No Chit Chat! Produk investasi bermasalah dan cara mendeteksinya. - Page 3
Page 3 of 7 FirstFirst 1 2 3 4 5 ... LastLast
Results 31 to 45 of 91
  1. #31

    Join Date
    Jan 1, 1970
    Posts
    0
    Mentioned
    Post(s)
    Tagged
    Thread(s)

    Default Re: No Chit Chat! Produk investasi bermasalah dan cara mendeteksinya.

    MMM sih udah jelas tutup buku.. dapet info dari suami (kebetulan dia ikutan jg udah 8 bulan) drampok sama hacker / oknum IT MMM Rusia itu sendiri.. uang saudara disana banyak banget yg ga balik.. skrg pecahan leader MMM indonesia katanya bikin bisnis serupa buat balikin uang partisipan yg belum balik..

    Cuma imo bakalan efek bola salju lagi dalam 1 - 2 tahun.. well mungkin kalo ikut awal2nya di 3-5 bulan masih aman kali ya...

  2. #32

    Join Date
    Jan 1, 1970
    Posts
    0
    Mentioned
    Post(s)
    Tagged
    Thread(s)

    Default Re: No Chit Chat! Produk investasi bermasalah dan cara mendeteksinya.

    MMM kan memang memakai skema ponzi jd yg untung ya yg duluan jd member yg buntung yg belakangan daftar....
    Kalo member sudah terlalu banyak dan tidak ada penambahan member baru lagi ya jelas jd kolaps klo bilang dirampok ama hacker kayaknya cuman ngeles aja deh...

  3. #33
    Resident
    Join Date
    Jun 30, 2011
    Posts
    337
    Mentioned
    2 Post(s)
    Tagged
    0 Thread(s)

    Default Re: No Chit Chat! Produk investasi bermasalah dan cara mendeteksinya.

    wah kok belum di tindak OJK ya? apa harus ada yang lapor dulu?

  4. #34
    Citizen fan's Avatar
    Join Date
    Feb 11, 2011
    Posts
    1,878
    Mentioned
    386 Post(s)
    Tagged
    0 Thread(s)

    Default Re: No Chit Chat! Produk investasi bermasalah dan cara mendeteksinya.

    BEWARE!
    Hidden Content


    JAKARTA. Tawaran investasi imbal hasil selangit hadir lagi. Yang teranyar, PT Dua Belas Suku (DBS) yang berbasis di Blitar, Jawa Timur, menawarkan skema investasi mirip arisan berantai dengan imbal hasil 19% sepekan. Investor perlu hati-hati karena sejumlah tawaran investasi sejenis macet di tengah jalan.
    Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun KONTAN, DBS berkantor di Jalan TGP Ruko BBC No 1-2, Blitar, Jawa Timur. Jajaran Direksi DBS terdiri atas komisaris utama yang dijabat oleh Jefri Christian dan Komisaris Naning Yuliati. Keduanya merupakan pasangan suami isteri. Adapun direktur utama dijabat oleh Rinekso Hari, Direktur Income Yeremia Kusumo dan Direktur Keuangan Natalia.
    DBS yang mulai beroperasi sejak 19 Agustus 2014 mengklaim telah menjaring 19.000 akun nasabah. Setiap nasabah menyetor deposit Rp 1 juta-Rp 5 juta. Jadi, perputaran uang antar-nasabah DBS sekitar Rp 19 miliar hingga Rp 95 miliar. Website perusahaan Hidden Content baru meluncur November nanti.

