Entrepreneur only: How Do You Manage Your Company's Money (cashflow, capital, etc)

[ladyprimadewi]

Bu mod buka tret baru ya
Bingung sebenernya nu masuk Money Talk atau disini yak. Tapi berhubung maksudnya sharing untuk sesama entrepreneur jadi disini aja ya mod


So
As we all know kalo wirausaha itu kan pendapatan tidak se-pasti yang karyawan yah. Perbulan dapet berapa sifatnya average. Bulan depan dapet berapa sifatnya prediksi.

Kalau yang sudah settle banget sih cenderung lebih enak yah.
Karena bisa diprediksi dan cenderung sudah kenal baik dengan bisninsnya sendiri.

Nah buat yang expert expert saya butuh banget tipsnya..

Atau mungkin ada yang mau nanya2 dulu juga gapapa moga2 ada expert yang berbaik hati mau sharing.

Dimulai dari saya sendiri...

Suami bisnisnya kontraktor sipil. Mulai yah 2.5 taun lalu lah. Sebelumnya pegawai. I help as designer/architect, web designer and accountant.

Dan ituuu yang paling bikin saya bingung adalah keuangan.

Contoh
Profit dari proyek A langsung kepake di proyek B. Begitu termin proyek B turun, eh proyek C lagi butuh duit.
And so on.

Jadi walau di atas kertas teorinya mudah : proyek A kira2 untung sekian, proyek B sekiab, proyek C sekian danseterusnya..

In reality its not that simple.

Jadi walaupun aku sudah memisahkan antara uang bisnis dan uang personal, tapi aku merasa money management dalam bisnisnya itu kacau beliau. Yet we cant afford to hire admin, let alone accountant.


So if anyone can share about how you manage your company's money... I would looove to hear. Im all ears.

Thankyouuu


Oiya buat yang juga pingin tanya2 dan curhat tentang inipun sangat diperbolehkan yaaaa


Makasiii

[Hanzky]

Hi ladyprimadewi masalah cash flow emang #rawiswis yaa buat entrepreneur Hidden Content . Aku bisa share yang dilakukan Female Daily sih. Basically..

- Owner juga dapat gaji. Gajinya terutama di awal yaaa minim banget lah, lebih kecil dari yang di hire..haha. Tapi at least setiap bulan adalah sedikit 'hasil'nya

- Untuk client baru, kita minta 50% DP, apalagi kalo proyeknya yang memang akan mengeluarkan cost of goods sale or cost of service yang besar banget, jadi daripada kita harus nalangin, kita minta DP.

- Pengeluaran juga diatur. Semua pembayaran ke vendor dibayar setiap hari Kamis. Jadi kasir memang bukanya kamis aja supaya kita bisa prediksi dalam 1 minggu kira-kira ada berapa uang yang harus dikeluarkan. Juga supaya bisa dimanage sesuai budget. Ada juga yang memang kita kasih termin juga, misalnya kita akan bayar dalam 30 hari.

- Setiap bulan juga 10% dari pemasukan kita pindahin ke rekening satu, buat jaga-jaga. Ini sih konvensional banget ya Hidden Content . Pokoknya kondisi cash sebisa mungkin harus cukup untuk gajian 1 - 2 bulan ke depan. Seringnya sih 1 bulan ke depan ajaaaaaa....kliennya banyak yang bayarnya nggak on time soalnya..huhu.

Usaha saya masih kecil-kecilan .. Tapi ternyata kadang-kadang membuat saya pusing juga Hidden Content

Yang saya lakukan sekarang pertama iya pisahkan uang usaha dengan uang keluarga, kemudian saya rinci dulu pengeluaran wajib bulanan usaha:

* gaji owner
* gaji karyawan
* peralatan
* perawatan
* transportasi
* dll

Siapkan dana minimal 3x keperluan bulanan dan jangan diutak-atik..
* Contek ilmu dana darurat keluarga. Hidden Content

Sediakan juga dana cadangan jika ada pengeluaran mendadak..

