In-Laws Talk - Part 2 - Page 4
Page 4 of 76 FirstFirst ... 2 3 4 5 6 14 54 ... LastLast
Results 46 to 60 of 1133
  1. #46
    Immigrant
    Join Date
    Jul 17, 2011
    Posts
    127
    Mentioned
    61 Post(s)
    Tagged
    0 Thread(s)

    Default Re: In-Laws Talk - Part 2

    @Hidden Content hahaha samaaan dong, MIL dan FIL dan parahnya SIL akupun gitu..
    Bawa santai aja sih dan bawa ketawa2 aja, biasanya kalo kluarga suami udh lebay paling aku cerita ke mama or ade2 dan dijadiin bahan ketawaan, soalnya keluarga aku gak drama hehe

    Contohnya aja kemarin2 sempet rumahnya kebanjiran, trs bukannya beresin rumah malah MIL dan FIL curhat ke suami lamaa bgt di tlp ngebahas banjir hahaha

    Terus aplg SIL kmren tuh sakit trs ktny *ampir pingsan*, dia msh sempet2nya ngePath screenshot chat dia lg ngmng am temennya pgn pingsan, trs pagi2nya ngePath foto dia lg skt tiduran di kasur trs nge tag suami di postnya, tp gr2 sm suami gak baca jd gak dikomen/dikasih love, dia nelepon blg kl ngepost..

    Sebenernya akupun risih ya soalnya SIL ini umurnya sama dgn aku trs pernah ngatain aku *gak dewasa* gara2 gak ngeadd pin BB dia -_- , tp krna kluarganya emg DRAMA jd aku jg hrs menyesuaikan, jdnya sblm SIL nlp kan aku udh liat post nya dluan, jadi aku komen deh dengan lebaynya yg isinya turut sedih dia sakit wkwkwkwk

  2. #47
    Immigrant pandalover's Avatar
    Join Date
    Aug 22, 2013
    Posts
    121
    Mentioned
    29 Post(s)
    Tagged
    0 Thread(s)

    Default Re: In-Laws Talk - Part 2

    Mak2 aku mau cerita yah... tentang hubunganku dgn MIL, Pil, SIL...
    Dulu kan aku sensii dan benci banget ama inlaws.. sampai semua energiku habis untuk membenci mereka. Sampai rasanya pengen divorce aja... semua tentang mreka adalah 'keburukan' dan 'kejelekan' di mataku. Sampai aku pun jadi benci dgn suami.

    Nah, setelah curhat di sini, aku dapet tamparan keras dr member2 di sini, yg buat aku sadar, selama ini aku gak nikmatin hidup.

    Nah semenjak itu, aku perbaiki semuanya, dimulai dgn berdamai dgn diriku sendiri, menata hati, trus semakin fokus pada suami dan anak, dan keluarga kecilku...
    Hasilnya? Besar sekali dampaknya mak... idup makin tentram, suami makin sayang.. ya, selama ini aku mengabaikan kenyataan bahwa, pak suami begitu sayaaang sama istrinya. Dia lindungi aku, bahagiakan aku, segalanya deh pokoknya. Dan dia lelaki yg bertanggung jawab pada istri dan anak.
    Aku mohon ampun sama dia, dan dia dgn sayangnya membelaiku dan memaafkanku.

    Soal inlaws, sekarang aku berusaha respect dgn mereka. Tak dipungkiri, mereka gak terlalu suka sama aku, tp aku terus berusaha main cantik dan pake ajian aji budeg... aku juga rajin mempertemukan anakku dgn mereka dan brusaha akrab dgn mereka.
    Daaan... rasanya lebih tentram. Aku yakin suatu saat hubunganku dgn inlaws makin baik. Karena dgn aku bersikap seperti ini, jujur keadaan makin membaik,.

    Yup, buat emak2 di sini, makasiiiih.... *kecup satu2 Hidden Content

  3. #48
    Newcomer
    Join Date
    Sep 9, 2015
    Location
    Jakarta
    Posts
    26
    Mentioned
    29 Post(s)
    Tagged
    0 Thread(s)

    Default Re: In-Laws Talk - Part 2

    @Hidden Content , kalau ngomongnya sambil bercanda dan di depan semua orang, sudah… tapi pacar bil ini ga nangkep.

    @Hidden Content , iya sih, memang beda budaya masing2 orang, dan disini masih mayoritas pegang cium baby yang ga kenal dianggap hal yg biasa/wajar.
    Hidden Content Originally Posted by qeqe75 Hidden Content
    nah pertanyaannya, kenapa kamu ga suka tuh cewe pegang bayi kamu? ada rasa jealous atau gimana?
    aku ga suka karena dia doing something that intimate with my baby without my permission, that is an action is reserved for people that are really close to me. Intinya aku keberatan karena dia begitu gak pake permisi, at least ask first.. kedua karena afeksinya over. Aku nemu satu blog, yg sepikiran sama aku, artikel lengkapnya disini Hidden Content ini aku ambil secuil kutipan dari tulisan dia:
    Tata cara cium-mencium:
    Apakah kamu orangtua si bayi? Bukan?
    Apakah kamu kakek nekeknya? Bukan?
    Apakah kamu om atau tantenya? Bukan?
    Apakah kamu setidaknya punya hubungan darah sedikiiit saja sama si bayi? Nggak?
    Kalau gitu, jangan pernah mikir buat cium-cium si bayi. Titik. Hihi.


    @Iluvia , (aku mau PM kamu tapi kuotanya penuh...Hidden Content ) iya emang bener sih.. aku juga nyesel kenapa mesti terpengaruh sama suami dan mertua serta pendapat beberapa temen aku yg uda punya anak buat gak negur langsung ke orangnya. Semua pada nyaranin pake cara ‘halus’. Akhirnya kan yg rugi aku sendiri. Seperti yg kamu bilang ‘kita manusia tuh ga bisa baca pikiran….’. Siapa yg tahu kalau dengan cara tersirat gitu orangnya gak berasa? Hahaha.. Aku ga pede negur langsung di awal karena aku ragu2, pertama karena aku baru punya anak jadi bingung ini benernya boleh ga sih? Salah ga sih kalau aku negur, apa aku yg sensi? Aku punya hak ga sih buat negur langsung, etc, etc, etc. Soalnya kan ga ada aturan jelas boleh apa ga. Beda budaya beda aturan. Beda hal sama antri, uda jelas kalau nyerobot itu salah, jadi kalau mau negur tinggal terserah kita berani apa gak. Aku sempet browsing di forum sini juga tentang etika yg satu ini, tapi ga ada yg bahas, adanya yg nanya kalau pengasuh/jagain anak itu boleh ga sih cium2 baby, rata2 jawabannya ga keberatan, walaupun ada juga yg keberatan, tapi sedikit. Akhirnya aku main ke forum lain, kayak babycenter, parents, dkk, ternyata banyak loh ibu2 yg kayak aku, mereka not sure juga boleh apa gak, mau negur gimana tanpa being rude(banyakan di asia), dan bagaimana harus bertindak sama orang yg touching2 their baby. Kalau di negara maju, semua pada bilang hal yg sama kayak yg kamu bilang: “Ya kalau gak suka.. bilanglah… you have the right to do that” Hahahah what a culture… Alasan ‘kebersihan’ seperti yg qeqe75 bilang memang salah satu alasan tapi bukan main problem.. Yang paling kena di hati aku itu dari babycenter, sumbernya dari sini:Hidden Content

    “I think what people are missing here is the fact that the hygeine issue is only part of the problem. Even though most will point out "I dont want people kissing my baby on the lips because it is unsanitary" I think deep down its not the main problem. There is a part of us that cringes when someone takes that kind of liberty by doing something that intimate without your permission. If your neighbor kissed you, you probably wouldnt think oh my god she'll give me germs, it would be more a situation of "That is an action is reserved for people that are really close to me" Anyway I think if it is really an issue of hygiene then you can let it slide, as everybody else has said the baby will put worse things in his mouth, but, if as I suspect, it is the intimacy of the act , you have the right to say please dont do that.”

    Bammmm… bener banget, aku terganggu karena dia doing something that intimate without my permission, that is an action is reserved for people that are really close to me dan aku punya hak buat negur. Yang jadi ganjalan sekarang, aku gak suka karena awal-awal ketemu dia sudah begitu, tapi karena gak kesampaian tegur langsung, jadi perasaan ‘gak terima’ itu berlanjut sampai sekarang… Padahal kan sekarang uda setahun lebih. Nah aku ga pede tegur langsung sekarang ini karena aneh ga sih misalnya lagi kumpul keluarga, kalau ada tanteku dan saudara lagi gemes2, mereka gak aku larang, tapi kalau cewenya bil aku tegur? “Hei, kamu kalau main sama anakku permisi dulu ya….” Padahal tante dan sodara juga ga permisi dulu sama aku. Soalnya aku memang belum merasa dekat sama cewe BIL ini. Aku juga awal2 ketemuan sama cewe BIL mau dong nunjukin itikad baik/welcoming her dengan ajak ngobrol dia.. kan lebih oke kalau kita bisa menjalin hubungan baik ke depannya, tapi responnya kurang positif. Jadi kalau aku ajak ngobrol, jawabannya ala kadarnya malah kadang sambil main hp. Sudah berapa kali begini, akhirnya aku males ajak ngobrol lagi.. dan dia sama sekali gak pernah loh ngajak ngobrol aku, at least basa-basi atau apa gitu. Jadi berdasar dari yg tadi tentang cium2 dan colek2 apalagi di muka anakku, “That is an action is reserved for people that are really close to me". Gimana aku bisa terima dia begitu2 sama anakku, sedangkan komunikasi untuk lebih dekat/kenal aja gak pernah. Nah, sodara dan tante yg gemes2 ke anakku tanpa permisi, bisa aku terima karena aku sudah kenal baik dan dekat sama mereka. Begitu ceritanya…

    @Hidden Content , iya… kadang mau tegor langsung tuh gak segampang prakteknya yah… ada kondisi dan situasi yg bikin kita jadi urung niat mau bilang.
    Last edited by UltraMom; Sep 22, 2015 at 07:56 PM.

