bubur,itu jg suapinnya susah payah dan banyak dilepeh. Mulai umur 18 bulan jg saya kasih pediasure atas saran DSA langganan krn dibilang terlalu kurus. Anak saya jg sering cranky ga jelas, sering tantrum juga.
Ada sarankah mak2 saya hrs ke dokter Mana? Soalnya tobat dengan pola makannya dan kesulitan utk menu makanannya. Selain itu saya jg takut klo anak saya sebenernya kurang gizi tp saya ga sadar. Saya lihat kadang anak saya bosan makan misoa/bihun/mie kuah, sehingga diemut. Tp kalau dicoba makan nasi dia muntah.
-
Sep 28, 2015, 06:32 PM #14
- Join Date
- Apr 18, 2010
- Location
- New York, US
- Posts
- 234
- Mentioned
- 155 Post(s)
- Tagged
- 0 Thread(s)
Re: Failure to Thrive (Gagal Tumbuh)
@Hidden Content , haloo... selamat bergabung di thread ini.
Kayaknya kalau lihat dari berat badan dan usianya, lumayan kok mbak. Hanya saja, kalau soal pertumbuhannya, harus lihat trend-nya di Growth Chart. Kayaknya anak-anak yang kesulitan makan sering diemut ya... Kalo boleh ngasih saran, misalnya mau ngecek, bisa ke dokter pencernaan kali ya mbak? Soalnya dulu dokter anakku pernah bilang, anak ngemut makanan bisa jadi dipicu oleh gangguan pencernaan.
-
Sep 29, 2015, 02:28 AM #15
- Join Date
- Jan 17, 2014
- Posts
- 68
- Mentioned
- 31 Post(s)
- Tagged
- 0 Thread(s)
Re: Failure to Thrive (Gagal Tumbuh)
Anakku 18m24d,bb 8kg,tb 72.
lahir 2,9kg,pb 45.pas umur 6bulan 7kg.9bulan 7,8kg lalu stuck..sempat turun sampai 7,5kg.lalu 2bulan trakhir ini stuck di 8kg.
sudahkah masuk kategori FTT?
pas umur 11bulan cek darah ok2 aja.nah bbrapa minggu lalu cek darah,hasilnya adb.mulailah suplementasi besi.wajar sih,karna anakku samsek nolak red meat dan sayur.full asi pula.dapat rujukan tes mantoux dan rontgen paru,tp belum dilakoni.
dsa bilang bb/tb masih ok,tp tbnya kurang.