[Artikel] Peta pertarungan dSLR beginner level.
Page 1 of 3 1 2 3 LastLast
Results 1 to 15 of 45
  1. #1

    Join Date
    Jan 1, 1970
    Posts
    0
    Mentioned
    Post(s)
    Tagged
    Thread(s)

    Default [Artikel] Peta pertarungan dSLR beginner level.

    Nah, kemarin malam akhirnya dSLR SONY saya datang. Tapi bukan SONY a200 yang datang, melainkan saya mengubah pesanan saya menjadi a300. Nanti saya jelaskan kenapa. Tapi first and foremost, saya akan menjelaskan "Peta pertarungan" entry / beginner level dSLR. Yang selama ini di dominasi oleh Canon dan Nikon, di susul oleh Olympus, Pentax, dan sekarang Sony.

    Kenapa sih kita memilih beginner level dSLR? Selain memang harganya paling murah di antara dSLR level lain (semi-pro / advanced / pro), dSLR beginner juga lebih mudah di operasikan, biasanya juga mempunyai hasil JPEG (hasil foto) yang bisa langsung di cuci cetak tanpa ada post-processing dulu. Sedangkan level di atasnya mengutamakan banyak hal hal lain disamping ke indahan foto, makanya harus di post-process dulu sebelum dapat di cetak dengan baik.

    Saya jelaskan dulu istilah2nya disini, biar nanti pas saya membuat reviewnya tidak terlalu panjang dan bisa saya singkat.

    IS/VR/SR = Anti-shake, atau anti-blur. Masing2 artinya Internal Stabilizer, Vibration Reduction dan Shake Reduction.

    MP = Mega pixel (jumlah pixel di sebuah gambar yang di ambil).

    Dust Reduction = Sebuah fitur dimana sensor dapat di bersikan secara otomatis oleh si kamera.

    HSM/SWD/AF-S = Fitur Supersonic / Hypersonic motor dimana lensa tersebut memiliki fitur motor built in di dalamnya, sehingga tidak mengandalkan motor di body kamera.

    Nah... mari kita bahas satu per satu... akhirnya saya sudah setidaknya melihat/memegang/mencoba dan menggunakan sedikit dari masing2 kamera. Namun tolong di mengerti waktu yang diberikan untuk mencoba masing2 kamera tidaklah cukup untuk mengambil sebuah konklusi yang konkrit 100%. So... ini murni pendapat pribadi.

  2. #2

    Join Date
    Jan 1, 1970
    Posts
    0
    Mentioned
    Post(s)
    Tagged
    Thread(s)

    Default Re: [Artikel] Peta pertarungan dSLR beginner level.

    Canon 450D plus KIT 18-55 IS. (Harga pasaran baru sekitar 7.5jt).

    Saya gak usah membahas semuanya ya... yang penting2nya aja. 12.2MP, layar 3" dan segala pernak pernik lainnya yang standar seperti Canon2 sebelumnya. Saya ga inget dia ada fitur live view atau tidak, tapi seinget saya sih kalo ga salah ada. Anyway, langsung kita bahas aja keunggulan si Canon ini. ISO tingginya sangat baik sekali (noise), inilah banyak alasan kenapa orang memilih Canon. Memilik Noise yang sangat rendah walaupun di ISO1600, dan tentunya memiliki detail yang paling bagus di ISO tinggi. Pada umumnya, noise semakin memburuk dan detail semakin hilang seiring dengan meningginya ISO. Dia juga mempunya shutter burst speed yang sangat cepat, hasil rekaman JPEG yang baik, dan sensor yang saya akui mungkin "terbaik di kelasnya". Lepas dari itu, menurut saya Canon ini tidak memiliki daya tarik lain.