  4. #49
    NewcomerCitizen lluvia's Avatar
    Join Date
    Aug 9, 2010
    Location
    lalaland
    Posts
    2,089
    Mentioned
    435 Post(s)
    Tagged
    0 Thread(s)

    Default Re: In-Laws Talk - Part 2

    Hidden Content
    sorry bu, PM gw penuh lagi kayanya.

    yeah of course it is not easy "negor" org.. I never said it was Hidden Content
    but as I see it.. we either iklasin atau speak our mind.. grendengan is for me personally not an option.

    whatever your reason is for not liking her behavior.. is valid!
    your baby, your rules.

    tapiii.. kita jg ga bisa trl naive expect others will follow that rules.. palagi klo mrk ga tau..
    dan klo pun mrk tau and follow your set of rules based on your own moral and ethic.. that doesnt always mean they understand and will like your for it.

    “That is an action is reserved for people that are really close to me"
    palagi klo alasan itu personal banget.. because how you determine if she is closed or not to you is based on you personal opinion..
    beda crita if she is a stranger.. but she's not.. wonq lu sndri bilang dah kenal setahun lebih kan.

    some ppl can get offended and dislike you for that.. ya itu risico nya..
    skrng pertanyakan aja, tuk lu mana yg lebih berat.. atau lebih penting?

    gw orgnya blak2.. I say what I mean and I mean what I say ..
    but even I know that there is consequences for that kinda attitude.. and sometimes the price for speaking up my mind is too high..
    and if I am not willing to pay it.. I'll shut up.. telen dan iklasin

    kaya contoh gw sebelumya soal salim2 an.. I used to truly hate it..
    fyi I am kinda germ-phobe.. and my background is diff thn most of ppl in indonesia.. I grow up abroad.. where that kinda thing is not common practice..
    jujur aja, I think it's kinda degrading.. bowing and putting someone hand on my face is not my idea of showing respect.

    itu alasan gw knp gw ga suka.. for me it make total sense!
    but I cannot expect ppl who grow up diff than me to understand my reasoning.. or condemn them for expecting me to play with the same rules as they do.
    and I know ppl will judge me klo gw jg ga adapt to the custom.. katain gw somse, belagu etc etc lahh.. and even if they do that, I cant really blame them..

    so I got a choice.. do I really want to explain myself every time why I dont like salim2an? trying to make ppl understand me..
    or just I do my thing, refuse salim2an, without explanation and just accept ppl judgement (behind my back)?
    both for me are not acceptable.. it is exhausting to try to explain all the time to ppl.. and they can get offended and take it personal if I say I disapprove their custom.
    and if I stay stubborn, as an outsider in my husband family.. I will only make myself more difficult.

    so you know what... I adapt..
    first I thought, yaudah gw salim org2 yg emg deket ama gw aja.. but my husband got a big fam.. alot of uncle and aunties yg gw sndri kadang cmn ktm setahun sekali..
    tapi klo gw salimin yg satu, tapi ga salimin yg satunya.. that is in my eyes kinda rude, no?

    that will hurt their feeling.. and even tho I am blunt.. I dont like hurting ppl feelings..
    so if this is what I have to, if this is the way to show everyone my respect.. so be it.. it is what it is.
    mengalah bukan berarti kalah.. itu bukan lah pengorbanan klo niatnya demi kebaikan.

    as an outsider my self.. coming into a new fam (inlaws).. from a diff country, background, even religion.. I appreciate kindness..
    there are a lot of my inlaws who doesnt really understand my thinking and even disapprove my way..
    I cant really blame them for that... krn kebalikannya tuk gw jg sama.. but some ppl used our differences as an excuse to be mean or dislike me..
    and it kinda hurt my feelings.. it make me sad.. I maybe diff, but I am not a bad person.. that's why I always try to act better than those ppl..

    for me the real inspiration are the ppl that are kind.. those take the time to try to understand and accept me.. and if they cant, they will talk and ask me about it..
    gw pernah tinggal brp tahun sama kel SIL di rumah mertua.. gw ama mrk are two totally different individual..
    they could have used our diff as reasons for conflict.. but they dont.. they tried to understand and accept me.. dan klo emg ada yg mrk ga suka, ya mrk omongin baik2 ama gw..
    and I so totally respect.. and even love them for that!

    that's why I consider them as my own blood.. mskpn gw ga deket2 amat bff ama mrk.. but in my eyes, they become my family!
    anak2 mrk pun, I see it as my own kids.. krn bapa emaknya ga pernah bikin gw ngerasa ky gw tuh org luar.. bahkan mskpn gw ga suka "basa basi" ama mrk.
    krn gw orgnya emg males basa basi.. I love playing with the kids.. tapi ama ortunya emg we got nothing in common.. so ya udah.. yg penting stay polite and civil aja.

    so terserah lu lahh mau dan baiknya gmn.. krn again your baby, your rules..
    tapi ya sadari jg possible consequences nya.. klo gw di posisi ce BIL lu and you talk to me.. yach sure I'll say "yeap I understand"
    and in a way I will respect your courage for being honest with me.. but still I will feel kinda hurt a bit..
    krn alasan lu emg "personal" kan.. it is not about hygiene.. it is because you dont see her as someone deserving..
    she is an outsider in your eyes.. pdhl dah "kenal" setahun.. and in a way you kinda blame her for that.. she is not trying.. is she? or just not enough for you?

    so inti2nya mnrt lu yg salah dia.. kesalahan ada dia.. and that is personal.
    and gw sih percaya apa yg kita kasih, itu yg akan kita dapatkan balik.. so jng heran jg klo hub kalian will stay cold.
    klo tuk lu itu ga masalah, ya talk with her..

    klo gw di posisi lu.. yeah I get why it bugs you.. gw jg kadang horror liat ponakan gw di peluk-cium ama tetangga..
    but somehow it does kinda make me happy.. gw malah mikir "daamn, that child is so loved.. she is so blessed to have so many ppl adore her."
    I dont have kids yet, malah I cant have kids.. so if someday I am blessed with one.. I can only hoped, my kid will also be loved so much.

    and imho I dont think the kid itself are bother by that.. gw jg waktu kecil gemesin.. hihihi
    and I can remember my mom sometimes have to say to the neighbours, "no noo lluvia cant play she is sleeping.. leave her alone!!!" Hidden Content
    I didnt hate it.. in fact I loved all the attentions Hidden Content

    and for the grown-ups.. they love it too.. because kids can make us happy.. they make us smile.. they even smells good Hidden Content
    so if I ever could be so lucky to be a mom.. ga apa2 lahh "bagi2 rejeki".. share my blessing.. spread the happiness..
    and I understand sometimes it is just easier to play with the kids thn try to "basa-basi" ama ortunya.. after all children are easier to please..
    bahkan itu bisa jadi salah satu cara to get closer to the parent.. to show them "see I love your kid!"

    again I get your objections.. and itu hak lu..
    tapi klo tuk gw, smuanya harus masuk "timbangan".. does the con outweight the pro..
    and as I see it.. I see more positive thn negative.. more positive energy around my kid.. more laughter, happiness and joy in my house..
    tinggal gw nya bisa ga coba buang my own neg-thinkin, and reason with my own objections.. klo ga bisa, ya udah.. tell her to back down Hidden Content

    tapi jujur aja ya bu.. ga usah ama kita2 lah ya.. ama diri sndri aja..
    deep down do you really think that how you feel and see her is right?
    and dare I say it.. despite all your reasoning, is it nice? or malah justru alasan lu rada2 gmn gitu..

    iya emg lu berhak.. but mskpn kita berhak, it doesnt always mean it is the right thing to do.. right?
    imho klo lu emg ngerasa benar.. you will not jungkir balik cari sejuta alasan dan support.. you'll just tell her...

    is it really reasonable to expect ppl to be on your good side first.. before they can interact with your kids..
    our kids are not object or property.. in the future they will be friends and perhaps even married with a girl/guy you dislike.. what thn?
    apa your own ego and perasaan.. enough justification.. for you to make ce BIL feel inadequate, even crappy perhaps..
    because she will feel like that.. wont you if you were her?

    ini cara plng simple to know how you deep down really feel about all this.. if you were her.. in her position.. dng pemikiran dan cara sprt dia..
    and she has to "face" you.. a disapproving mother, a member of the fam of the man she try to fit in.. being judge and dislike for who and how you are..
    padahal lu sama sekali gada niat jahat.. but somehow you are not enough and yet too much.. how will you feel?

