ChitChat Q&A dengan Psikolog - Page 8
Page 8 of 11 FirstFirst ... 6 7 8 9 10 ... LastLast
Results 106 to 120 of 152
  1. #106
    Permanent Resident
    Join Date
    Feb 17, 2012
    Posts
    853
    Mentioned
    241 Post(s)
    Tagged
    0 Thread(s)

    Default Re: Q&A dengan Psikolog

    Hai mba irma,
    Pas banget nih baru bahas mengenai sekolah usia dini Hidden Content

    Begini mba, anakku 3.5yr, sewaktu usia 2th saya ikutkan Terapi SI atas rujukan dari dokter di klinik tumbkemb. Anak saya saat itu belum bisa bicara dan agak acuh dengan lingkungan.
    Selain terapi SI, saya ikutkan juga dengan PAUD dekat rumah. Awalnya saya ikutkan dia ke PAUD karena untuk interaksi sosial,
    saya memilih PAUD tersebut setelah menimbang konsep ajarnya yang mayoritas bermain (1 jam pertama kegiatannya ganti2 antara: senam, menyanyi, bercerita, menggambar, dan menempel. 1 jam selanjutnya kegiatan bebas yang memperbolehkan anak bermain dengan puzzle/balok/mainan lain di kelas).

    Anak saya baru bisa bicara di usia 2.5th. Kemudian 1 tahun setelah mengikuti terapi SI dan PAUD, saya stop keduanya dan berganti ke PG (beda yayasan dengan PAUD yang lama).
    Memang pada awalnya PG ini bukan pilihan saya karena mengajarkan konsep bilingual. Namun setelah mengikuti tes observasi (sebelum masuk PG), saya dan anak saya merasa cocok dengan staff pengajarnya.
    Dan lumayan gambling juga karena anak saya belum lancar bicaranya, termasuk pelafalan.

    Awal ikut PG, anak saya cukup senang dan semangat setiap kegiatan PGnya. Bahkan kalau lagi libur suka nanya kapan sekolah lagi.
    Namun setelah 2 bulan ini saya lihat setiap pulang sekolah, meskipun ceria, begitu sampai rumah anak saya suka mengeluh "abang capek"...
    Dan kadang suka gak mau cerita mengenai kegiatan di sekolahnya. Walaupun so far komunikasi saya dengan staff pengajar masih baik, saya masih kepengen berkomunikasi langsung dengan anak mengenai sekolahnya.

    Sementara itu juga saya ingin berinteraksi sepulang kantor dengan anak saya, seperti mengulang kegiatan2 di sekolahnya. Tapi saya khawatir anak saya tambah capek dan nanti mengarah ke mental hectic..
    Mau saya ikutkan terapi lagi untuk wicara, saya juga takut anak saya tambah capek mba..

    boleh minta sarannya ya mba? makasih Hidden Content

  2. #107
    Lurker
    Join Date
    Oct 6, 2013
    Posts
    8
    Mentioned
    1 Post(s)
    Tagged
    0 Thread(s)

    Default Re: Q&A dengan Psikolog

    Malam mbak irma...
    Saya mau konsul anak pertama saya perempuan 4 thn 9 bln. Bbrp bulan terakhir ini sukanya marah klo kemauannya tdk dituruti. Sering saya dipukul dicubit klo gak kasi yg dia mau. Pokoknya lelah kami membujuk dan memberikan pengertian. Kesabaran kami sampai sdh pada ujungnya. Apa ya yg sedang terjadi pada anak saya? Sering kali utk hal sepele saja dia bisa emosi besar pada orangtuanya opa oma bahkan pada mbak nya. Bgmn cara mendidiknya ya? Tx atas masukannya

  3. #108
    Newcomer
    Join Date
    Sep 18, 2012
    Posts
    53
    Mentioned
    7 Post(s)
    Tagged
    0 Thread(s)

    Default Re: Q&A dengan Psikolog

    hai mba irma anak saya 21mo suka bgt gigit,mukul dan jambak rambut.smua yg dy lakuin sambil ketawa dan dianggap main main.klakuan makin parah semenjak punya adek 2mo.paling parah klo mau tidur triak2 tantrum.klo papanya pulang dr luar kota dy bs jadi anak manis.apakah ini pengaruh jauh dari papanya dan punya adik bayi?bagaimana cara mengatasinya.agak takut masukin ke paud dy malah gigit atw mukul temennya.need advise ya mbak...