    Arik Suefendi, salah seorang nasabah DBS, menjelaskan, skema investasi DBS adalah sebagai berikut. Pertama, nasabah mendaftar di kantor DBS. Biaya pendaftaran 11% dari pokok deposit. Selanjutnya, deposit sebesar Rp 1 juta-Rp 5 juta ditransfer ke sejumlah rekening nasabah lain yang ditentukan DBS, dengan porsi yang beragam. Selang tujuh hari, nasabah yang sudah transfer akan mendapatkan pencairan pokok investasi plus imbal hasil 30% di rekening mereka.
    Apabila dalam tujuh hari, belum ada pencairan, nasabah bisa datang ke kantor DBS dengan menunjukkan bukti transfer. Lalu, manajemen akan membayar secara cash. "Keuntungan bersih dalam sepekan 19%. Sebenarnya 30% tapi dipungut biaya 11% saat pendaftaran," ungkap Arik kepada KONTAN, kemarin.
    Skema investasi di atas masuk kategori tipe D1. Rencananya, akan ada tipe D2 untuk kalangan pebisnis dan swasta tanpa badan hukum dengan deposit Rp 2 juta-Rp 10 juta. Lalu tipe D3 bagi kalangan swasta dan instansi berbadan hukum dengan deposit Rp 5 juta-Rp 250 juta.

    Berawal dari MMM
    Arik mulai bergabung di DBS sejak September 2014. Ia mengaku memiliki empat akun dengan menggunakan kartu identitas yang berbeda. Belum genap dua bulan, Arik mengaku sudah balik modal plus meraup untung. Ia bergabung dengan DBS lantaran uangnya pernah tersangkut di investasi Mavrodi Mondial Moneybox atau Manusia Membantu Manusia (MMM).

    Saat sistem MMM restart, puluhan juta uangnya macet di MMM. Nasabah DBS lain, Zailul Arifin juga kehilangan duit Rp 40 juta di MMM. Zailul dan Arik tertarik bergabung di DBS untuk mengembalikan uangnya yang tersangkut di MMM. Mereka mengaku, pencairan dana DBS belum pernah macet. Saat ini, kantor DBS hanya ada di Blitar. Tapi DBS berencana membuka kantor cabang di Pasuruan.
    [/

    Sejatinya, skema arisan berantai bukan barang baru. Selain MMM, tawaran sejenis yang bermasalah dan menghebohkan antara lain Danasonic pada tahun 1995.

  5. #35
    Permanent Resident peterson's Avatar
    Join Date
    Jul 4, 2014
    Posts
    972
    Mentioned
    927 Post(s)
    Tagged
    0 Thread(s)

    Default Re: No Chit Chat! Produk investasi bermasalah dan cara mendeteksinya.

    Setelah MMM kolaps, sekarang banyak bermunculan skema2 baru yang mengatasnamakan mmm. Contohnya Ocean Money - dari fb mmm. Bahkan ada beberapa yang berani menjamin 50% dana mmm yang nyangkut. Karena banyak yang desperate akhirnya join untuk mencairkan sebagian dana mmm mereka yang gak bisa keluar.

    Menurut saya sih: penipuan sekarang udah terlalu kejam. Orang2 udah jatuh ke lubang masih ditimpa tangga dan ditimpuk telor (hihihi).

    Beberapa bulan lalu waktu mmm mulai macet, manager pada gembar gembor untuk transfer ph panciangan (100rb - 500rb) yang katanya buat cairin semua dana GH yang macet. Padahal sebenernya skema untuk dapetin lebih banyak lagi dari orang2 yang udah gak akan keluar uangnya juga. Karena desperate, banyak yang PH walaupun ujung2nya accountnya di blokir pas mau GH. Kalau diitung2, 1 orang transfer 100rb aja, 1jt account udah 100 milyar.

    Kenapa OJK ngga bisa berbuat apa2? Banyak yang tertipu mmm skrg membisu karena malu banget, mau lapor tapi malu. Waktu pertama kali join sudah ditulis kalau ngga ada garansi akan untung karena itu komunitas membantu sesama (jaman sekarang mana ada yang namanya ngasih uang puluhan bahkan ratusan juta cuma2 sama orang gak dikenal). Akhirnya yang mampu ya relakan aja, yang gak bisa merelakan jadi desperate dan ikut2 jiplakan mmm ini (bahkan ada yang bilang udah 19rb orang join OM)

  6. #36
    Citizen fan's Avatar
    Join Date
    Feb 11, 2011
    Posts
    1,878
    Mentioned
    386 Post(s)
    Tagged
    0 Thread(s)

    Default Re: No Chit Chat! Produk investasi bermasalah dan cara mendeteksinya.