    Ada hal yang baru di paket ini, yaitu lensa 18-55 IS yang bisa mengurangi hasil gambar yang buram. Tapi apakah ini efektif? Ya lumayan. Tapi tentunya tidak selalu efektif, dan IS nya hanya terdapat di lensa tersebut aja. Kalo anda ganti lensa ke 50mm F/1.4 misalnya, maka anda tidak dapat menikmati fitur IS tersebut. Inilah salah satu kenapa saya sangat tidak suka kepada Canon, IS nya in camera - bukan in body. Jadi harus investasi di lensa-lensa yang sangat mahal sekali untuk mendapatkan fitur ini. Padahal, namanya aja dSLR beginner, masa anda mengharapkan seorang beginner untuk investasi di lensa2 mahal padahal si pengguna belum tentu bisa memaksimalkan lensa tersebut. Bukankah itu investasi yang mubazir?

    Lalu satu hal lagi yang saya tidak suka dari Canon adalah warnanya yang cenderung FLAT. Sebenarnya ini bukan berarti dia jelek - hanya memang kameranya di setting seperti itu, sehingga lebih mudah untuk post-processing. Tapi kembali lagi, kamera beginner, masa anda mengharapkan si pengguna jago post processing? Pasti kan harus banyak belajar... Pasti beginner juga mengharapkan dSLR yang seharusnya "easy to use" ini bisa menjadi benar2 gampang di gunakan, langsung cetak.

    Sisanya? Nothing worthy to take note of. Canon ya standar2 aja, lensanya sih kurang bagus IMHO (tapi saya gak akan bahas lensa disini).

  3. #3

    Join Date
    Jan 1, 1970
    Posts
    0
    Mentioned
    Post(s)
    Tagged
    Thread(s)

    Default Re: [Artikel] Peta pertarungan dSLR beginner level.

    Nikon D60 KIT dengan lensa 18-55VR. (Harga sekitar 6.6jt)

    Nah, sekarang si jagoan kedua, Nikon D60 yang marak di pasar. Dipersenjatai sensor 10MP, dan LCD 2.5", kamera ini tidak bisa di pandang enteng. Namun belum ada fitur live view, dan juga tidak ada dust reductionnya. Sensor 10MP ini udah cukuppp... ga usah mikirin sensor dengan MP gede2, ga kepake (again a reminder). Langsung aja tentang kerennya si Nikon D60 ini. Pertama-tama, saya sangat suka dengan Dynamic Rangenya (daya tangkap sensor dari titik terterang sampai titik tergelap). Sangat memukau sekali, apalagi dengan fitur D-Lighting yang membuatnya makin oke. Bentuknya bagus dan cukup kecil, cocok untuk light travelling kemana-mana. Performa Noise di ISO tinggi cukup oke, dan detail yang hilang pun tidak terlalu banyak. Walaupun belum sebagus Canon, tapi sudah sangat baik performarnya. Dynamic range nya lah yang membuat banyak pembeli sangat mengagumkan kamera ini. Kehadiran lensa 18-55VR melengkapi kamera ini dengan baik, sehingga anda juga dapat mengurangi gambar yang blur. Gambar yang di hasilkan juga sangat baik, sehingga anda tidak perlu khawatir untuk edit2an atau post-process, tinggal set di kamera sesuai kebutuhan, jepret, langsung cetak! Dijamin oke! Hehehehe.

    Nah mulai deh jelek2nya... yang paling saya tidak suka, adalah TIDAK ADA MOTOR DI BODY. Sehingga kalau anda memasangkan lensa2 jadul yang tidak ada motor di lensa (alias lensa2 berseri AF-D), lensa anda jadi manual focus. Tidak bisa autofocus. Yang bisa auto focus hanya lensa2 berseri AF-S, dimana lensa2 tersebut (selain lensa KIT), biasanya mahallllll... kembali lagi... apakah anda berharap sebagai beginner untuk investasi lensa mahal banyak2? VR nya juga hanya ada di lensa, tidak di body, jadi jangan harap anda bisa menggunakan fitur VR itu kalau udah ganti lensanya. LCD nya udah ketinggalan, selain kurang tajam, layar 2.5" di nilai "kecil" untuk ukuran jaman sekarang. Live view pun tidak ada.... Selain itu standar2 aja yang lainnya. Tapi tidak adanya motor di body membuat banyak beginner pusing tujung keliling, karena banyak sekali lensa2 jadul yang AF-D yang sampai sekarang belum tergantikan. Sebut saja 50mm F/1.4 dan F/1.8 AF-D, 85mm F/1.8 dan F/1.4 AF-D, 70-210 F/4 AF, 80-200 F/2.8 AF-D, padahal sampai sekarang aja lensa2 itu masih di produksi. Tapi pengguna D60 siap2lah kecewa, karena lensa2 keren tersebut tidak dapat anda gunakan secara maksimal.
    Last edited by Purple; Jun 13, 2008 at 09:22 AM.