Kalau saya cenderung pemain *terlalu?* aman, tidak berani menambah proyek (order) kalau belum cukup duitnya, takut malahan jatuh.

Jadi dana proyek (orderan) sebelumnya sudah keluar, dipotong biaya diatas, ada sisanya baru digunakan untuk usaha berikutnya. Atau iya kaya sis Hanzy bisa dari minta dp.

*duduk rapih nyimak sharing yang lain nih supaya makin mahir atur keuangan usaha.. Hidden Content

[ladyprimadewi]

Hanzky

Wow thankyou for answering! Yay!

Owner juga dapat gaji »» ini suda dilakukan sih Hidden Content

Setiap bulan juga 10% dari pemasukan kita pindahin ke rekening satu, buat jaga-jaga. Ini sih konvensional banget ya ?:-). Pokoknya kondisi cash sebisa mungkin harus cukup untuk gajian 1 - 2 bulan ke depan
»» wah ini bisa dicontoh. Aku bener2 lupa bahwa perushaan juga musti punya DD. Makasi ya hanzky

Btw do you reinvest company's money? Atau masalah invest2 khusus keuangan personal aja?


Cherrycakes

Makasi uda share ya
I love this point:

Siapkan dana minimal 3x keperluan bulanan dan jangan diutak-atik..

Kalo blh tau ini dana disimpan, untk tambhan modal juga atau khusus expenses?

[Hanzky]

ladyprimadewi pengennya bisa reinvest company's money di reksadana gitu...tapi kenyataannya uangnya susah ngumpulinnya Hidden Content . Selalu kepake untuk hal-hal yang lebih urgent. Ke depannya pengen banget bisa reinvest company's money Hidden Content

Iya 3 bulan ideal banget tuh, jadi napasnya bisa panjang...untuk kasus gue agak susah yaa, paling 1 - 2 bulan aja max.

Untuk yang kepepet banget cashnya bisa coba Invoice Factoring tuh. Jadi kita pinjam uang ke bank dan invoice2/piutang kita dijadikan jaminan sama bank, nanti mereka yang collect ke client. Kita dikasih sekitar 80 - 90% dari nilai invoicenya, tergantung banknya. Kalo di BCA tetep harus ada jaminan asset sih. Kalo nggak salah di CIMB nggak harus gitu. Gue nggak tau deh kalo bank-bank lain gimana. So far belum pernah pake sih invoice factoring ini...mudah2an aja nggak akan pernah Hidden Content . Amiiiiin.

[ladyprimadewi]

Hanzky

Oh ada fitur seperti itu yah di bank. Thankyou ya.

Oiya hanzky,jadi modal awal dan keuntungan kalo kamu memang diputer lg untk "expand" the company kah? Dan ybng murni ga diapapain yang 10% dari omzet saja?

Setahu saya utk proyek2 sipil biasanya agak sulit utk mendapatkan DP 50%, biasanya sesuai progress ya miss. Kalau utk proyek fashion, export, dst bisa minta dp 50%. Kalau menurut saya, profit dari proyek A masuk ke pembiayaan proyek B, lalu proyek B masuk ke proyek C itu sudah normal. Asetnya sudah tumbuh melalui pembiayaan proyek sendiri. Bayangkan kalau harus lewat bank biaya modalnya bisa lebih besar lagi.

[ladyprimadewi]

Nelysby

Oh jadi ga ada yg salah dg cashflow yg aku ceritakan ya?

sis @ladyprimadewmi: setahu saya memang spt itu sis, asumsinya ada dua:
1. Tdk ada kebocoran
2. Tdk ada kesalahan hitung costing (biaya produksi, khususnya)

Hidden Content
Siapkan dana minimal 3x keperluan bulanan dan jangan diutak-atik..

oleh saya disimpan saja.. Kuatir salah hitung kalau gak pakai pengaman 3 bulan ini..
pemain *terlalu* aman ya.. Hidden Content

[pencil_skirt]

Coba jawab ya.
Gw juga puter sana sini, kadang ada project yang lama misalnya sebulan trus TOP nya bisa another 2 weeks, kadang ga ketawan 'real' nya di tabungan kan.