  4. #109

    Join Date
    Jan 1, 1970
    Posts
    0
    Mentioned
    Post(s)
    Tagged
    Thread(s)

    Default Re: Q&A dengan Psikolog

    Hai mba irma salam kenal..
    Anak sy skr usia 22month.. pas usia 21mo sy bwa observasi dihermina dktr mengatakan ank sy normal tetapi hiperaktif kecendrungan adhd. Kasus ank sy saat itu kontak mata sangat minim, blm bisa bicara yg dimengerti hanya bubbling, dipanggil jarang nengok, suka sekali nonton tv, cuek dengan org yg tidak dikenal. Instruksi jg tdk bs.. tp dy suka kalau diajak main bahkan bs sampai tertawa geli. Kalau mau apa2 dy lebih suka ambil sendiri kecuali kalau dia tdk bs pasti akan menarik tangan sy. Kemudian setelah 2mgguan sy stimulasi sndiri dirumah (sy blm menjalankan terapi SI krn jdwal full) sy coba utk assessment kembali dipela 9 dan dy benar2 bs mengikuti smua tes yg diberikan terapis dan terapisnya bilang sebenernya ank sy normal tetapi krn salah pola asuh dan kurang stimulasi. Memang kemajuan dy selama 1bln sdh jauh membaik. Skr dy sudah mulai nengok kalau dipanggil, minum susu selalu pegang sendiri (dulu selalu sy yg pegangin), sudah mau salim kalau sy suruh dy salim, cium pipi, kalau sy nyanyi dy langsung fokus ngeliatin sy nyanyi dan bisa bertahan sampai lagu selesai, dy jg sudah mulai mau ikutin kata2 yg sy ucap tp beberapa kurang lebih 13 kata yg sudah terdengar jelas, sudah bs diperintah kalau dy sedang pegang barang kemudian ksh ketangan sy, diajak cuci tangan jg lgsg ikut kewashtavel kemudian menjulurkan tangan, kmRin sempat 1x dy menunjuk kedinding sambil bilang cicak tp disuruh yg kedua kali udh gak mau.. trs sy sempat ngajarin dy tunjuk foto muka mami dan papinya kemudian bsknya sy tes dy suruh tunjuk dan dy bs tunjuk dengan benar smbil ngmg mimi pipi tp itupun jg cuma sekali tdk mau mengulang 😢. Cuma smpai skr 1bln ank sy belum jg bs memanggil "mamipapi" dan msh menggunakan bahasa planet Untuk komunikasinya.
    pertanyaan sy mba, apakah ank sy msh tergolong normal atau bagaimana yah ? Kadang stiap hari sy bingung.. sabtu ini sy baru dapat jadwal terapi SI. Apakah terapi itu dapat berpengaruh utk komunikasinya ?
    Mohon masukannya yah mba

  5. #110

    Join Date
    Jan 1, 1970
    Posts
    0
    Mentioned
    Post(s)
    Tagged
    Thread(s)

    Default Re: Q&A dengan Psikolog

    Dear Mba Irma,
    aku mau minta pendapatnya mengenai penanganan anakku yang usianya menginjak 26 bulan. Aku working mom yang berangkat pagi pulang malam. sekarang ini anakku jadi tambah nempel dengan nanny nya sampai ga mau sama aku dan susah dipisahkan bahkan kalau ga liat nanny nya dia akan nangis2. pernah saya sampai ikut nangis krn melihat dia seperti itu. sudah dicoba bujuk2 secara halus juga ga mau. pendekatannya seperti apa ya krn kadang aku dan suami sampe kehabisan akal ngebujuk dia. kalau dipaksa takut tambah trauma tp kalau ga juga aku ga bisa. what should i do?