    Skemanya kira2 begini, sependek yg sy tau:

    Dimulai dari Sergey Mavrodi ---> MMM ---> macet ---> muncul macam2 nama baru: Lockwis, SSS, dll sy udah ga ikutin lagi ---> terakhir Dua Belas Suku yg sy tau.

    OJK ga bertindak apa2 karena ini smua (MMM, Lockwis, SSS, DBS) itu komunitas, bukan dibawah kewenangan OJK. Sudah banyak sekali dibahas sebab knp OJK ga bisa bertindak, bisa di-googling. Tp tgl 8 ada kemajuan dr OJK krn mengeluarkan banyak nama2 investasi ga berijin, meskipun IMO agak terlambat.
    Last edited by fan; Nov 10, 2014 at 11:05 PM.

  7. #37
    Resident
    Join Date
    Jul 22, 2010
    Location
    Bandung
    Posts
    315
    Mentioned
    36 Post(s)
    Tagged
    0 Thread(s)

    Default Re: No Chit Chat! Produk investasi bermasalah dan cara mendeteksinya.

    Mo sharing ini ya...mudah2an bermanfaat Hidden Content
    Share
    Kontan Mobile - Ojk Rilis Daftar Investasi Yang Diduga Bermasalah Hidden Content (Share from CM Browser)

  8. #38
    Citizen fan's Avatar
    Join Date
    Feb 11, 2011
    Posts
    1,878
    Mentioned
    386 Post(s)
    Tagged
    0 Thread(s)

    Default Re: No Chit Chat! Produk investasi bermasalah dan cara mendeteksinya.

    Setelah artikel Kontan minggu lalu tent Daftar Investasi yg diduga bermasalah dikeluarkan 0JK, ada bbrp perusahaan yg protes krn mmg ijin n kewenangan bidang mrk sebenarnya diluar otoritas 0JK, krn sebab itu 0JK mengeluarkan update daftar investasi terbaru. Ini sy posting spy masalah ini ada penutupannya (a closure). .

    Hidden Content
    Direktur Pengembangan Kebijakan Edukasi dan Perlindungan Konsumen 0JK Anto Prabowo menjelaskan, tidak berarti bahwa sebanyak 262 perusahaan tersebut melakukan kegiatan melawan hukum. "0JK tidak dalam kapasitas untuk menyatakan perusahaan tersebut melakukan kegiatan yang melawan hukum atau tidak melawan hukum," jelas Anto dalam pernyataan tertulis yang diterima KONTAN, Jumat (14/11).

    Meskipun demikian, kata Anto, 0JK meminta masyarakat tetap bersikap waspada, rasional dan berhati-hati.
    OJK sendiri telah menerima konfirmasi terhadap beberapa perusahaan yang ada dalam daftar. Dimana terdapat 44 perusahaan yang sudah diberikan izin oleh Kementerian atau Lembaga seperti Hidden Content , Kementerian Perdagangan,Hidden Content , Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), maupun Kementerian Hukum dan HAM.

    Hidden Content
    JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (0JK) melakukan pengkinian data terkait sejumlah perusahaan yang memperoleh izin dari otoritas di luar 0JK.
    Kepala Eksekutif bidang Pasar Modal 0JK Nurhaida menjelaskan, pihaknya menerima komplain dari sejumlah perusahaan yang namanya ada di dalam daftar perusahaan tak berizin OJK yang dirilis pekan lalu. "Sudah ada yang menyampaikan (komplain) paling tidak secara informal, kalau surat resmi, saya belum cek," ujarnya, Jumat (14/11).
    Untuk itu 0JK kemudian melakukan pengkinian data, terutama terhadap 44 perusahaan dari 262 perushaaan yang diberikan izin oleh otoritas berwenang. Otoritas berwenang yang dimaksud adalah Kementerian Koperasi dan UKM, Kementerian Perdagangan, Badang Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), dan Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM).

    Direktur Pengembangan Kebijakan Edukasi dan Perlindungan Konsumen 0JK Anto Prabowo dalam pernyataan resminya bilang, pihaknya memperoleh informasi, sejumlah otoritas itu sedang melakukan penelaahan. Hal ini guna memastikan perusahaan-perusahaan tersebut telah melaksanakan kegiatan sesuai perundang-undangan yang berlaku.