    if it were you.. wont you feel just a bit offended and being discriminate against?

    apakah lu emg bener sentiment ama cara dia dng anak lu.. apa ama orgnya?
    see, it is personal.. so jng heran if she find out, she will make it personal also..
    we dont just forgive and forget.. we remember everything.. she''ll remember forever how you made her feel..
    especially the negative ones.. because just like you (and me and all of us).. we often only focus on the bad.. not the good..
    so choose your words wisely.. or be ready for some more drama in the future Hidden Content

    you dont have to justify your feeling or actions towards us or even her.. ktm dia jg kan cmn sekali2 (for now)
    so what if she'll hate you because she feels hurt by you .. she's an outsider with no importance aniwei (for now) Hidden Content
    but we do have to live with ourself.. we have to be able to justify our actions to ourself.. we have to be able to look in the mirror and say "I did the right thing."
    so ask yourself.. what is for you the right thing to do? being nice or being right?

    ps: bukan gw ngatain lu not nice ya.. I dont know you.. tapi dimata ce BIL, your reasoning can be perceive as kinda "over"
    because even you yourself are a bit confuse and understand it's kinda "gray zone".. otherwise you wont be in this forum right? Hidden Content

    aniwei.. I am not trying to pass judgement or lecture anyone here..
    gw ga berpihak ama siapa2.. but let's just be real.. when talking and dealing with human relation and interaction.. there is two side to every stories..
    just my two cents yach Hidden Content

    "Life, breathtakingly beautiful."


  5. #50
    Newcomer
    Join Date
    Jul 12, 2011
    Posts
    77
    Mentioned
    13 Post(s)
    Tagged
    0 Thread(s)

    Default Re: In-Laws Talk - Part 2

    @Hidden Content , gw juga samaa bu. Kesel rasanya kl ada orang yang ga gitu deket main cium2 anak gw. Yg biasa gw lakuin adalah bawa anak gw jauh2 dr dia dgn alesan mau mandi, makan dst. Atau kl udh terlanjur dipegang2 atau ga bs melarikan diri, ya begitubga ada orang itu, gw cuciin pipi, tangan, atau mandiin sekalian anak gw. Gw jg ga berani confront orang langsung sih, hehehe... Coba sesuaiin jadwal aja bu, main ke rumah mertuany jgn pas jadwal ada pacar bil. Babies grow up fast kok, ga lama lg mereka bisa lari sendiri kl mau dipegang org ga dikenal, hehehe...

  6. #51
    Permanent Resident mochielyssa's Avatar
    Join Date
    Jan 30, 2014
    Location
    Jakarta
    Posts
    547
    Mentioned
    340 Post(s)
    Tagged
    0 Thread(s)

    Default Re: In-Laws Talk - Part 2

    @Hidden Content gw juga sama kaya lo mak, kena tradisi salim cuma untungnya suami gw bukan tipe yang pushy. dan juga gw cm disuruh salim sama 1 orang kakak sepupu mertua gw karena dia yang dituakan, tapi sama yang lain gw ga salim include my MIL. my MIL prefer i kiss her cheeks (yes cheeks soalnya udah sebelah dia minta sebelah lagi)
    gw chinese blek u name it putih pucet, sipit, monolid, dan dari keluarga yang semuanya chinese juga, jadi pas married sama suami gw yang mixed banget dari jawa, chinese, ambon, kupang, papua semuanya campur kadang2 suka2 shock juga. dan suka merasa beda sendiri kalo pas kita lagi lebaran-an (my MIL muslim dan most of her fams juga muslim sih)

    yang gw liat dari MIL's fam mereka accept me as i am (chinese n so on) even waktu kita merit semua tradisi chinese juga diadakan sama my MIL dan even she's not catholic dia sangat support kita pas merit di gereja kemaren, bahkan tiap minggu kalo gw lagi nginep di rumah MIL yang nganter ke gereja dia tuh. dari situ gw banyak belajar juga, my MIL aja bs supportive soal different race, religion, n so on jadi tradisi salim pun acceptable sekarang buat gw. dulu awal awal gw ga gitu bisa terima sama sih sama elo soal "salim" in my opinion, gw sama my grandma and older relatives di family gw aja ga gw salimin dan ini gw harus salim. awal2 aga aga gimana juga.... cuma nyokap gw pernah bilang sama gw sih, salim aja gapapa, namanya orang tua kalau memang dihormatinya gitu ya lakuin aja ga ada salahnya dan MIL gw juga respect sama tradisi di keluarga gw. toleransi emang harus gede kalo antar Inlaws sih.

    @Hidden Content soal cium2 baby, i feel you even gw belom diberkati soal anak, gw juga ada ngerasa hal yang sama sih, karena gw juga orang yang privacy tinggi dan ga suka ada orang masuk2 comfort zone gw, cuma as i said, married dengan keluarga suami gw yang variatif dengan berbagai tradisi ( gw sampe ngerayain natal, thun baru, taun baru cina, idul adha, idul fitri, dsb) kayanya kalo soal cium-ciuman anak gw harus aga aga legowo deh nantinya daripada kaya kata @Hidden Content nantinya jadi nyakitin hati orang hhehehhehe

    gw pernah ngomong sama suami gw, one day kalo gw hamil dan melahirkan gw gamau ada yang dateng ke rumah sakit di hari pertama... karena itu bener2 time for me my baby and you. salah satu alasan gw ngmg gini karena my inlaws itu tipe yang seneng rame2, semua acara dijadiin rame deh, wedding, meninggal, masuk RS, pokoknya bisa ngumpul ngumpul terus..... n ga jarang juga kalo masuk RS tuh yang dateng bisa orang yang sama beberapa hari berturut2 ud kaya pesta. gw blg sama suami gw itu kan waktunya gw istirahat kan nantinya. dia cuma bales gw "mana bisa gitu sih, nanti pada tersinggung semua kalo ga dikasi dateng.... udah lah anggep aja orang banyak yang sayang makanya pada dateng drpd ga ada yang dateng krn semua sebel sama kamu"
    balik2 lagi toleransi harus tinggi kali ya mak, even kita ngerasa comfort zone kita diobrak abrik, dan banyak yang kita ga seneng... anggep aja itu artinya kita masi disayang sama orang hehehhehe

  7. #52
    Resident
    Join Date
    Aug 21, 2015
    Posts
    257
    Mentioned
    192 Post(s)
    Tagged
    0 Thread(s)

    Default Re: In-Laws Talk - Part 2

    Setuju sm @Hidden Content its just a personal reason @Hidden Content

    Hubungan aku jg kurang baik dg istri bil dari suami. Ga tau kenapa ni org benci bgt sm aku, negor pun enggak, pdhl kalo mau dibilang ya skt ht, secara status aku istri dari suami kakaknya, dan aku yg duluan kenal sm keluarga mereka, dan hal itu makin terlihat sejak dia merit duluan dibanding aku, i dont know why. Kt mil mungkin dia iri krn mil lbh care dan kliatan lbh syg sm aku, pdhl menurut aku sikap mil termasuk adil kok, walopun kdg mil suka curhat dg sikap ipar itu, aku mah biasa aja, ga mau ikut campur, toh statusnya sm2 mantu ini.

    Krn dia merit duluan, rezekinya dia dpt anak duluan, apalagi statusnya jd cucu pertama dikeluarga inlaw, ya kita syg bgtla sm tu anak, apalg sekarang lg lucu2nya. Tp semakin lama ni org semakin arogan gitu, bukan cm aku yg ngerasa, tp mil dan keluarga yg lain bs ngerasa ni orang ga suka kalo aku deket2 sama anaknya. Pernah satu kali dr pulang ngantor, liat anaknya yg lg lucu2nya, cepet2 cuci tgn dong biar steril, pas megang pipi tu bayik malah dibilang emaknya cuci tangan dulu, gimana si rasanya kalo jadi aku? Mil sampe ngeliatin aku. Malah sejak itu mil blg kalo ada emaknya ga usah dkt2, tp klo emaknya ga ada aku mah disuruh ciumin abis2an. Kok ada si orang yg kek gitu, aku jg ga abis pikir, benci orang sampe segitunya, arogan banget. Anak kyk dijadiin senjata buat ngalihin perhatian dan upaya mengejek krn aku ternyata ga secepet dia dapetin anak.