  6. #111

    Join Date
    Jan 1, 1970
    Posts
    0
    Mentioned
    Post(s)
    Tagged
    Thread(s)

    Default Re: Q&A dengan Psikolog

    [QUOTE=twentytwo;4325670]

    Hai mom, sebenarnya wajar aja kok Mom kalau usia 3,5 tahun mengeluhkan hal-hal yang terkait dengan aktivitas sekolah misalnya abang capek, abang malas dsb. Yang harus dilakukan adalah tetap berkomunikasi efektif dengan pihak sekolah mengenai perkembangan si abang selama di sekolah, apa saja kegiatannya disekolah dan aspek apa saja yang perlu jadi perhatian khusus. Untuk bertanya pada anak, sebaiknya memang dihindari pertanyaan yang close question karena hanya menuntun anak untuk menjawab Ya atau Tidak atau "nggak tau", sebaiknya berikan pertanyaan yang terbuka dan dimulai dari hal-hal diluar diri anak misalnya "abang, tadi temennya disekolah ada yang terlambat gak" atau "ceritain dong bang, tadi ada temennya yang nangis ya disekolah" Nah setelah itu biarkan anak menjawab sesuai versinya, lalu kembalikan pada dirinya "Naaah, kalau abang gimana". Hal itu akan menuntun anak untuk mau bercerita lebih banyak. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah ketika dirumah sebaiknya anak pra sekolah seperti abang, diperbanyak aktivitas fisiknya yang melatih kegiatan motorik kasar dan halus seperti bersepeda atau bermain bola. Hal itu fungsinya sama dengan kegiatan terapi seperti Sensory Integrasi. Untuk tugas paper and pencil sebaiknya tidak perlu diberikan secara terus menerus, karena memungkinkan anak memang mengalami kelelahan mental. Coba variasikan saja kegiatannya, seperti mendongeng atau bernyanyi. Selamat mencoba ya!

    ---------- Post added at 12:34 PM ---------- Previous post was at 12:26 PM ----------

    Hidden Content Originally Posted by lilianhuang Hidden Content
    Dear Mba Irma,
    aku mau minta pendapatnya mengenai penanganan anakku yang usianya menginjak 26 bulan. Aku working mom yang berangkat pagi pulang malam. sekarang ini anakku jadi tambah nempel dengan nanny nya sampai ga mau sama aku dan susah dipisahkan bahkan kalau ga liat nanny nya dia akan nangis2. pernah saya sampai ikut nangis krn melihat dia seperti itu. sudah dicoba bujuk2 secara halus juga ga mau. pendekatannya seperti apa ya krn kadang aku dan suami sampe kehabisan akal ngebujuk dia. kalau dipaksa takut tambah trauma tp kalau ga juga aku ga bisa. what should i do?
    Halo Mom Lili, anak usia 2 tahun memang sedang membangun kepercayaannya pada lingkungan yang terdekat. Secara naluriah memang anak akan mencari figur atau sosok yang menurutnya selalu ada saat ia butuhkan. Tapi sebenarnya Mom gak perlu kuatir berlebihan, karena anak tetap punya instink mengenai keberadaan Orangtuanya asalkan usaha yang terus menerus dari orangtua untuk mengembalikan rasa percaya anak konsisten dilakukan. Yang perlu dilakukan adalah quality time yang terbentuk antara anak dan orangtunya. Usahakan pagi hari, Mom bisa bertata muka dengan si kecil, menyentuhnya secara fisik dan memberikan kata-kata positif mengenai rasa sayang dan cinta Mom kepadanya. Siang hari, hubungi si kecil melalui media komunikasi gadget yang tersedia aplikasi tatap muka. Hal itu harus pula disampaikan dan diajarkan pada pengasuh. Ketika malam hari, jika memungkinkan Mom bertemu dengan anak, sebaiknya ulangi lagi kegiatan tersebut sambil bermain. Akhir pekan, usahakan untuk memiliki kualitas waktu bertiga tanpa pengasuh ya Mom. Cara ini akan sangat efektif jika sering dilakukan. selamat mencoba !