    Disamping itu 0JK juga telah menerima penjelasan dari beberapa perusahaan yang namanya tercantum dalam daftar yang dirilis pada 7 November 2014. Dari keterangan yang disampaikan, 0JK menginformasikan kepada kementerian dan lembaga terkait.

    Di saat yang sama, 0JK menghimbau agar pelaku usaha mencantumkan informasi tentang legalitas usahanya di setiap dokumen penawaran, baik cetak maupun elektronik. Hal itu untuk memudahkan masyarakat memperoleh informasi kepada instansi berwenang.
    Last edited by fan; Dec 15, 2014 at 09:15 PM.

  9. #39
    Citizen fan's Avatar
    Join Date
    Feb 11, 2011
    Posts
    1,878
    Mentioned
    386 Post(s)
    Tagged
    0 Thread(s)

    Default Re: No Chit Chat! Produk investasi bermasalah dan cara mendeteksinya.

    Rekomendasi BPR bbrp kali masih tetep keluar di trit Tips investasi. Alasannya adlh ga semua BPR jelek. Ok i agree, mmg bener begitu, trus tau drmana klo BPR itu ok sedangkan org yg merekomendasikan cuma seorang nasabah biasa? Apakah wkt berdiri BPR yg sdh lama bisa dijadikan patokan? Ingat koperasi Cipaganti sdh berdiri berapa lama n akhirnya bermasalah jg?

    Jadi, klo merekomendasikan, coba tlg sertakan jg alasan2 n bukti kuat klo BPR itu mmg layak direkomendasikan, ok?


    Hidden Content

    Bisnis.com, BANDUNG—Masyarakat perlu semakin jeli memilih bank beserta produk perbankan ataupun investasi. Jika salah memilih atau tidak memperhatikan kesehatan bank, risiko terkena penipuan akan semakin besar.
    Kurangnya pemahaman masyarakat serta minimnya monitoring terhadap bank kecil dan menengah termasuk BPR yang tidak kredibel, telah meningkatkan kejahatan dunia perbankan yang berujung pada likuidasi bank tersebut.
    Kepala Eksekutif Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Kartika Wirjoatmodjo mengatakan semakin banyaknya kasus perbankan pada skala kecil telah menandakan adanya modus dengan mengincar masyarakat kecil yang penghasilannya mulai meningkat.

    “Yang terakhir ada sekitar 15 BPR yang dinyatakan bermasalah. Size-nya kecil-kecil, tidak terlalu terekspos karena tidak terlalu menarik perhatian publik dan tidak menarik perhatian hukum,” katanya, Senin (15/12/2014).

    Dia menyatakan 90% ditutup atau gagalnya bank kecil ataupun BPR bukan karena masalah ekonomi terkait kredit bermasalah (NPL) ataupun masalah margin profit, melainkan karena fraud atau kejahatan dan kecurangan.

    “Bank gagal karena NPL atau margin-nya sudah tidak sesuai itu hanya satu-dua kasus. Perbandingannya hanya 1:9. Kebanyakan di-garong sama pemiliknya atau pengurusnya sendiri,” ujarnya.

    Faktor ketidakpahaman masyarakat terhadap lembaga keuangan dan investasi, menuturnya, dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu. Apalagi, dia melanjutkan monitoring terhadap bank skala kecil relatif tidak seketat bank besar.
    “Meski kasusnya banyak di BPR, tidak semua BPR itu jahat, tidak. Hanya saja ini kasusnya mulai merebak, mulai banyak,” sebutnya.

  10. #40
    Lurker
    Join Date
    Dec 1, 2014
    Posts
    9
    Mentioned
    2 Post(s)
    Tagged
    0 Thread(s)

    Default Re: No Chit Chat! Produk investasi bermasalah dan cara mendeteksinya.

    barusan dapat broadcast arisan 15jt modal balik dlm 30hari bonus agya dalam 90hari, saya tanya2 akhirnya dijelaskan yang bersangkutan kalau namanya arisan s*fnid*, yg merupakan nama kepala arisannya, lalu disertakan link fb sikepala arisan ini. saya buka fb nya ternyata sudah byk yg ikut dan mendapatkan mobil. lalu saya jadi penasaran kemanakah uang arisan ini diputar apakah termasuk ponzi?