    Itu cm sekilas cerita aku, emang ga sama persis, cm point of view nya coba tempatkan posisi kita diposisi orang lain jg, biar ga cuma ego kita yg main. Kalo ngebatasin anak disentuh org lain krn alasan hygiene justru menurut aku lebih bisa diterima ya drpd alasan personal krn orang lain ga bisa ambil hati kita sebelum nyentuh2 org terdekat kita, siapa tau orang deketin anak kita krn sebenernya jg pengen akrab dg kita, krn itu yg aku lakuin, walopun ujung2nya ttp dpt penolakan. But its okey, ga ngerugiin aku ini, toh niat ku kan baik, emang beneran aku suka kok sm tu bayik, emang lucu ngegemesin, dan emang sempet mikir jg siapa tau dg kita akrab sama baby nya, emaknya jg lebih nyair sikapnya kekita. Kalopun ada yg kurang suka dg sikap nyentuh2 bayik itu, harusnya bisa disampaikan tapi tetep dg cara baik, mungkin dg nada suara yg dibuat seperti adik kecil yg ngomong 'tante, pipi adik jgn ditowel2 mulu, nanti adik sakit', or 'tante, adik sensitif loh kalo dicium2 terus, cium om aja deh heheehe', sambil pergi dr situ dg senyum. Paling nggak, biar kita spy anak ga disentuh2 tercapai, dan orang lain ga skt ht, krn nada dan cara bicara bisa menyadarkan atau justru menyakiti org lain. Emg si, mikirin perasaan org lain mgkn ga penting, cuma menyakiti ht org lain jg bukannya hal yg tdk baik ya? Hidden Content

    Kalo kehadiran sikecil disukai oleh byk org justru bgs dong, makin byk yg ngedoain baik2, krn anak kan titipan,selagi dititipi ya dijaga yg baik dan mudah2an bisa jd berkat dan sumber kebahagiaan bagi orang banyak. Aku si seneng kalo anak aku nanti bisa jd sumber kebahagiaan bukan cuma untuk dia ataupun keluarganya, tp kalo bisa untuk byk orang juga, krn ga semua orang seberuntung km diberkati dengan kehadiran anak.

    Disini posisi aku lebih tua, baik umur maupun status, krn aku istri dari kakak yg paling tua, tp aku ga nuntut mereka harus hormat / ngehargain krn itu urusan dia, aku jg ga berusaha mengakrabkan diri dg mereka, hanya bersikap sewajarnya dan ga mau nyimpen benci/kesel/sebel, wasting time.

    No offense ya bu, cuma sharing dr sisi yg berbeda sj.

  8. #53
    Elite Citizen De2licious's Avatar
    Join Date
    May 3, 2011
    Location
    Manado
    Posts
    3,098
    Mentioned
    1416 Post(s)
    Tagged
    0 Thread(s)

    Default Re: In-Laws Talk - Part 2

    Maaf yah @Hidden Content sebelum gw komen soal ultramom I really need to say something to you.

    mungkin kamu berpendapat spt diatas karena emang udah jengkel duluan sama ipar kamu. Tapi se-menjengkel-kan kayak apapun ipar kamu, tetep aja dia berhak kalo melarang2 ato sok bersih when it comes to her kids. Mau dia arogan keq, mau dia pake anaknya buat merasa bangga atau lebih dari kamu,... well...all I can say is too bad for you!

    Itu hak nya dia. Kalo kamu tersinggung, kalo kamu merasa empet. Itu rugi kamu sendiri sbnarnya. She has the right to "choose" siapa yang bisa deket dengan anaknya, itu hak perogatif, And she doesnt need to "explain herself" jadi suka2nya dia, lo lebih tua keq, lo lebih pinter keq, lo lebih banyak duit keq, lo lebih disayang mertua keq, and so what?! dan kalo kamu gak kepilih.... si ipar gak bisa disalahkan kalo sampe kamu tersinggung. Getting offended is actually your own problem and not hers.

    Jangan salah yahh bu. I have no attention to attack you.. I actually was in your shoes for a LONG time!! Ipar gw sekarang selingkuhan kakak gw! Jadi dia status istri kedua. Dia dianggap pembawa aib keluarga karena dianggap jadi alesan kenapa kakak gw sampe cere. Bukan cuma itu, dia juga dihamilin di luar nikah. Belum lagi status keluarga besar ipar gw yang lebih gila dari drama FTV. apalgi keluarganya emang terang2an ngincer harta keluarga. So Yes... I resent her.. no.. I was being nice... I HATED HER! Saking jengkelnya gw sama dia, sepupu2 gw suka godain n manas2in gw kalo kita ketemu di acara keluarga.

    kurang jengkel-in?? Ipar gw ini ibaratnya tukar sendal aja langsung hamil. anak2nya berentetan malah ada yang diaborsi karena terlalu deket. Sedangkan Gw??? Gw susah punya anak, semua udah dijabanin..compared to her..it is as if gw itu gagal jadi wanita! Gw jungkir balik cari anak, koq malah ini orang seenaknya aja aborsi. Jadi gw tuh ngertiii banget disaat kamu bilang "dia pake anaknya untuk menjengkelin kamu" I totally get your point!
    Belum cukup empet?? Keluarganya bikin keluarga pusing. Bukan cuma drama kecil yahh tapi sampe urusan ke polisi. Gak usah lah yah detilnya (kasihaann ipar gw).

    Dan kalo gw mau korek satu per satu.. gw bisa bawa kejengkelan gw sampe neraka mungkin. Aiyaa gw krn masalah hormon, belom punya anak juga udah bulet.. ehh dia udah 4anak badannya kayak masih gadis.. gak perlu usaha pula buat ngurusin. Makin kemari semua pada bilang kalo ipar gw ini bakal dikasih nerusin usaha keluarga gw.. dia yang lulus sma dikeadaan hamil 8 bulan lebih dipilih dari gw yang lulusan master s2???! you freaking kidding me!! Dan masih banyak lagi yang bisa bikin gw jengkel kalo emang hati gw busuk. I could have resented her for life!! dan bakal banyak orang yang merasa gw BENAR for resenting her.. yang juga ikut2an panas, yang merasa ipar gw yang salah!.

    But thanks God, I GREW UP! Oke, I am not a saint dan gw masih suka sulking dan mengkambinghitamkan keadaan. Thankfully, though.. when it comes to ipar gw, I now knew better! Dan bukan instan yahh,.. yang semalam dapet hidayah trus langsung berubah kayak di sinetron2. Bukan juga karena dia melakukan sesuatu yang major ato apa gitu yang bikin gw terharu.. No! nanti nulis ini juga gw baru realize, ternyata it wasnt her who changed.. it was ME!!

    Ternyata rasa empet dan jengkel itu bukan hilang disaat orang lain berubah, because we cant change a person... Tapi kita-nya yang harus berubah. Gw sekarang malah grew to fond her. Sekarang gw sayang dia just like any other of my family. She is one of us now... Semua alesan yang dulunya bikin gw jengkel sama dia, sekarang malah bikin gw jadi kasihan sama dia.. and I will stand up for her if I have to. And more importantly, sekarang gw jadi respect sama ipar gw, karena for all the sh*t she has been thru. Dulu gw bisa bilang "idiihh malu2in dehh" Got pregnant when she was 18, comes from a broken home, resented dan terima gosip sana sini, and now she is raising 4 kids....." sekarang gw bilangnya "damn she must be one strong woman!" it is all about perspective

    Dear PinkSugar do not let anyone steal your happiness... but better yet.. do not ACCUSE anyone to steal your happiness.. because your happiness is inside your heart.

    Kamu bilang "Emg si, mikirin perasaan org lain mgkn ga penting, cuma menyakiti ht org lain jg bukannya hal yg tdk baik ya?" Tapi... bukannya duluan negative thinking ke orang lain juga gak baik?Gimana kalo misalnya emang dia gak bermaksud pamer bahwa dia bisa punya anak dan kamu enggak. Gimana kalo emang dia gak ada maksud menyinggung kamu.. What if it is all in your head?? bukannya kamu dosa juga?

    Pernah dengar kata-kata "you see what you want to see??" This is exactly the case....
    Bu, Batman aja dianggap villain, Spiderman dianggap a Menace (kebanyakan nonton bareng anak nih gw)...wkwkwk. But you see... if you only look with one eye closed, you will not see the whole picture,.. and sadly bu.. your other eyes is now clouded with judgement. Bukannya kamu bilang "kalo personal reason kurang bisa diterima" But little that you know... your judgement about her is also filled with all of your personal reason. Kan gak ada buktinya tohh.. Dia gak bilang langsung ke kamu "blee.. gw punya anak lo kagak!! bleee.. gw gak suka lo jadi jangan pegang2 anak gw, kalo mau pegang anak cari sendiri!!"
    this kinda thinking is very childish, I am sorry to say.. Tapi gw jadi keinget anak kecil yang punya maenan baru, dipamerin ke temen2nya dan temennya gak bole pegang Hidden Content

    Jadi kalo sekarang kamu pengen melihat dia sebagai orang yang menjengkelkan.. yang sok, yang mau menjatuhkan kamu, etc etc... well.. gak ada yang melarang kamu sihh... tapi ya kamu sendiri yang rugi... rugi perasaan!! Kamu sendiri yang bilang "
    aku jg ga berusaha mengakrabkan diri dg mereka, hanya bersikap sewajarnya dan ga mau nyimpen benci/kesel/sebel, wasting time" well.. guess what... kamu sendiri menyimpan benci/kesel/sebel.
    You were trying to say kalo ipar kamu benci banget sama kamu, anaknya mau disayang gak boleh... tapiiii... sebenarnya di writing kamu gw juga bisa kembaca kalo kamu benci sama ipar kamu ini.

    Gw juga dulu penuh dengan personal judgement. Dulu gw juga berpikir hal yang sama "dia pake anaknya cuma buat pamer ke gw krn gw sulit punya anak".. but then I got pregnant... and Gosh.. now I know what pregnancy and childbirth is like, gw berdosa banget udah nuduh2 orang bikin anak karena pamer...apa kamu pernah ketemu dengan orang yang merasa segala-galanya di dunia its all about her?? or maybe you think ipar kamu orangnya kaya gitu? Newsflash, dear.. kalo kita merasa segala-galanya yang dibuat orang tsb tujuannya untuk kita (untuk pamer ke kita, jengkelin kita etc), kitalah org yang menjengkelkan tsb.