  7. #112
    Lurker
    Join Date
    Nov 2, 2013
    Posts
    10
    Mentioned
    0 Post(s)
    Tagged
    0 Thread(s)

    Default Re: Q&A dengan Psikolog

    Selamat pagi mba Irma,
    saya punya anak laki-laki 2 tahun 2 bulan dan saya mengalami beberapa kejadian yang mengkhawatirkan saya:
    1.anak saya saat ini suka memegang 'burung'nya. reaksi saya: mulai dari memberikan penjelasan secara halus (bahwa burungnya tidak boleh dipegang karena kotor tanganya, bahwa jika dia melakukan itu tidak sopan dan akan ditertawakan orang atau bahkan dimarahi orang dan penjelasann lainnya); ada juga reaksi lain yaitu memarahinya ketika dia mulai memegang burungnya dan sampai menyentil atau memukul tangannya saat dia mulai memegang. Mohon bantuannya mba, apa yang harus saya lakukan?
    2. anak saya suka melakukan kesalahan secara sengaja. contoh simple: dia tahu kuning=yellow. tapi dia sengaja menyebutkan lelow. sudah saya coba untuk membenarkan, tapi dia ngotot mau ngmg lelow. sampai suatu hari pernah saya marahi dia karena kesengajaannya itu. yang menyebalkannya, anaknya menjadi kebiasaan menyebutkan yellow dengan leloww..tolonggg mbaaa...mau nangis rasanya

    sekian dulu mba curhatan saya, sebenarnya banyak bangetttt...tapi ini 2hal ini yang paling saya khwatirkan...

    thanks mba Hidden Content

  8. #113
    Resident katsumi's Avatar
    Join Date
    May 24, 2013
    Posts
    361
    Mentioned
    18 Post(s)
    Tagged
    0 Thread(s)

    Default Re: Q&A dengan Psikolog

    Halo..
    Ayah saya menikah lagi dengan wanita yg lebih muda (2 tahun di bawah saya). Saya sedikit sungkan dan agak berat untuk memanggil istri baru ayah saya "mama". Karena menurut saya "mama" tidak bisa di gantikan oleh siapapun. Jadi selama ini saya hanya memanggil nama saja dan saya anggap sahabat yg di ajak bercanda dan seru2an.
    Sebetulnya tidak masalah kan apabila saya tidak memanggil dia "mama"? Sungguh risih sekali rasanya..
    Trims..

  9. #114

    Join Date
    Jan 1, 1970
    Posts
    0
    Mentioned
    Post(s)
    Tagged
    Thread(s)

    Default Re: Q&A dengan Psikolog

    terimakasih kepada mba irma yg telah sharing banyak hal di thread ini Hidden Content
    sukses selalu untuk mba irma

  10. #115

    Join Date
    Jan 1, 1970
    Posts
    0
    Mentioned
    Post(s)
    Tagged
    Thread(s)

    Default Re: Q&A dengan Psikolog

    Hi Mba Irma, perkenalkan saya single mom dengan 1 anak berumur 4 thn. Saya single mom dan belum menikah dan tidak menikah dengan ayah anakku dengan alasan tidak disetujui oleh keluarga. Klise ya alasannya hehe Hidden Content

    Gini mba, anakku sudah mengerti kalau mama nya ini tidak punya suami dan dia pernah suatu hari bertanya,"kenapa sih mama punya anak duluan, suami nya nggak ada". Seketika itu hatiku rasanya pecah dan tidak tau lagi aku harus berkata apa, tapi dengan bijak aku mengatakan kepada anakku "karena Tuhan yang memberikan kamu untuk mama", tapi dia terus menerus bertanya kenapa aku belum punya suami. Menghadapi pertanyaan anak yang kritis seperti itu aku tidak tau lagi aku harus berkata apa.