  4. #4

    Join Date
    Jan 1, 1970
    Posts
    0
    Mentioned
    Post(s)
    Tagged
    Thread(s)

    Default Re: [Artikel] Peta pertarungan dSLR beginner level.

    Olympus E510 dengan double lens kit 14-42 dan 45-150. (Harga sekitar 7.2jt).

    Olympus ini cukup mengguncang pasar pada saat peluncuran. Banyak orang yang cukup terkesima dengan harga dan paket yang ditawarkan. Coba saja anda lihat, dia sudah 10MP, ada IS di body, dan di berikan 2 lensa pula. Segalanya sudah terpenuhi dan anda tinggal moto aja! Lensa Olympus ini adalah salah satu lensa kit terbaik, karena memang dibuat khusus digital, dan menggunakan elemen2 lensa khusus. IS di body artinya anda mau pasang lensa apapun, tetap ada fitur anti-shake yang membantu tangan anda yang gemetar! hehehe. 10MP nya pun cukup mumpuni, dan hasil gambar yang di ambil juga sangat baik dan bisa langsung cetak juga. AF yang cukup cepat dan akurat merupakan sebuah langkah yang cukup besar di bandingkan dengan pendahulunya e500.

    Karena sensornya yang lebih kecil dari dSLR lain pada umumnya, dia bisa menggunakan lensa dengan ukuran yang lebih kecil pula. Sehingga selain lebih ringan, dia juga lebih compact untuk di bawa travelling. Sangat baik sekali ide ini. Dia juga sudah ada live view, dengan layar yang cukup lah 2.5", bisa sangat membantu anda pada saat mata anda lelah mengintip lewat viewfinder.

    Keburukannya! Nah yang paling pertama adalah karena sensornya yang kecil, otomatis hasil gambarnya belum bisa dibandingkan dengan kompetitornya. Anggep aja kamera HP dengan kamera pocket. Walaupun sama2 5MP, hasilnya masih bagusan Pocket kan? Ya karena sensornya lebih besar! Noise pun performanya tidak terlalu baik, dan detail juga tidak terekam dengan baik. Namun cukup oke lah, sebagai beginner anda tidak perlu terlalu khawatir akan hal ini.

    Yang kedua adalah 3 point focus. Jaman segini cuman 3 focus point? Basi!

    Lalu dia juga mempunyai masalah dengan AF yang tidak mudah lock, karena memang sensornya kecil, AF sensornya juga sepertinya kurang oke. Walaupun sudah jauh lebih baik dibandingkan dengan pendahulunya, tapi masih belum sebaik yang diharapkan. Layarnya yang digunakan untuk live view tidak cukup besar, dan tidak bisa terlihat dengan baik dari posisi2 tertentu.

    Lensa2 bagusnya juga cukup mahal, tapi anda tidak perlu terlalu kahwatir, lensa kit yang diberikan sudah cukup ok sampai anda mumpuni untuk beli lensa yang lebih mahal.

    Sisanya nothing worth noting of...

  5. #5

    Join Date
    Jan 1, 1970
    Posts
    0
    Mentioned
    Post(s)
    Tagged
    Thread(s)

    Default Re: [Artikel] Peta pertarungan dSLR beginner level.

    Last but not least (sorry saya tidak akan review Pentax, karena sangat kecil sekali pangsa pasarnya dan barangnya juga jarang).

    SONY a300 dengan lensa 18-70 (Harga pasaran sekitar 5.8jt).