    Gw juga dulu "sok tau" soal parenting. Sombong banget well karena I am more educated than her, rite? anak harus tidur di kamar sendiri lahh, soal makanan anak lahh, soal jaga anak lahh, soal tidur anak... But then.. I have a kid on my own.. Thats when I know, there is no such parenting style... there is only one style, it is your style!! I realize I was such a hypocrite. bukan berarti gw sekarang ngurus anak sama persis dengan ipar gw yahh..misal Dia pake baby sitter, gw gak.. Dia pake sufor, gw pake Asi.. itu yang basic aja yang suka "digosipin" orang.. But now I know better, I really do respect her choices..Sama seperti gw yang punya alesan sendiri kenapa gw ngurus anak dengan cara gw, I am sure dia juga punya alesannya sendiri. In fact we can actually learn from each other now, gw malah lebih beruntung krn bisa nyuri ilmunya dia...afterall dia yang punya anak duluan kaann Hidden Content
    Which also mean.. kalo emang dia gak ngijinin gw pegang2 anaknya tanpa cuci tangan dulu... I will do so out of respect too tanpa berprasangka buruk.

    Gw kasih quote dari "Stephen Fry" yahh
    "It is rather common to hear people say "I am offended by that" as if it gives them a certain right. It is no more than a whine. it has no meaning. it has no purpose. It has no reason to be respected as a phrase. "you are offended??" " well So f*cking what?"

    Kalo mau dipilah satu2 yah kata2nya ini bener2 spot on! kamu tersinggung?? as if kamu punya hak khusus gitu buat pegang2 anaknya (which you dont, you need permission for that), itu cuma whining kamu aja. Dan ipar kamu juga berhak untuk bilang "you're offended? So F*cking what?"
    Karena sekali lagi, siapa yang boleh dekat anaknya, siapa yang boleh pegang2 anaknya, etc etc itu hak IBUNYA. all you can do is ask for permission. Kalo dibolehin seneng2 aja.. kalo gak dibolehin apa sayang kamu ke ponakannya berkurang?? well...kalo kamu genuine sayangnya, sayang kamu gak bakal berkurang.. dibolehin peluk ato gak, sering ketemu atau gak, deket ato gak,masih kecil atau udah gede, I still love them just the same.. And I know this by heart.. Karena anak2 sepupu gw ada yang udah merantau kuliah..yes I am an auntie of anak kuliahan... and looking at them.. I still love them as much..

    Kalo kamu tersinggung... well it is your problem not hers..

    Nahh gimana kalo emang ipar kamu emang evil?? emang dia sengaja lakuin semua yang kamu tuduhkan ke dia... Well.. then, it is her F*cking problem...ahahahah... the least thing you want to do is to make it become YOUR problem!! kalo dia jahat ke kamu dan kamu baik ke dia, berarti phala di kamu kaann.

    Sorry yah for the long post...I can sense dari posting kamu masalah kamu sama ipar goes beyond soal "pegang2 anak" And I can really see my "old" self in your writing. and I really wish that you can make peace dengan keadaan in-law kamu.. She is already a family afterall... and you can't get rid of family

    So as you said "
    No offense ya bu, cuma sharing dr sisi yg (tidak terlalu) berbeda sj"
    My motherhood journey thru IVF, exclusive breastfeeding, cloth diapering, pregnancy and postpartum fitness while baby wearing and toddler chasing.
    ig: Rookie.mommy

  9. #54
    Elite Citizen De2licious's Avatar
    Join Date
    May 3, 2011
    Location
    Manado
    Posts
    3,098
    Mentioned
    1416 Post(s)
    Tagged
    0 Thread(s)

    Default Re: In-Laws Talk - Part 2

    @Hidden Content

    What I can tell you is... Kamu gak salah kalo gak suka anak dipegang2 orang lain, kamu gak bisa dipersalahkan, dan kamu gak usah merasa bersalah. Kalo kamu merasa kurang berkenan, org tsb lah yang harus "take a backseat" and restrain themselves.. dan sprti yang gw posting di atas... whatever they think about you for doing that is their own problem.

    Tapi sebelumnya let us put aside "negative thinking" dulu yahh..Mungkin si cewe tidak bermaksud "mencuri intimacy" ibu-anak, atau dia gak bermaksud membuat kamu merasa gak nyaman.
    Bisa jadi si cewe emang orangnya touchy-feely jadi udah bawaannya. Kalo emang udah dari sononya, kamu establish boundary aja.. kalo di dekat dia jangan within arm reach misalnya. Tapi kalo pun "kebobolan" keluar garis pegang2, yahh ambil tissue basah trus lap ehehehe
    Mungkin juga si cewe berusaha "diterima" di keluarga suami. Jadinya sok deket. Tapi Kalo sok deket sama mertua kan nanti dianggap kurang ajar, kalo sok deket sama suami kamu bisa2 dicakar kamu, kalo sok deket sama kamu yaa nanti dianggap orang aneh. Nahh paling cocok sok deket sama baby. Kalo dia deket sama baby kan gak ada aneh2nya, apalagi si baby glue the family together, trus bisa dianggap keibuan, bisa buat cute-cutean.

    But still whatever her reason.. and whatever your reason.. yang personal sekalipun... kamu berhak buat melarang dia deket2 koq.

    Gw cerita yahh waktu sekitar anak gw lagi gemes2nya umur 6 bulanann gw pernah cuhat di trit "separation anxiety". Waktu itu gw jengkel krn anak gw suka dipinjem, dipeluk-peluk dan di oper2 kayak bola. Yang minjem juga udah tante2 yang membuat gw bisa dianggap kurang ajar kalo melarang.
    Gw sampe tulis "Kalo ntar mereka pegang anak gw, ntar gw bayar orang dijalanan, trus deketin mereka, grepe2 dan peluk2 dan cium2in... biar tau apa rasanya dipegang2 orang asing"
    Abis gw jengkel, kalo gak dikasih gendong suka di wanti2 nanti anaknya jadi penakut lahh, trus nanti jadi anak manja, Trus kalo gw pake alasan hygiene dibilang ntar anaknya gampang sakit kalo terlalu bersih2.

    Lahh coba tuhh kalo ada kenalan kamu ketemu itu cewe, trus dia di grepe2, di cium2 dan dipeluk2.. bukannya cuma si cewe yang ngamuk, pasti orang tua si cewe juga ngamuk...wkwkwwk!! ya sama aja kayak kamu... kamu OGAH anak di grepe2 orang. Titik. and you don't need to have a reason for that.

    Lagian sekarang malah lagi marak kalo anak harus diajarkan gak boleh deket2 sama stranger karena pelecehan seksual. Lahh si cewe kan masih stranger belum status ipar.. jadi wajar donk.. kalo "stranger"nya pilih2 nanti bingung toh anaknya. Mungkin si anak agak gedean kamu bisa lower your guard down a bit disaat anak udah bisa menolak sendiri. Tapi kalo masih baby.. there's nothing wrong to be a protective mom.

    Bayi itu walopun kecil manusia juga lhooo... it is a way for you to teach that people should respect boundaries even manusia kecil sekalipun. Dan secara otomatis kamu juga mengajari si anak bahwa dia punya personal space in which has to be respected. Pelajaran penting biar nanti gede gak sembarang bisa dibully.

    So gw mendukung sihh kalo kamu ogah anak kamu di grepe2 sama si cewe. You have absolutely right to do so whatever your reason is. Dan kamu juga tidak perlu membuat pengecualian spesial cuma untuk memaklumi si cewe.

    Sekarang pe-er nya gimana ngasih tau si cewe. Gw kasih tau yah senjata rahasia mommy2 yang sering dipake tanpa sadar itu adalah "baby"nya....wkwkwkw!!! Biasa tuhh kita pake senjata "pulang dulu yah jam tidur baby nihh, maaf babynya mau nenen, sorry nehh babynya lagi rewel" wkwkwkw..
    Kamu tinggal bilang aja "auntie jangan pegang2 dulu yahh.. babynya gak suka" sebisa-bisa kamu nya lahh bikin excuse yang penting gak ngasarin aja..
    Udah telat? well.. better late than never kaaannn...
    Tapi sebenarnya kalo gak mau clash ya pilih opsi "flight" kamu menghindari kalo si cewe lagi mendekati Hidden Content If you do it often enough she will get the message (hopefully)
    Emang kadang ada orang yang oblivious. Tante suami gw salah satunya.. sampe sekarang masih suka cium2 bukan cuma dicium ahh jadi di gendong tiduran gitu trus dicium2 muka nya. Gemes gitu... Haissshh.. Tapi kejadian terakhir dicium gw wanti2 anak gw kalo oma yg itu deketin bilang "NO"!!.. tapi prakteknya anak gw bilang "OMA JOROK!" wkwkwkw!! since then gak pernah digemesin lagi kayaknya... Hidden Content

    Oyahh satu lagi.. dulu paling manjur kalo gw lagi pake baby carrier/ baby wrap.. nahh kalo pake itu kan si baby nempel ke dada gw.... kalo mau colek2 dan cium2 si baby mereka risih karena bisa2 kena toket gw...WKWKWKW!! jadi akhirnya mereka cuma bisa pegang kaki baby gw yang dangling Hidden Content lumayan lahh ini toket gunanya bukan cuma ngasih makan anak tapi juga jadi senjata pelindung Hidden Content