    Terkadang aku terenyuh ketika dia bilang "temen-temen Queen punya papa, Queen nggak punya papa". Mba, aku harus bilang apa ya kalo anakku ngomong ky gitu ?

    Aku pernah bertanya, gimana kalau Queen papanya yang sekarang aja ya (papa kandungnya), dia menolak, dan dia mau supaya aku cari ayah baru buat dia. Aku harus gimana ya mba ?

  11. #116

    Join Date
    Jan 1, 1970
    Posts
    0
    Mentioned
    Post(s)
    Tagged
    Thread(s)

    Default Re: Q&A dengan Psikolog

    Hidden Content Originally Posted by minalin Hidden Content
    Selamat pagi mba Irma,
    saya punya anak laki-laki 2 tahun 2 bulan dan saya mengalami beberapa kejadian yang mengkhawatirkan saya:
    1.anak saya saat ini suka memegang 'burung'nya. reaksi saya: mulai dari memberikan penjelasan secara halus (bahwa burungnya tidak boleh dipegang karena kotor tanganya, bahwa jika dia melakukan itu tidak sopan dan akan ditertawakan orang atau bahkan dimarahi orang dan penjelasann lainnya); ada juga reaksi lain yaitu memarahinya ketika dia mulai memegang burungnya dan sampai menyentil atau memukul tangannya saat dia mulai memegang. Mohon bantuannya mba, apa yang harus saya lakukan?
    2. anak saya suka melakukan kesalahan secara sengaja. contoh simple: dia tahu kuning=yellow. tapi dia sengaja menyebutkan lelow. sudah saya coba untuk membenarkan, tapi dia ngotot mau ngmg lelow. sampai suatu hari pernah saya marahi dia karena kesengajaannya itu. yang menyebalkannya, anaknya menjadi kebiasaan menyebutkan yellow dengan leloww..tolonggg mbaaa...mau nangis rasanya

    sekian dulu mba curhatan saya, sebenarnya banyak bangetttt...tapi ini 2hal ini yang paling saya khwatirkan...

    thanks mba Hidden Content

    Hai mom, sangat wajar sekali diusianya yang masih 2 tahun 2 bulan (toddler) saat ini sedang suka memegang alat kelaminnya. hal itu adalah bagian yang wajar diusia perkembangannya, karena ia sedang mengeksplorasi diri dan lingkungannya. Apalagi pada anak laki-laki, kelaminnya lebih mudah dijamah karena letaknya diluar, tidak seperti anak perempuan. Yang harus dilakukan oleh Mom adalah mengenalkan dan menamai alat vitalnya dengan nama biologisnya yaitu *****, bukan burung atau nama-nama alias lainnya. Karena mengenalkan nama sesuai dengan nama biologisnya seperti kita mengenalkan organ yang lain. Lalu berikan penjelasannya mengenai underwear rules secara sederhana, mengapa mesti ditutupin celana karena harus dalam keadaan bersih supaya tidak ada kuman atau penyakit. Lalu jangan dikagetin ya mom saat melihat ia sedang memegang penisnya tersebut, katakan saja dengan baik dan lembut. Jangan bosen untuk memberikan informasi mengenai hal tersebut secara konsisten. Umumnya perilaku ini menghilang ketika ia sudah sibuk dengan kegiatan lain seperti bermain. Nah untuk kesalahan yang disengaja ini, sebenarnya juga anak usia 2 tahun memang pasti masih banyak salahnya dalam hal konsep. Yang paling penting sih standar orangtuanya jangan terlalu tinggi dulu pada si 2 tahun. Ajarkan saja secara berulang, dengan berbagai jenis media dan kenalkan konsep dasar dengan cara bermain misalnya sambil memakaikan bajunya, mom menyebutkan warna bajunya atau dengan media lain yang ada dirumah termasuk untuk konsep besar kecil panjang pendek dan lain sebagainya. Tetap semangat ya