    Datang dengan kemampuan segudang, SONY cukup membuat saya wow. Sebenarnya saya cukup skeptical dengan kamera mereka, sampai akhirnya saya mencobanya sendiri. Sensor 10MP, dan fitur Super Steady Shot di BODY, membuat gambar yang anda tangkap dengan lensa apapun bisa terhindar / mengurangi gambar yang blur. Juga dengan kehadiran live view, dengan layar 2.7" yang bisa TILTING! (Nanti saya posting gambarnya), tentunya sangat oke sekali! Coba bandingkan dengan layar2 kamera yang lain? Boro2 di tilt, di lepas ya pastinya udah rusak! Hehehe. Layarnya juga besarnya di atas rata2 2.5" dan sangat tajam. Dia juga mempunyai sensor extra di view finder untuk live view tersebut, sehingga anda tidak akan terganggu oleh jeda pada saat pengambilan gambar dengan fitur live view. Yang lain tidak ada nih sensor kecil ini, kecuali pada Olympus e330. Dia juga mempunyai Dynamic range yang sangat baik, dengan fitur Dynamic Range Optimizer (DRO), bisa menyaingi D60 nya Nikon dengan cukup ok. Sensornya tetap tidak sebaik Canon, tapi lebih baik dari Nikon (Oh iya, asal anda tau aja... sensor Nikon juga di produksi oleh Sony - so...). Noisenya dan detailnya juga hanya kalah 1 level dari Canon, dan 1 level di atas Nikon. So anda tak perlu terlalu ragu deh. Dia juga ada AF point yang cukup banyak, AF speed yang cukup cepat, dan akurat, dan masih banyak pernak pernik lainnya yang menyenangkan (good to have but not a must have).

    Misalnya, di bawah view finder dia ada sensor yang bisa otomatis matikan lampu di layar supaya pas anda ngeker tidak silau. Sensor tersebut juga bisa di setting untuk langsung autofocus pada saat mata anda mendekat tanpa harus menekan tombol apapun! Nah keren kan?

    Lalu screen orientationnya juga sesuai dengan pandangan mata dan genggaman anda. Jadi anda tidak perlu repot bolak balik atau memiringkan kepala untuk membaca informasi pada layar! Jadi kalau anda posisinya kameranya miring ke kiri, screen orientationnya akan otomatis adjust sendiri, kalau ke kanan, dia adjust lagi, saya belum coba sih kalo terbaik bisa apa ngga hahahaha.

    Satu lagi - lensa kit yang diberikan adalah lensa 18-70, yang mempunyai ruang lingkup lebih baik dari luas dibandingkan dengan kit2 lainnya pada 18-55 ataupun 14-42. Dan lensa yang diberikan juga tidak kalah bagus tuh dengan lensa Olympus.

    Warna yang dihasilkan juga bisa langsung cetak, so don't worry!

    Wah sepertinya banyak banget ya bagus nya? Anyway, tetap ada jeleknya. Karena di viewfindernya ada sensor kecil tambahan untuk live view, flashnya tidak bisa terlalu tinggi pas di buka. Jadi cetek gitu deh. Artinya flash bisa mengakibatkan red eye (not always, but tends to be), dan jaraknya juga jadi pendek dibandingkan kompetitornya.

    Ada dust reduction sih, tapi agak berisik dan menurut saya tidak se-efektif milik Olympus.

    Apalagi ya...? Terus terang untuk paket Sony ini I have nothing much to complain about...

    Lensa2 SONY mahal!!!! Mendingan beli lensa jadulnya aja Konica Minolta yang bisa di pasangkan ke kamera Sony tanpa kendala apapun. Hidden Content

    Oh iya satu lagi, karena dia berusaha menguragi Noise yang tinggi, dia cukup banyak noise reduction artifact, tapi biasanya tidak akan terlihat kecuali anda cetak seukuran pintu.
    Last edited by Purple; Jun 13, 2008 at 09:50 AM.

  6. #6

    Join Date
    Jan 1, 1970
    Posts
    0
    Mentioned
    Post(s)
    Tagged
    Thread(s)

    Default Re: [Artikel] Peta pertarungan dSLR beginner level.