  11. #41
    Citizen fan's Avatar
    Join Date
    Feb 11, 2011
    Posts
    1,878
    Mentioned
    386 Post(s)
    Tagged
    0 Thread(s)

    Default Re: No Chit Chat! Produk investasi bermasalah dan cara mendeteksinya.

    Layak dibaca sampai habis.

    Hidden Content

    JAKARTA. Apes betul nasib investor yang menanamkan dana di produk-produk investasi yang menjanjikan imbal hasil fantastis. Upaya mereka menuntut pengembalian dana harus kandas di pengadilan.

    Tengok saja, sejumlah putusan pengadilan atas tuntutan nasabah investasi. Mayoritas berakhir pahit di pengadilan. Yang terbaru adalah Putusan Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat yang menolak gugatan nasabah PT Lautan Emas Mulia (LEM).

    Dengan alasan bukti kurang meyakinkan, Kamis (18/12), pengadilan menolak gugatan nasabah yang merasa dirugikan miliaran rupiah di perusahaan investasi emas batangan dan perhiasan itu.
    Leidermen Pujiawan, pengacara nasabah LEM menuding LEM menggunakan tameng pengadilan restrukturisasi utang atau Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) untuk menghindar dari jerat hukum dan mengelak mengembalikan uang nasabah.

    Ini bukan kali pertama terjadi. Gugatan serupa yang datang dari nasabah PT Golden Traders Indonesia Syariah (GTIS) juga ditolak pengadilan. Leidermen yang juga menjadi kuasa hukum nasabah GTIS bilang, nasabah GTIS harus gigit jari karena PN Jakarta Pusat juga menolak gugatan mereka. Dalih hakim, GTIS berhubungan dengan pengadilan agama karena ada unsur syari'ah-nya.


    Nasib apes juga dialami nasabah PT Gold Bullion Indonesia (GBI). Kasus ini sudah masuk ke PN Jakarta Pusat dan GBI diputus pailit. Tapi, tim kurator kewalahan mencari aset GBI karena tidak ada aset fisik yang ditinggal.


    Ketua Koordinator Forum Perjuangan Nasabah (FPN) GBI Taufiq Kurniawan menilai, aparat hukum tak serius mengejar aset GBI. Seharusnya, polisi bisa menjemput paksa terlapor. "Mana ada maling mau datang kalo diundang," ujar dia kesal.


    Nasib nasabah Brent Ventura juga tak kalah sial. Keempat kalinya, gugatan PKPU yang diajukan oleh nasabah di PN Jakarta Pusat juga kandas alias ditolak hakim.

    Begitu juga dengan nasib nasabah PT Boss Ventura. Korban investasi PT Boss Venture yang melaporkan petinggi Boss Ventura ke Polda Metro Jaya karena pembayaran haknya macet hingga kini masih menunggu hasilnya.

    Tanpa ketegasan penegak hukum menelisik kasus penipuan investasi bisa membuat tawaran perusahaan sejenis tak jera menjerat nasabah
    Last edited by fan; Dec 19, 2014 at 10:45 AM.

  12. #42
    Citizen fan's Avatar
    Join Date
    Feb 11, 2011
    Posts
    1,878
    Mentioned
    386 Post(s)
    Tagged
    0 Thread(s)

    Default Re: No Chit Chat! Produk investasi bermasalah dan cara mendeteksinya.

    Hidden Content

    Jakarta -Investor yang dananya nyangkut merasa terjebak oleh PT Brent Ventura. Pasalnya, tenaga pemasar aliasmarketing menawarkan untuk berinvestasi di PT Brent Securities tapi akhirnya jadi masuk di Brent Ventura.