  12. #117

    Join Date
    Jan 1, 1970
    Posts
    0
    Mentioned
    Post(s)
    Tagged
    Thread(s)

    Default Re: Q&A dengan Psikolog

    Hidden Content Originally Posted by priscilladian Hidden Content
    Hi Mba Irma, perkenalkan saya single mom dengan 1 anak berumur 4 thn. Saya single mom dan belum menikah dan tidak menikah dengan ayah anakku dengan alasan tidak disetujui oleh keluarga. Klise ya alasannya hehe Hidden Content

    Gini mba, anakku sudah mengerti kalau mama nya ini tidak punya suami dan dia pernah suatu hari bertanya,"kenapa sih mama punya anak duluan, suami nya nggak ada". Seketika itu hatiku rasanya pecah dan tidak tau lagi aku harus berkata apa, tapi dengan bijak aku mengatakan kepada anakku "karena Tuhan yang memberikan kamu untuk mama", tapi dia terus menerus bertanya kenapa aku belum punya suami. Menghadapi pertanyaan anak yang kritis seperti itu aku tidak tau lagi aku harus berkata apa.

    Terkadang aku terenyuh ketika dia bilang "temen-temen Queen punya papa, Queen nggak punya papa". Mba, aku harus bilang apa ya kalo anakku ngomong ky gitu ?

    Aku pernah bertanya, gimana kalau Queen papanya yang sekarang aja ya (papa kandungnya), dia menolak, dan dia mau supaya aku cari ayah baru buat dia. Aku harus gimana ya mba ?
    Hai mom, si 4 tahun yang cerdas ini memang telah memiliki pemahaman yang cukup mengenai konsep keluarga yaitu ada ayah dan ibu serta anak. Hal itu dipelajari dari berbagai faktor dilingkungannya, baik dari teman saudara atau sekolah. Nah untuk menjelaskan bahwa keluarganya tidak sama dengan keluarga lain memang kita perlu melihat kesiapan mental anak, namun jika anak telah "menuntut" sebaiknya segera beri penjelasan yang lengkap sehingga ia tidak salah dapat membuat kesimpulan. Yang harus dilakukan oleh mom adalah menjelaskan kepadanya secara berulang, walaupun saat ini Queen tidak memiliki Ayah yang tinggal bersamanya, namun ia memiliki Mama yang sangat mencintainya dan menyayangi. Katakan pula padanya, bahwa Queen juga punya Ayah kok, tetapi memang Ayah saat ini sedang tidak bisa menemaninya. Ayah Kandung adalah tetap Ayahnya walaupun tidak tinggal dalam satu rumah dan ia pun berhak untuk memiliki kesempatan bertemu dan bermain dengan Ayah Kandungnya. Relasi Ayah dan Anak harusnya tetap dalam kondisi yang sehat dan positif. Nah, Jika ia menginginkan Ayah baru (ayah sambung), berdoa saja bersama-sama jika waktunya tepat nanti Mama akan menemukan pasangan yang baru untuk keluarga. Ajarkan ia untuk bersabar ya Mom...Selamat mencoba ya

    - - - Updated - - -

    Hidden Content Originally Posted by katsumi Hidden Content
    Halo..
    Ayah saya menikah lagi dengan wanita yg lebih muda (2 tahun di bawah saya). Saya sedikit sungkan dan agak berat untuk memanggil istri baru ayah saya "mama". Karena menurut saya "mama" tidak bisa di gantikan oleh siapapun. Jadi selama ini saya hanya memanggil nama saja dan saya anggap sahabat yg di ajak bercanda dan seru2an.
    Sebetulnya tidak masalah kan apabila saya tidak memanggil dia "mama"? Sungguh risih sekali rasanya..
    Trims..
    Hai, sebenarnya tidak ada masalah dengan panggilan tersebut asalkan saja sudah disepakati bersama dan Ayah anda sendiri juga paham dengan kondisi tersebut. Anda bisa saja secara asertif mengatakan pada Ibu sambung anda tersebut bahwa akan lebih nyaman jika memanggilnya dengan sebutan nama atau mungkin kata ganti panggilan lain selain Mama. Yang paling penting adalah kenyamanan dan keharmonisan hubungan antara keluarga terjaga dengan baik ya