    Yaaa yang penting jangan kebawa jengkel yahh bu... RUGI!!!! Hidden Content
    My motherhood journey thru IVF, exclusive breastfeeding, cloth diapering, pregnancy and postpartum fitness while baby wearing and toddler chasing.
    ig: Rookie.mommy

  10. #55
    Citizen
    Join Date
    Mar 26, 2008
    Location
    jakarta
    Posts
    1,696
    Mentioned
    116 Post(s)
    Tagged
    0 Thread(s)

    Default Re: In-Laws Talk - Part 2

    Kalo soal anak, g sih my kids my rule itu nancep bgt. Helps that I have a resting bitchy face hahahahaha.
    G jg ngga suka anak g pas baby dipegang2. Hygiene etc. Pokoknya ngga suka!
    Boleh dong? Kan anak g.
    I practice that jg ke org lain. I don't go around and toel2 anak org. Lah emang kita sbg org dewasa mau ada yg tiba2 dateng trus dicium? Anak2 jg g ajarin. Shake hand yes, but they have the right buat refuse dicubit dicium etc. Ini kan jg membiasakan anak, their body = their right = kalo ditoel mah dibiasakan itu salah ,( inget byk pervert and child abuse lohh).
    So that's my 2 cents.
    So @Hidden Content , practice ur bitch face. Jd ngga usah loe ngmg jg kaga ada yg berani sembarangan ama anak loe Hidden Content
    @Hidden Content ,
    Baru baca, sama yha tulisan loe kurang lebih. Hehehe. I think all mothers itu bakal keluar inner tigress nya. Apalg loe dan g kayanya bukan inner lg hahahaha.

  11. #56
    Resident
    Join Date
    Aug 21, 2015
    Posts
    257
    Mentioned
    192 Post(s)
    Tagged
    0 Thread(s)

    Default Re: In-Laws Talk - Part 2

    @Hidden Content tengkiyu bu sharingnya, setiap saran yg membangun itu ya memang hrs diterima, lebih enak belajar dr pengalaman orang lain kan drpd harus ngalamin sendiri? Hidden Content

    Kalo misal mslh cuci tangan td, aku mmg sdh cuci tgn depan ipar loh sebelum pegang anaknya, tp dia bilang gitu, ya aku tau dirilah berarti mmg dia nggak suka anaknya dideketin sm aku, dan sejak itu ya aku sadar buat ngebatesin diri nggak dkt2 lg, lha wong mmg anak dia, ga ada alasan aku buat marah, tp sbg manusia kecewa pasti ada kan ya, dan aku jg ga lama2 nyimpen kecewa kyk gitu, mmg yg bkl rugi aku sendiri kan?

    Yg jd inti komen aku td bkn soal ribut sm iparnya, tp mungkin cara penyampaiannya aja kalo emg ga suka anak kita dideketin orang, misalnya kyk yg aku blg dg : 'tante, pipi adik jgn ditowel2 mulu, nanti adik sakit', or 'tante, adik sensitif loh kalo dicium2 terus, cium om aja deh heheehe', atau yg kyk mak dee blg :Sekarang pe-er nya gimana ngasih tau si cewe. Gw kasih tau yah senjata rahasia mommy2 yang sering dipake tanpa sadar itu adalah "baby"nya....wkwkwkw!!! Biasa tuhh kita pake senjata "pulang dulu yah jam tidur baby nihh, maaf babynya mau nenen, sorry nehh babynya lagi rewel" wkwkwkw.. , itu yg coba aku sampaikan.

    Kalo benci sm ipar sudah lewat masanya bu, dulu emg gedeg banget liatnya, tp semakin lama ya mikir dong, ruginya di diri sendiri.

    Sekali lg makasih sharingnya ya bu. Mmg kdg butuh tamparan keras buat sadar dan ngingetin diri spy ga perlu inget2 lg hal yg ngerugiin diri sendiri.

    Always love your sharing bu. Hidden Content

  12. #57

    Join Date
    Jan 1, 1970
    Posts
    0
    Mentioned
    Post(s)
    Tagged
    Thread(s)

    Default Re: In-Laws Talk - Part 2

    Ikut komen dikit ya ttg anak dipegang2.
    Ak suka banget sama anak kecil, sering jagain keponakan. Main2 sama anaknya temen. Dan ak seneng juga cium mreka di pipi lahh at least. It's not because kita mau ambil alih intimacy mom and kids tp cuma we found your baby is so adorable and lovable. Gue pinngin bnget punya baby selucu itu yg bikin gemes org2 sekitar.
    Sampe ada anak temen gue, setelah gw maen seharian dirumahnya (2yo boy) pas ak pulang. Ehhh anaknya malah pgn ikut ak pulangg, sampe mamanya blg gini "jay, mama salah apa sih kok jey ga mau sama mama." Aduh itu gw ga enak bgt. Ga ada mksd lahh ak bikin anaknya ga mau sama mamanya. Lah ak memang maenan biasa, gambar2 maen bola dll dan mamanya lg sibuk emg urus newborn baby. Sejak itu gw jaga jarak tkt mamanya jeles juga. Dan skr klo mau cium, cium tgnnya sama kakiknya aja deh.

    Mungkin kalo ntar ak punya baby, juga ga mau juga kali ya anak gw d pegang strangers. Bil, in laws yg abis rokokan, or ga tau abis pegang apa mau pegang baby ku. Yahh pasti lbh protective kalo udah jd parent.

  13. #58
    NewcomerCitizen lluvia's Avatar
    Join Date
    Aug 9, 2010
    Location
    lalaland
    Posts
    2,089
    Mentioned
    435 Post(s)
    Tagged
    0 Thread(s)

    Default Re: In-Laws Talk - Part 2

    Hidden Content
    ahhh someone who understand how I feel about salim2an.. so I am not weird.. hahaha..
    tapi gw skrng dah ga permasalahin sih.. it is what it is.. emg udah budaya nya begitu.

    bener banget soal inlaws emg kita kudu belajar toleransi dan kompromi..
    baca permintaan lu soal tar klo abis melahirkan di hari pertama ga mau ada yg datang dulu.. gw jadi inget my own wedding day.

    I told my husband I prefer a small ceremony, he agreed.. so rencana kita cmn kel inti yg di undang.. simple dan sederhana..
    ehh MIL gw ngundang org2 sekampung, smua kel dr smua penjuru di telp.. krn katanya ga enak lahh klo ga di undang..
    BIL/SIL dan slrh kel jg jadi "ikut campur".. ta2u ada tenda, seragam, weddingcake gede, pelaminan ini itu, band, prof photographer etc etc..

    gw ama suami akhirnya "pasrah" aja dehh.. niat mrk baik koq.. they did it because they care..
    yes I know it is our wedding day.. dan emg HAK gw dan suami nentuin gmn dan apanya.. still kita ini mahluk social, palagi klo yg namanya kel..
    sharing is caring.. bawa enjoy aja dehh Hidden Content

    Hidden Content
    I can understand that what istri BIL did was kinda rude..
    yeah maybe hub kalian lepas dr soal anak emg udah ga mulus.. ada sentiment dr kedua belah pihak..
    but even so, I believe in being polite.. dan apa pun hak gw, bukan berarti gw punya hak to act rude..

    ya tapi mungkin dia ga liat kali klo lu dah cuci tangan..
    ato some ppl are just rude dari sononya.. acting inconsiderate dah bawaan orok.. hihihi..
    so it's not personal.. berpikir positive aja dehh Hidden Content

    Hidden Content
    yeap you do make a good point.. ppl this day do get offended fairly easy..
    we are so sensitive about everything.. some ppl just make it like a pesonal attack.. mskpn sebenernya ngga.

    tapi gw rasa we also have to be respectfull about ppl feeling..
    imho ga bisa jg kita bilang "you are offended??" " well So f*cking what?"

    that would be kinda selfish and rather arrogant.. childish malah..
    "gw emg begini.. so I will do whatever I like, how I like.. persetan ama perasaan org!"

    gw orgnya sangat individualistic.. and sama ky Hidden Content I also have a resting b*tch face..
    palagi klo di tambah personality yg "direct".. ppl like us can be quite scary and intimidating.. hahaha..
    when I was younger I didnt care how I made ppl feel.. ga suka? well go F yourself.. I dont give a d*mn!
    suka2 gw dunq.. hak gw dunq.. gw gada niat tuk offend lu.. tapi klo lu ngerasa, ya itu salah lu!

    well it is emg way easier to feel and act that way.. we dont have to think or consider others.. just "me me me"
    and if that kinda attitude is working for you.. well more power to you! pls continue Hidden Content

    but the older I am the more I appreciate kindness in ppl.. ppl who give a d*amn..
    the world.. kejauhan lahh.. diri sndri, kel dan sktr could be so much more better.. if we all just try to be more kinder to each other.. to make that effort.
    instead of taking the easier way and saying F U!

    imho the world need more kindness, compassion and understanding..
    some ppl hide behind the word "HAK".. and think it is ok to be selfish and act as they wish.. even tho their action can hurt other..
    it should be give and take.. give first what you want to receive.. ga hanya take and take HAK kita..