Gw awalnya pakai pembukuan sederhana sih. Awal2 merintis minus juga, tapi gw coba break down dari expenditure segitu yang bisa di tekan cost nya apa aja. Trus gw coba minimalisir cost, kl bisa lakuin sendiri tanpa jasa/ pihak ke 3 gw lakuin sndiri.

Coba siapkan target company km. Di break down misalnya setiap bulan kita wajib dapetin 3 clients atau 5 clients buat nutup cost. Ini penting banget, juga membantu memotivasi kita.

Nah DP juga bagus banget sarannya. Trus kalau misalnya kita bisa ngutang sama vendor bisa coba di lobby. Kl di industry yg gw geluti itu per project ngerjainnya bs lama sekitar 2 - 4 minggu, tapi raw material kita bayar duluan, sedangkan pembayaran client bisa another 1-3 minggu setelah barang dikirim. Jadi pasti ada minus (piutang) dalam pembukuan kan. Kl bisa ngutang sama vendor setidaknya mengurangi beban kita juga ga harus keluar uang saat itu juga.

[ninadejavu]

Kalo aku awal pegang karena toko bentuknya ya cuman pembukuan sederhana.pendapatan cash+piutang - Pengeluaran toko (pembayaran hutang,gaji karyawan, pengeluaran listrik,telepon)= pendapatan bersih. Di tahun-tahun pertama aada bulan2 tertentu yg minus karena aku invest ke barang. Tp tahun berikutnya sudah agak bernapas lega. Kalo aku memang sangat konvensional. Invest di toko sendiri dan tahap gedein modal. Aku malas kalo mesti pinjam dari bank.

emang klo cf agak susah memang paling benar coba diusahakan pengeluaran itu sebulan 2 kali, klo pemasukan ngga masalah sampai kapan tapi yg penting pengeluaran sebulan 2 kali

[fairyteeth]

Jadi pengen ikutan nimbrung..

Jadi gini, kan ceritanya baru mau mulai usaha, karena butuh modal besar, maka saya dan partners minjem uang ke orang terdekat (tentunya pake surat perjanjian beserta tetek bengek bunga/return yang akan diberikan kepada orang yang sudah berbaik hati meminjamkan kami uang donk ya)

Nah yang ingin ditanyakan, berhubung uang pinjaman tersebut lagi ada dalam posisi ngendon aja di rekening(karena sementara ini lagi belum ada yang butuh di beli/dibayarkan) etis gak sih, kalau uang tersebut kita investasikan dalam bentuk lain, misal: deposito berjangka harianatau on call, atau di taro direksadana pasar uang, atau bahkan se ekstrim dipakai untuk trading saham?

Tentunya dengan harapan uang tersebut akan menghasilkan uang lebih ya (jangan sampemalah rugi terus kami harus nombok)

Ada yang punya pendapat/saran? Hidden Content

[hervia]

hay sis. wanna share my entrepreneur experience.
dlu. wkwk. aku jual binder jadi bandar di sidoarjo. menjaring reseller ke anak2 sma di sidoarjo. drpd harga satuan plus online.. iritnya 20rb lebih untuk tmn2 itu. jd yah mreka seneng bgt.
ngaturnya yah.. pesen minimal berapa per reseler. alhamdulillah slma dagang dlu pesanan tetap selama 3tahun. untungnya pasti. resel ga nambah sih. finance dan marketing materi yg buat aq. brainstorming 1 bln sekali sm resellerku. skrg sih aku off. sibuk skripsi.