  13. #118
    Immigrant
    Join Date
    Jan 5, 2014
    Location
    bogor
    Posts
    206
    Mentioned
    59 Post(s)
    Tagged
    0 Thread(s)

    Default Re: Q&A dengan Psikolog

    halo mba irma
    ibu saya meninggal pas saya usia 17 tahun , hingga usia 24 tahun ayah saya baru menikah 1x dan itu pun gagal .
    kami tinggal dirumah lama saya , dengan suami saya , anak sya 2y , ayah nd adik saya laki2 .

    ayah saya diusia 50tahun ini masih saja pemarah mba , terutama pada saya . beliau mengganggap saya benci pada dia . padahal saya biasa saja

    dia akan menikah lagi silakan
    dia tidak ingin bekerja lagi silakan ( insya allah saya sanggup klo cuma buat makan , baju , pulsa dan rokok mah )

    beberapa bulan lalu ayah saya menitipkan uang yg lumayan besar di toko milik suami dan keluarga besar dr pihak ayah tau .
    ibu ayah ( nenek saya ) rutin sekali menanyakan berapa jumlah uang itu sekarang , jelaslah saya memberitahu bahwa uang itu suka diambil sedikit2 oleh ayah saya
    sebab klo sya tidak bilang diambil oleh ayah sedikit2 ( dan memang kenyataannya begitu ) suami saya dihina dong punya usaha aja dimodalin ayah saya .
    masalah datang ketika adik ayah saya dr kalimantan pulang berlibur , saya gk tau bagaimana, si adik ayah ini lapor ke ayah saya bahwa saya ngmong melulu diluaran bahwa ayah saya kerjanya merongrong kami dengan cara mintain uang .

    pokoknya ayah saya sampe maki2 saya
    tp saya diem
    dibahas segala rupa sampe rumah , bahwa dia akan pergi dr rumah dan lain2 lah pokonya
    pas saya tanya ke dia emg itu adeknya ngmong apa aja
    ayah saya cuma bilang " sana telp aja orangnya"
    kan males dong saya , ini urusan apaan
    masa 2 pria dewasa bertingkah childish sekali

    kalo emg si adik ayah dengar sesuatu ttg saya
    mestinya dia konfrim dulu ke saya , toh dia tinggal diluar pulau dan tk tau sehari2 disini
    apa maksudnya mengadu2 ke ayah saya , sedangkan dia mengatakan iti sebelum naik mobil menuju bandara utk pulang

    sedangkan ayah saya
    kok sampe segitunya suudzon ama saya

    suami saya mengajak pindah mba dan mengembalikan uang sisa yg ada di kami pada ayah saya .

    harus bagaimana saya ?
    sedangkan untuk konfirmasi ke ayah
    " iya saya emg blg gtu tp kan org tua bapak toh yg nanya2in mulu jumlah uangnya" saya ga enak mba
    masa utk membela diri harus jelek2in lg org tua (nenek saya )

    apa saya pindah saja ya ?

    trims mba Hidden Content
    Last edited by hajahmaemunah; Nov 29, 2014 at 06:39 AM.

  14. #119

    Join Date
    Jan 1, 1970
    Posts
    0
    Mentioned
    Post(s)
    Tagged
    Thread(s)

    Default Konsultasi langsung, bisa kah?

    Assalamu'alaikum wr. wb.

    Saya ingin membawa anak saya untuk berkonsultasi langsung dengan Ibu Irma Gustiana, apakah bisa? Kalau bisa, boleh kah saya tahu informasi seputar jadwal & lokasi praktek Ibu Irma agar bisa segera mengatur jadwal..