    why do you think there is so many wars in this planet? and imho in a smaller scale, alot of ppl life is just the same mess.. lots of drama and war..
    because of our own stubbornness to change.. and our lack of empaty for someting or someone we perhaps could not understand (yet)

    for me one simple rule to see if my action right and KIND, is to put myself in the other person position..
    if I were her/him.. in her position.. how would I see, feel and act at my own action?

    so I respect what you did dng ipar lu.. to try to EMPATHIZE with her..
    changing our own attitude and perspective.

    imho we all should grow a thicker skin.. but not forgetting our own humanity..
    I am sorry to say.. but some ppl just forget how to be human with each other..

    how many time do we see ppl who just act b*tchy.. do we really think it's ok?
    or do we respect more ppl who are more gracious and elegant in their way?

    we are not teenage girls anymore.. a bunch of mean girls.. we are wife, mothers, rolemodels to our kids and younger generation..
    yes teach our kids boundaries, personal space etc.. silahkan.. I am totally for teaching kids awareness about their own body..
    tapi cara dan etika bersocialisasi, respecting other feeling is also an important lesson right?

    maaf2 aja ya.. tapi gw jg banyak liat anak2 jaman sekarang di raise with such strong sense of "entitlement"
    sure di ajarin respect dan nurut ama kel.. but sama org2 lain, they cant even talk politely ama art atau sitter mrk..
    itu bukan salah mrk.. ya salah didikan ortu nya.. dan percaya deh tar yg akan repot jg ortunya.

    for me one of the way I "judge" someone personality.. is kindness.. a quality that is often missing and so underrated nowdays Hidden Content
    to see how they interact with ppl that could be perceive as "lower" thn them.. with ppl they have nothing to gain.. even with ppl who they dislike..
    kita smua bisa sopan dan baik ama org2 penting, yg "di atas" kita secara umur, status or whatever.. krn emg harus.. krn kita ada kepentingan tuk menjaga hub baik..
    tapi masih bisakah kita bersikap yg sama dng org2 yg gada kepentingan di kehidupan kita.. bahkan ama org2 yg kita anggap "ga level" lahh..

    yeah sure smua org punya hak masing2 menjalani kehidupan sesuai keinginan masing2.
    just dont forget to treat other as how we ourself would want to be treated.. right?
    and is that dng muka asem dan kata2 yg ketus? or with gentleness and kindness?
    menjaga hak kita, bukan berati kita punya hak tuk menjatuhkan atau mengabaikan harga diri org lain.

    again.. your baby your rules.
    but if we think all others will bend over backwards to please our rules.. well we are mistaken..
    if we act like a tigress and growl at someone.. and think it's ok.. krn itu hak kita..
    oh pls dont you think they too can play that game?

    yg ada apa? bibit2 kebencian yg akan tumbuh perlahan2.. hanya iya gara2 hal2 "sepele"
    do you really want to surround yourself with that kinda negative energy? palagi ama kel sndri..
    makanya slalu aja ada "inlaws drama" dimana2

    bukan hanya negativity tuk org lain.. tapi tuk diri sndri gmn?
    for all of you moms here with your strong sense of "protective instinct" ..sure there is nothing wrong with that..
    tapi hati2 jg jng sampe itu tumbuh jadi rasa berhak yg ga sehat..
    because if you are not careful.. slowly you'll become another MIL from hell like so many stories in this thread Hidden Content

    oh and about the correlation with child abuse etc.. I grew up abroad.. where there is a strong sense of "personal space and boundaries"
    juga tuk anak2.. ppl there dont just go around and touch other kids like here.. but still child abuse happen there too!
    krn yg namanya abuse still can happen even tho you have teach your kids to say NO.

    someone who is being touch inappropriately, abuse or even raped know all to well that it is wrong.. they know that they have the right to say no..
    but do you think a pervert will just back down when your child refuse and say "NO, DONT!"
    even when the kid is crying kicking and screaming.. how much power do you a kid has against a stronger adult? even a grown woman still have difficulties to fight back.
    if the reason is "protection".. klo gitu kasih aja gun sekalian ke anak kecil.. no? Hidden Content

    so pls jng juga liat klo anak2 yg ama emaknya di biarin di toel2 is somehow more prone to abuse and molestation.
    like somehow they got a choice.. "ahh if only they were taught about their right and how to say "NO"
    NO, the only bad guy and the one to blame is the perpetrator!

    it's not about not knowing or not refusing..
    when you are being victimized you are being stripped from your power to choose and say no.

    sure protect your kids.. di cubit jelas nyakitin kan.. di cium secara intim or what ever you consider inappproriate.. ya iya lahh not acceptable!
    klo emg itu alasan nya.. I cant agree more.. tell that person to back down.. siapapun dia!

    tapi klo alasannya krn kita ga suka ama itu org.. so org2 yg lain boleh, tapi dia kaga boleh..
    "not because you are a stranger.. sure I know you for a year.. yeah you are a member of the fam.. but I just dont like you.. and only ppl I like boleh cubit anak gw!"
    well that's is personal.. and yes it's your personal right.. but it is also that person right to say back.. "mkehh whateeevs, you silly c*nt!" Hidden Content
    like it or not.. we will reap what we sow.

    yeah again HAK HAK HAK.. emang valid koq.. tapi ingat di balik smua hak ada tanggung jawab.
    only because we are a mother doesnt mean we have the right to be and act like a b*tch.
    we still have the responsibility to be a decent human being.. and treat other as such.

    and again.. just another point of view yach ladies.. no offense to anyone..
    but if I do offend anyone.. "you are offended??" " well So f*cking what?"
    hahahaha.. just kidding.. peace ahh Hidden Content

    "Life, breathtakingly beautiful."


  14. #59
    Resident ishtar77's Avatar
    Join Date
    Sep 21, 2011
    Posts
    352
    Mentioned
    200 Post(s)
    Tagged
    0 Thread(s)

    Default Re: In-Laws Talk - Part 2

    @Hidden Content
    sabar ya maaak.. Hidden Content

    aku juga termasuk mama yang ga suka anakku dipegang-pegang orang, tapi ya berlakunya sama ke semua orang.
    pegang tangan, kaki, tos2an, salam2an, ngusep2 rambut masih oke lah.
    tapi kalo nyubit2 pipi, nyium2, meluk2, aku ga bolehin juga, hehe.

    tapi itu berlaku sama ya buat semua yang bukan "keluarga inti".

    menurutku ga ada ruginya sih kalo anak kita disayang-sayang sama banyak orang, apalagi sama extended family. kayak digendong gitu ya gapapa asal hati-hati.

    kan kalo banyak yang sayang banyak yang merhatiin, Hidden Content

    nanti kalo itu keponakanmu udah agak gedean dia juga bisa milih kok mak siapa aja yang boleh ngapain dia. kalo kamu sayang tulus sama dia pasti dia bisa nempel juga, anak kecil kan perasa.

    kayak anakku tuh kalo sama orang yang ga terlalu deket mana mau dia dipegang, langsung kabur kalo mau dideketin Hidden Content

    tapi kalo sama orang-orang yang dia ngerasa disayang, bisa tuh dia minta main boneka2an bareng Hidden Content

    dan aku setuju sama @Hidden Content , mama itu harusnya jadi contoh gimana cara memperlakukan orang untuk anak-anaknya.

    dulu sebelum punya anak aku orangnya blunt banget kalo ngomong, sampe temen2ku bilang aku "si lidah api" Hidden Content . soalnya kalo ngomong suka pedes.

    tapi sekarang aku berusaha banget ga kayak gitu lagi, malu udah jadi mama tapi mulut masih kayak anak abg suka nyeplos sana sini, apalagi sampe sengaja nyakitin orang lewat omongan Hidden Content

    yah untuk sekarang sih positive thinking aja sama SIL-mu, mungkin dia tidak bermaksud menyakiti hatimu, Hidden Content

    sayangin keponakan dengan cara yang diizinin mamanya aja, misalnya main tepuk2 tangan, kan nggak nyentuh tuh, hehe.

  15. #60
    Elite Citizen De2licious's Avatar
    Join Date
    May 3, 2011
    Location
    Manado
    Posts
    3,098
    Mentioned
    1416 Post(s)
    Tagged
    0 Thread(s)

    Default Re: In-Laws Talk - Part 2

    @Hidden Content
    and again.. just another point of view yach ladies.. no offense to anyone..
    but if I do offend anyone.. "you are offended??" " well So f*cking what?"
    hahahahha.. just kidding.. peace ahh Hidden Content

    gw juga jadi ikutan ngakak..ehehehehehe..

    Emang sih kalo dibawa out of context seperti itu, it will be like "What a B*tch?!!" ahahaha..
    But I hope you already know kalo gw taro quote stephen fry itu bukannya gw membenarkan orang2 yang inconsiderate. Yang straight up rude, either they are oblivious to it, or doing it purposely.
    Becoz the context of the quote I am using (and Stephen Fry when he said it) is for those people yang dikit-dikit merasa offended. As if they are entitled to it.
    "It is rather common to hear people say "I am offended by that" as if it gives them a certain right."