    Nah silahkan deh dipikirin maunya gimana, kamera mana yang cocok untuk anda.

  7. #7
    Beryl velasss's Avatar
    Join Date
    May 31, 2007
    Location
    J-town
    Posts
    1,704
    Mentioned
    5 Post(s)
    Tagged
    0 Thread(s)

    Default Re: [Artikel] Peta pertarungan dSLR beginner level.

    purple, kayaknya kalo artikel2 itu mendingan dijadiin satu di satu thred aja deh kali? kan udah ada kan yg artikel mengenai DSLR juga sblmnya? mendingan post nya dijadiin satu aja tuh. semua jadinya talk about DSLR....kalo dipisah2 entar jadi kbykn thred artikel tunggal....
    \"Books are more than books. They are the life, the very heart and core of ages past, the reason why men lived and worked and died, the essence and quintessence of their lives.\"
    Amy Lowell

  8. #8

    Join Date
    Jan 1, 1970
    Posts
    0
    Mentioned
    Post(s)
    Tagged
    Thread(s)

    Default Re: [Artikel] Peta pertarungan dSLR beginner level.

    Oh gitu, maap ya... terserah Mod aja mau diapakan. Saya rela! Hidden Content

  9. #9

    Join Date
    Jan 1, 1970
    Posts
    0
    Mentioned
    Post(s)
    Tagged
    Thread(s)

    Default Re: [Artikel] Peta pertarungan dSLR beginner level.

    Woooww infonya mantaaff! Hidden Content
    mo tanya maksudnya post processing itu semacam re-touch di photoshop kah? maaap awam banget Hidden Content

  10. #10

    Join Date
    Jan 1, 1970
    Posts
    0
    Mentioned
    Post(s)
    Tagged
    Thread(s)

    Default Re: [Artikel] Peta pertarungan dSLR beginner level.

    Hidden Content Originally Posted by Dhee Hidden Content
    Woooww infonya mantaaff! Hidden Content
    mo tanya maksudnya post processing itu semacam re-touch di photoshop kah? maaap awam banget Hidden Content
    Betul Dhee, and thanks for the nice comment. Post processing adalah segala bentuk retouching/editing diluar dari kamera. Jadi bisa lewat photoshop, adobe lightroom, mac aperture dan sebagainya.

    Kalo via setting kamera biasanya dinamakan in-camera setting/editing. Hidden Content

  11. #11

    Join Date
    Jan 1, 1970
    Posts
    0
    Mentioned
    Post(s)
    Tagged
    Thread(s)

    Default Re: [Artikel] Peta pertarungan dSLR beginner level.

    Gambar A300...
    Last edited by Purple; Nov 27, 2008 at 10:44 AM.

  12. #12

    Join Date
    Jan 1, 1970
    Posts
    0
    Mentioned
    Post(s)
    Tagged
    Thread(s)

    Default Re: [Artikel] Peta pertarungan dSLR beginner level.

    Personal Review: Panasonic DMC-L10



    Personal review: Panasonic L10 + 14-50 Leica Vario ELMAR F/3.8-5.6


    Nah kebetulan saya mendapatkan kamera ini dari seorang kawan juragan kaya, dia hobby memang membeli kamera2 unik. Jadi saya diberikan kesempatan untuk melakukan review ini. Credit to Mr. Anonym (Katanya malu).


    Panasonic L10 merupakan kamera 4/3 penerus L1 yang menurut saya mempunyai model retro yang sangat unik sekali. L10 ini sayangnya tidak meneruskan model tersebut dan mempunyai model dSLR “normal”. Ini bukanlah hal yang tidak baik, namun ya seperti yang saya bilang tadi, tidak retro modelnya. Tentunya Panasonic bekerja sama dengan Leica dalam beberapa aspek, saya tidak tau sampai sejauh mana kolaborasi antara mereka dalam rancangan body (patut di ingat bahwa di body dSLR Panasonic sejauh ini di bubuhkan huruf “L” yang notabene adalah symbol Leica), tapi setidaknya Leica memberikan kontribusi dalam lensa-lensa Panasonic-Leica yang di ciptakan untuk mengusung kelengkapan lensa-lensa 4/3.