    Terima kasih sebelumnya.

  15. #120
    Citizen pinkpatrick's Avatar
    Join Date
    Feb 3, 2013
    Location
    Bandung
    Posts
    1,131
    Mentioned
    164 Post(s)
    Tagged
    0 Thread(s)

    Default Re: Q&A dengan Psikolog

    Dear mbak @Hidden Content
    aku ada problem di keluarga dengan adik kandung sendiri nih,kita hanya 2 bersaudara aja dia perempuan masih remaja umur 15tahun masih SMA. Skrg aku sih udh gk tinggal satu rumah sm papa mama sm adik semenjak menikah,tp masih dikatakan kita tuh tinggal bareng hehe karena rumahku msh satu kompleks dan berdekatan sm ortu.

    Yg jd problem adalah dgn sikap dan kelakuan dia,kenapa ya udh seusia gtu kelakuannya msh kyk anak kecil bgt,manja sih mngkin gk masalah buat aku yaa..tp dia itu jarang ada sikap hormat dan menghargai sm org tua apalagi sama aku. Kadang mama tuh udh jd kyk pembantu aja dia gk segen nyuruh mama ini itu,ambilin ini itu,even bikinin indomie aja nyuruh beliau,trs kalo salah bikinnya atau gmn dia marah2 sm mama dan gk segan2 dia bilang ke mama kalo mama itu gk becus bikin mie..ya ampun kdg saya geleng2 kepala dan istigfar aja.
    begitulah dia itu berani ngomong kasar sm ortu,temen,apalagi klo udh marah2..

    Ini jg trjadi baru2 ini sama aku,udh sebulan lebih aku sm adikku itu gk saling tegur sapa,,krn aku ngerasa udh gk dhargain bgt sbg kakak,gda hormatnya sama sekali,,aku selalu berusaha baik sm dia,aku sayang sm dia mau dia itu nyaman dgn kehidupannya dia,lalu baru2 ini aku sama suamiku belikan dia motor matic supaya dia mudah aja pergi ke sekolah or bla bla bla..kdg jg aku ajak dia jalan,makan dluar,dll semata2 emang aku sayang sm adikku..tp bukannya aku gila terima kasih atau apa,minimal dia mnghargai aja aku sbg kakaknya atau suamiku,suatu hari dia plg sekolah dan kelaparan minta dbikinin mie instant sm mama,sementara aku sm mama lg sibuk diskusi buat acara 4 bulanan kehamilanku,,aku tegorlah dia suapa jgn marah2 atau brsabar dl..eeh dia malah maki2 aku dgn kata2 kasar yg gk pantes bgt dan dgn kata2 kebun binatang,udh gk tahan emosi lg kan aku,aku tamparlah dia krn udh kesel bgt dan aku rampas kunci motornya..bbrp hari dia gk pke motornya,tp seminggu kemudian papa mintain lg kunci motornya krn ribet hrs anter2 adikku sekolah sblm papa ke kantor..aku kasih lglah kuncinya.

    Entah dmn pemikirannya dan kdg aku bingung deh hati nuraninya dia dmn? dan kdg aku mikir ini anak emang ada yg janggal dr dirinya..hoooh gk ngerti deh aku..sampe skrg jg gtu,wlw msh belom tegur sapa sm aku,tp ttp aja nyebelin dan bikin kesel,kalo ada yg dia gk suka dr aku even aku yg cuma ngbisin air dingin dlm kulkas mama aja dia marah ampe banting2 pintu kulkasnya..masya allah kok dia begitu yaa mbak? mama sm papa jg udh pusing dan gtw lg hrs gmn menaggulanginya hihi..minimal dia hargain akulah sbg kakaknya,kdg lg hamil besar gini kdg aku masih aja ngedumel dlm hati krn saking keselnya..

    maaf yaa curhatnya kepanjangan mbak..mohon masukannya..makasih

Page 8 of 11 FirstFirst ... 6 7 8 9 10 ... LastLast