    In which kamu juga agree donk.. becoz you said the same point Hidden Content "maaf2 aja ya.. tapi gw jg banyak liat anak2 jaman sekarang di raise with such strong sense of "entitlement"
    Nahhh sekarang kalo dimasukkan ke context postingan gw, Sense of entitlement semu ini yang bikin orangnya jadi teringgung. (maaf yah @Hidden Content gw pake lagi postingan kamu) seolah "gw kan tantenya/ omanya/ keluarga jadi wajar dong gw toel2.. ini kan bayi/anak2 yaa waar dong kalo gw gemesin" Seolah2 mereka emang berhak untuk melakukan hal tsb. Padahal itu hak semu... because they simple dont have the right to feel that way. Dan ketika mereka ga dibolehkan untuk toel2, tersinggung lahh karena mereka merasa haknya dilanggar.

    When it comes to parenting, we encounter this way too often. All moms, gak peduli seberapa kerasnya berusaha untuk melakukan yang terbaik, tetep aja PASTI ada moment yang membuat kita merasa serba salah. Apalagi di mata keluarga suami. Kalo cuma orang luar, kalo cuma temen, yaa mungkin cuma sampe salah tingkah aja.. tapi kalo dihadapan keluarga suami jadinya serba salah
    Biar gak salah mengerti contextnya gw coba cerita yahh.. lagian gw tau tentang quote stephen fry awalnya dari forum parenting.
    Gw ada temen yang sampe bisulan dan sariawan sampe bibir dower karena sehabis melahirkan gak diijinin makan buah dan sayur selama 2bulan atas saran keluarga suaminya. Gw tanya koq kenapa lo jabanin kalo tersiksa. Dan alesan dia.. Karena nanti mereka tersinggung.
    Pernah juga ada temen yg minta tolong nyariin tukang pijit baby. Abis ketemu keluarga besar si baby dioper2 kayak bola, diangkat2, di cubit2, pulangnya si baby rewel semalaman, di bagian bawah ketiaknya kalo dipegang babynya kayak sakit gitu. keseleo karena terlalu digemesi. DAn ibunya cuma bisa ngeliatin, karena takut nanti ada yg tersinggung.
    Dan I am sure mak lluvia pernah denger juga kan tentang nenek yang nyusuin cucu, mil pegang2 toket karena merasa entitled to do so.
    Trus baru beberapa minggu lalu ke kondangan, trus ada tante2 yang cibirin entah mantunya atau ponakannya yang duduk semeja sama kita dia bilang "ahh kalo si A nih anaknya kagak ada yg boleh pegang, terlalu bersih2, ntar kalo anak lo lemah penyakitan baru tau"Dan everytime I feel like I should slip them this mantra on parenting "then you shall tell them.. so you are offended? so F***ng what?!" ahahaha..
    but if we think all others will bend over backwards to please our rules.. well we are mistaken
    Well in this case, sebenarnya si ibunya yang bending over backwards biar orang2 ini gak tersinggung .

    And whle juggling taking care of the kids, the husband and the house, the last thing in our mind is to bendover backward to please someone that doesnt even have a say to meddle in... untuk berusaha walking on emotional eggshell of someone that for whatever their reason is could be offended in the way we raise our child.Dan ngomongin soal tersinggung, Orang tuanya bisa2 aja balik tersinggung dong.. "enak aja kenapa lo towel2 anak gw tanpa permisi dulu.. abis itu pake alesan tersinggung lagi.. who gave you the right on the first place?" ya gak...

    And there is also the point of perspective spt yg gw sharing soal gw dan ipar gw.
    Karena sebenarnya kalo soa towel2 ini sampe merasa tersinggung, well.. itu cuma masalah perspektive aja lho. Ya kalo emang dari awalnya kita udah empet sama si ibu, pasti lahh bakal merasa tersinggung. Karena udah ada duri dalam hati.. ceileeehh bahasa gw. Sedangkan kemungkinan besar si ibu simply gak liat kalo belom cuci tangan misalnya. Si ibu juga mungkin ada alasan atau ketakutannya sendiri dan bukannya ada maksud jelek.
    Lahh kalo semua juga dibawa dengan prasangka buruk, ya bakal tersinggung.

    The one reason why parenting felt so hard is because we try to categorized ourselves into what other people think what is right.

    Contoh yahh.. misal ibu kayak gw dan @Hidden Content yang bilang "gw sih gak setuju kalo anak gw dipegang lagian ngajarin mereka body autonomy, menghindari getting sexually abused, etc".. nah sesuai postingan kamu PASTI ada yang merasa tersinggung "
    so pls jng juga liat klo anak2 yg ama emaknya di biarin di toel2 is somehow more prone to abuse and molestation" Jadi kalo ada ibu2 yang oke2 aja anaknya di towel pasti empet banget sama kita2 karena si ibu itu pikir, ibu2 kayak kita yang protective menganggap dia memberikan resiko anaknya di molested.
    Sedangkan kebalikannya kita2 juga bisa tersinggung "wahh itu ibu2 pasti pikir kita sombong banget krn gak ngjinin anak kita di towel"
    Dan sebenarnya ini bukan cuma sampe towel mentowel yahh..Mommy war kayak IRT vs WM, ibu asi vs ibu sufor etc itu semua karena singgung menyinggung tersinggun ini.
    Ini fondasinya sebenarnya yang kamu bilang karena everyone acting like " its all about me me me"
    So buat yang tersinggung kalo gak diijinin towel," "no darling it is not about you," Kalo yang merasa tersinggung krn anak gw gak gw ijinin buat ditowel sedangkan anak dia oke2 aja di towel.. well "no darling I dont set rule in my house for you, to offend you"

    So kalo ngomongin tersinggung itu gak bakal ada habisnya lahhh...... Makanya when faced in this kinda PARENTING situation all I can say is "So F***** what?" ehehehe..
    Abisss gak ada energy lagi buat ngeladeninnya.

    And no.. we dont actually expect everyone to bend over backward for us dengan alesan anak lhoo.. instead, in this case, we actually appreciate if they give us some space... (quite literally). And i dont think keinginan si emak biar anaknya gak ditowel2, gak digendong2, gak dicubit2 itu sama dengan minta untuk bending over backward.. rite?

    And again my posting was not to validate being a b*tch
    Kalo misalnya si ibu straight up bilang "ehh jangan towel2 anak gw, jorok kamu." "jangan pegang anak gw tau diri donk" etc etc.. Well kasian yang jadi anaknya punya emak such a b*tch..AHAAHHAAH!!!

    I guess we actually have similar point. It all comes down to mutual respect. Karena kalo orangnya respect hak ibunya, ibunya juga gak akan dianggap bitchy oleh orang tsb. Kalo emang orangnya gak berprasangka buruk tentang si ibu, si ibu juga ga akan seems so snobby.
    And also trust me, when you say
    "only because we are a mother doesnt mean we have the right to be and act like a b*tch."
    Gak ada ibu yang mau bitchy.. It takes too much energy..wkwkw. dan kalo si ibu aware dia adalah panutan anaknya dia akan berusaha to be kind and however humanity should be. God forbid we raise up a kid who act like a b*tch,... we all dont want that, rite?
    It is either si ibu udah duluan dijudge dengan prasangka buruk, atau emang si ibu udah queen B*tch dari sononya bukan nanti udah jadi ibu baru bitchy..wkwkwkw!! (in which gave us moms the bad name)

    So I hope we can both agree when it comes to towel menowel.. Respect lah si ibu kalo si ibu gak mau anaknya ditowel, dan si ibu juga akan menanggapi orang yang menowel dengan respectfull. Jangan berprasangka buruk tentang orang lain. dan of course acting like a b*tch is undesirable...ehehehe.

    Oyahh another point with protecting our child .. well true.. too bad we can't give our kids a gun coz i actually have considered it...wkwkwkw Joking dehh.. but since we cant hand them guns, all we can do is to prepare them properly, teach them how to react, berusaha sebaik mungkin, dan berdoa yang banyak Hidden Content what else can a parent do, rite?
    Dulu anak gw pertama masuk sekolah pernah di bully... yes kecil2 udah tau membully.. bukan nakalnya anak2 lhoo tapi emang intentionally dan dijadiin sasaran terus sama temennya.
    , gw juga shock berat koq anak2 sekrang udah bisa membully. Dan gw realize sebisa gw berusaha protect dia, I cant always protect him forever.. but all I can do is to prep him on how to behave on that situation. Ada 1 anak yg didorong sampe pecah bibirnya, si ibunya malah tambah marah ke anak sendiri krna si anak still cant say no, still cant fight back. Ya anak gw walopun akhirnya juga kalah krn badannya paling kecil, at least he fought back.

    Well biar gak oot, hopefully when it comes to parenting vs the in law.. Remember you as the parents have the right, and you can't satisfy everyone according to their standard, maintain mutual respect sama ipar, dan seperti biasa mantra di trit ini "MAEN CANTIIIKKK" hihihihi
    Tapi when all fails, disaat kamu tambah mumet karena kelakuan ipar yang dikit2 tersinggung... dont take it to your heart you can actually say "so you are offended? so f****ng what?!!" tapi bilangnya dalem hati yakhhh biar aman dunia persilatan ini...xixixixxixi..

    Ahhhmak lluvia kann jadi panjang essaynya nihhh...LOL
    My motherhood journey thru IVF, exclusive breastfeeding, cloth diapering, pregnancy and postpartum fitness while baby wearing and toddler chasing.
    ig: Rookie.mommy

Page 4 of 76 FirstFirst ... 2 3 4 5 6 14 54 ... LastLast