    Pada saat saya mendapatkan kamera ini, hal paling pertama yang mencolok adalah lensanya dan LCDnya. Mari kita bicarakan satu per satu. Sudah tentu saja lensa kit yang di sertakan adalah lensa varian Panasonic-Leica yaitu 14-50mm F/3.8-5.6 (Ya F nya bermula pada 3.8, bukan 3.5 pada umumnya) Vario Elmar, yang merupakan “step down” daripada lensa KIT L1 (14-50 Leica D-Vario Elmarit F/2.8-3.5). Satu hal yang menarik daripada lensa ini adalah ukurannya yang besar (kalo tidak salah sebesar versi elmaritnya), dengan diameter 67mm, dan panjangnya pun hampir sama. Satu2nya yang dapat membedakannya dengan lensa Leica pendahulunya adalah namanya, elemen depan yang terlihat lebih kecil, dan tidak adanya distance scale window. Namun anda jangan salah prasangka, lensa Leica “step down” ini tetap bukan lensa sembarangan yang dapat anda sejajarkan dengan lensa KIT zuiko 14-42 maupun 14-45 versi lama. Lensa ini tetap mengusung optik dengan kualitas yang sangat tinggi, hanya diafragmanya saja yang tidak terlalu besar. Hasil gambarnya pun sangat memuaskan, warnanya bagus, kontrasnya baik, dan detail yang didapatkan sangat tajam sekali. Bahkan saya boleh mensejajarkan dengan Zuiko 14-54mm F/2.8-3.5 yang terkenal sangat baik itu.


    Hal kedua yang saya dapatkan menarik adalah LCD swivelnya. Saat ini hanya Olympus E-3 sebagai kamera lain yang mempunyai LCD istimewa tersebut. Dengan layar sebesar 2.5”, LCD swivel ini memungkinkan anda untuk mengambil gambar hampir di posisi apapun, dan angle2 yang aneh maupun tidak lazim pun, dapat anda komposisikan dengan baik. Sayangnya LCD tersebut masih terasa sedikit kurang besar (mungkin karena fitur Swivel yang cukup memakan banyak sirkuit dan panel), namun kekurangan tersebut tertutupi dengan keakuratan warna LCD Panasonic dan ketajamannya. Mereview gambar menjadi sangat nyaman dan anda dapat dengan akurat menilai ketajaman dan warna sebuah foto, tanpa melalui sebuah komputer yang terkalibrasi. Oh ya, hampir saja saya lupa, tentunya lensa ini (seperti lensa keluaran Panasonic lainnya), mempunyai fitur Mega OIS.


    Menilik lebih dalam, saya merasa L10 mempunyai fungsi AF yang sangat responsive dan cepat dibandingkan dengan kamera2 4/3 pendahulunya. Bahkan AF seri E baru dari Olympus (selain E-3) masih terasa kurang cepat dan kurang akurat apabila dibandingkan dengan L10 ini. Fokus dalam kondisi kontras yang rendah dan keadaan remang2 pun masih dapat dilakukan dengan baik. Sayangnya, AF point yang di sediakan hanya tetap 3 saja (padahal kamera selevel ini sudah sepantasnya memiliki AF point yang lebih banyak agar dapat mengkompsisi gambar dengan lebih baik). Namun pada posisi live view, uniknya, AF point dapat bertambah menjadi 11 (kenapa tidak sekalian aja dijadikan 11 di semua keadaan? Aneh). IMHO, sebuah “fenomena” yang sangat janggal. Padahal kelas L10 memang sudah bisa dikatakan hampir selevel E-3 (rumor beredar bahwa sensor yang digunakan merupakan sensor CMOS yang di develop oleh Panasonic untuk E-3), dan segala pernak pernik yang ada pun sudah memasukkannya dalam kategori advanced amateur.