    Brent Securities adalah perusahaan yang terdaftar dan punya izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sementara Brent Ventura sebaliknya. Akhirnya, dana investasinya macet dan sekarang masih dalam proses pengadilan. *NOTE: Gugatan ditolak artikel diatas*

    "Waktu pertama saya itu ditawarkan oleh Brent Securities. Nah, begitu baru 15 hari saya diminta untuk tanda tangan sertifikat MTN yang baru," kata investor wanita yang menyimpan investasi di Brent Ventura kepada detikFinance di Pengadilan Niaga, Jakarta Pusat, Rabu (8/10/2014).

    Hari ini akan digelar sidang ketiga perkara gugatan investor terhadap Brent Ventura untuk permohonan penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU). Beberapa investor yang menggugat pun sudah hadir di lokasi persidangan.

    "Saya awalnya nggak mau tanda tangan, karena saya pikir kan ngapain saya tanda tangan baru toh saya sudah punya yang lama. Lagipula kok beda lagi tulisannya bukan Brent Securities tapi Brent Ventura," kata wanita tersebut.

    "Saya tanya, kata marketing-nya sama saja, izinnya sama. Marketing desak saya terus, akhirnya suami saya yang tandatangan," jelasnya.


    Pada akhirnya terungkap bahwa Brent Ventura ternyata tak punya izin dari OJK. Selain itu, produk MTN yang dikeluarkan perusahaan juga tidak terdaftar.

    Investor pun sekarang mempertanyakan ke mana uang hasil investasi mereka. Lalu bagaimana sikap Brent Securities selaku induk usahanya.

    "Kita bayar itu ke rekening Brent Securities. Yang kita desak ke OJK itu, dari Brent Securities sampai tidak dananya ke Brent Ventura. Kalau sampai, dana itu dikemanakan oleh Brent Ventura," ujar salah satu investor pria di Brent Ventura.

    Menurutnya, Brent Securities juga sudah melanggar aturan dengan menerbitkan produk MTN melalui anak usahanya. Brent Securities juga punya beberapa anak usaha lain di aneka sektor industri.

    "Wajar juga investor nggak tahu kalau Brent Ventura nggak punya izin ternyata. Karena kan marketing-nya bilang Bent Ventura sama saja dengan Brent Securities. Saya curiganya, Brent-Brent yang lain itu juga sama. Tidak punya izin juga. Kok berani dia nawarin orang begitu," tambahnya.

    "Jangan-jangan marketingnya juga nggak paham, karena kan mereka hanya diberi komisi untuk jualan itu," ujarnya.

    Para investor ini ditawari untuk berinvestasi di produk MTN (medium term notes) dengan bunga 10-11% per tahun dibayar tiap bulan. Pembayaran dana masih lancar sepanjang 2013, tapi kemudian dana investor ini macet sekitar awal tahun 2014.

    Sampai saat ini, sudah banyak investor yang dananya tidak kembali. Brent Ventura sempat mengaku akan merestrukturisasi utangnya kepada investor itu tapi itu pun gagal dijalankan.
    Last edited by fan; Dec 21, 2014 at 03:07 PM.

  13. #43
    Citizen fan's Avatar
    Join Date
    Feb 11, 2011
    Posts
    1,878
    Mentioned
    386 Post(s)
    Tagged
    0 Thread(s)

    Default Re: No Chit Chat! Produk investasi bermasalah dan cara mendeteksinya.

    Lanjut tentang Brent Securities

    Hidden Content

  14. #44

    Join Date
    Jan 1, 1970
    Posts
    0
    Mentioned
    Post(s)
    Tagged
    Thread(s)

    Default Re: No Chit Chat! Produk investasi bermasalah dan cara mendeteksinya.

    Yang perlu diingat dalam berinvestasi, kalau potensi returnnya tinggi, potensi risikonya juga tinggi. Makin tinggi return yg ditawarkan, kita harus makin waspada....

  15. #45
    Resident andiniseptela's Avatar
    Join Date
    Jan 7, 2013
    Posts
    395
    Mentioned
    54 Post(s)
    Tagged
    0 Thread(s)

    Default Re: No Chit Chat! Produk investasi bermasalah dan cara mendeteksinya.

    Thank you ya review n info nya di thread ini. Biar makin hati2 dan ga kecemplung.
    Hidden Content

Page 3 of 7 FirstFirst 1 2 3 4 5 ... LastLast