    Hasil warna yang di reproduksi oleh L10 juga sangat baik, AWB nya akurat dan dia bisa menghasilkan warna putih yang cemerlang sekali. Saya cukup heran saat saya bandingkan dengan beberapa kamera lain, tidak ada kamera yang hasilnya bisa langsung menghasilkan warna putih seperti L10 ini. Ketejamannya gambarnya juga sangat baik (tentunya di dukung oleh lensa yahud Leica tersebut). Sehingga detail yang terekam pada ISO tinggi pun tidak terlalu hilang. Perbedaan warna, gradasi dan motif bisa terlihat jelas pada gambar2 yang anda ambil, walaupun hanya dalam mode JPEG sekalipun.

    Dia juga menggunakan mode SD card, sehingga penyimpanannya bisa sedikit lebih murah apabila dibandingkan dengan CF, namun itu tidak terlalu signifikan. Tapi tentunya akan lebih mudah bagi anda yang mempunyai kamera pocket sebagai backup, and dapat dengan mudah swap memory saat anda membutuhkannya.

    Sayangnya L10 masih belum Weatherproof seperti E-3, namun saya tidak terlalu kecewa. L10 terlihat kokoh dan sangat solid sekali, tidak ada bagian bagian dari kamera tersebut yang terlihat londoy2 atau pun bergoyang tak menentu. Semuanya dibuat dengan presisi dan modelnya pun ergonomis (tidak terkesan maksa).

    Credit to L10 yang menerapkan LCD Swivel di seri advanced amateur, saya rasa ini akan menjadi sebuah panutan yang dalam waktu dekat akan di ikuti oleh banyak produsen dSLR advanced amateur.

    Tombol2 dedikasi yang terdapat di L10 juga sangat membantu untuk mengatur setting dengan cepat tanpa adanya kesulitan yang berarti. Ini juga mengakibatkan hilangnya top LCD, namun di kompensasi dengan baik dengan dedicated button yang terletak di bagian atas kamera tersebut yang sering digunakan.

    Mega OIS pada lensa Leicanya juga dapat berfungsi dengan baik, namun sekali lagi saya sayangkan bahwa OIS tersebut tidak terletak pada Bodynya. Entah apakah ini memang strategi pemasaran Panasonic dan Leica, ataukah memang Panasonic tidak menyukai OIS in-body karena suatu alasan tertentu atau ada perjanjian dengan Olympus? Who knows, tapi itu menjadi sebuah poin minus di mata para end user yang sudah memiliki banyak koleksi lensa Sigma atau zuiko, IS nya tidak ada seperti pada kamera Olympus umumnya.




    Pro:
    - LCD nya swivellllll!

    - Bisa autofocus dengan lensa2 tertentu (lensa kit nya udah pasti bisa) pada posisi live view. Lensa2 yang bisa adalah: 25mm F/2, 14-50 Leica ELMAR, 14-42mm Zuiko baru, dan 40-150 Zuiko baru.

    - Lensa Panasonic semuanya ada Mega OIS nya.

    - Warna yang dihasilkan cerah sekali dan natural. Putihnya beneran putih cemerlang.

    - AWB nya sangat akurat dan dapat di andalkan.

    - LCD nya tidak menipu dan sangat tajam.

    - Noisenya untuk ukuran sensor 4/3 sudah sangat baik dibandingkan pendahulunya.

    - CMOS 10MP nya dapat merekam detail dengan baik, walaupun pada level ISO tinggi.

    - Venus III enginenya dapat menghasilkan gradasi warna yang khas dan baik.

    - Ada 2 sensor AF pada saat live view ataupun tidak, salah satunya menggunakan contrast detect.

    - Pada posisi live view ada 11 AF point.

    - Ada dust reduction system milik Olympus yang sangat baik.

    - Ada dual dial, dan banyak tombol penting dedicated.

    - Bodynya cukup ergonomis dan nyaman untuk di pegang.

    - Dapat bonus magnifier untuk viewfinder (asik lho), pandangan jadi terasa lebih lapang. Yang lebih baik lagi dia dapat gratis..

    - Kemampuan autofocus yang sangat baik untuk kelas 4/3, dan juga adanya AF-assist lamp.



    Cons:
    - Noise 4/3 belum bisa menandingi berbagai sensor APS-C, namun kinerjanya sudah jauh lebih baik dibandingkan dulu.

    - Live viewnya tidak bisa digunakan pada semua lensa.

    - Tidak ada anti-shake di Body

    - Viewfindernya tanpa magnifier terlihat cukup sempit dan kecil.

    - Kalau mau maen bokeh agak susah dengan sensor 4/3.

    - AF point tanpa live view hanya ada 3 – untuk dSLR sekelasnya seharusnya sudah ada minimal 5.

    - Aksesorisnya tidak tersedia lengkap, belum ada vertical grip, dan lensa2 leica tergolong langka dan mahal.

    Akhir kata, saya merasakan L10 adalah sebuah perubahan yang sangat baik untuk 4/3 system. Tapi sangat di sayangkan fitur I.S. yang terkenal sangat membantu para fotografer itu hanya di sematkan pada lensa2 Leica saja, bukan pada bodynya.

    Andaikan saja disematkan pada Body, tentu saja lensa Leica itu bisa saja lebih terjangkau, dan juga membuat semua lensa jajaran 4/3 mempunyai anti-shake yang sangat terpakai.

    Kekurangan aksesoris menjadi Panasonic kurang di gemari oleh para fotografer, namun saya menyarankan bagi anda yang mempunyai kesempatatan mencobanya, anda tidak akan kecewa. Terutama di segi hasil yang diberikan...

  13. #13
    pinkylotta's Avatar
    Join Date
    Jan 14, 2008
    Location
    Jakarta
    Posts
    182
    Mentioned
    0 Post(s)
    Tagged
    0 Thread(s)

    Default Re: [Artikel] Peta pertarungan dSLR beginner level.

    Om Purple, makasih inponyaa.. Hidden Content
    gw lg nabung2 buat beli si canon 450D, krna temen2 pd rekomen beli ini, tpi baca review mu jd mikir2 lg gw mau beli.. hhe.. Hidden Content

  14. #14

    Join Date
    Jan 1, 1970
    Posts
    0
    Mentioned
    Post(s)
    Tagged
    Thread(s)

    Default Re: [Artikel] Peta pertarungan dSLR beginner level.

    Hidden Content Originally Posted by pinkylotta Hidden Content
    Om Purple, makasih inponyaa.. Hidden Content
    gw lg nabung2 buat beli si canon 450D, krna temen2 pd rekomen beli ini, tpi baca review mu jd mikir2 lg gw mau beli.. hhe.. Hidden Content
    Pinky, 450D bukan kamera jelek ya. Cuman anda harus berpikir banyak sebelum "terjerumus" di dunia dSLR, karena banyak ini itu nya. Jadi belilah sebuah kamera yang anda pakai dalam jangka panjang. Jangan kaya saya, semua kamera di cicipin - buang duit nya minta ampun.

  15. #15
    pinkylotta's Avatar
    Join Date
    Jan 14, 2008
    Location
    Jakarta
    Posts
    182
    Mentioned
    0 Post(s)
    Tagged
    0 Thread(s)

    Default Re: [Artikel] Peta pertarungan dSLR beginner level.

    purple, jadi recommend lo apa nih buat nyubi yg sotoy mau moto pake dslr? hhe..
    sony a300 kah??
    gw beginner bgt nih klo soal dslr, tapi pengen punyaa.. Hidden Content

Page 1 of 3 1 2 3 LastLast

Similar Threads

  1. Let's talk about DSLR
    By mskellybag in forum Gadgets & Technology
    Replies: 1240
    Last Post: Jun 6, 2017, 01:34 PM
  2. [Artikel] Tips pribadi memilih sebuah kamera.
    By Purple in forum Gadgets & Technology
    Replies: 83
    Last Post: Aug 27, 2015, 06:32 PM
  3. [Artikel] FAQs mengenai lensa SLR.
    By Purple in forum Gadgets & Technology
    Replies: 62
    Last Post: Aug 28, 2012, 08:54 PM
  4. Membership Level/Post Count
    By Hanzky in forum Archive Forum
    Replies: 257
    Last Post: Jan 7, 2010, 03:28 PM