beli property tanpa uang?

[aylwynn]

noir
oh.. sudirman park itu harganya turun ya? emang developernya kenapa sih? padahal lokasi kayaknya udah strategis tuh..

cari rumah emang musti rajin.. temen gw ada tuh yg suka mantengin iklan rumah di pos kota & kompas.. akhirnya dia nemu rumah di kedoya, tanahnya cuman 90, bangunannya juga agak tua sebenernya.. dia beli harganya 350jt.. trus dia sewain setahun 25jt.. langsung 2 tahun.. eh kemaren tiba2 dia ditelp orang.. dibilang mo beli rumahnya 450jt.. padahal baru 1 tahun.. akhirnya dia jual lah (beserta oper kredit yg ngontrak rumah itu) dan dia beliin apartemen medit tanjung duren.. dia sewain lagi..

kayaknya di daerah jakarta barat prospeknya lumayan bagus tuh.. buktinya temen gw dan gw ga terlalu kesulitan untuk cari yg ngontrak rumah..

jadi kalo emang niat pengen bisnis property, intinya kudu rajin cari-cari info kali ya..

aylwynn bukan literally "turun", tapi kalo kita jual, orang udah ogah beli mehi-mehi soalnya dia udah tahu kemarin gempa pada retak. Temen lama gw (temen kuliah) sekarang udah pindah dari situ (tadinya dia tinggal di situ). Siapa nggak takut lihat bangunan zaman sekarang gempa masih retak?

Developer-nya lumayan terkenal sih. Cari aja. Hidden Content

[aylwynn]

noir

udah nemu... dan bertanya2.. kok bisa sih? soalnya mega blok yg di tanjung duren ok banget lho.. iparku beli yg medit 1, dari tahun 2006, blm pernah diapa2in dan bangunannya masih bagus..

Kayaknya invest di apartment skrg harganya dah gak masuk akal yah, tapi sekali lagi ada demand and supply, saudaraku baru ambil apartment di Tanjung Duren yang Royal Medit, 2+1 kamar luas 50 an meter gitu harganya dah 1M lebih... gileee bener... emang ada kpa via bank bunga 0% klo cicilan dalam 48 kali... lah sekarang klo di sewain ke org katanya bisa laku 80 jt pertahun, sedangkan cicilan tiap bulannya aja dah 25 jt an, gimana bisa dibilang beli property tanpa uang. Still aja menurutku gak worthed banget.. mendingan landed kalee, modal awal tetap perlu lah xixixixi

Helky Yang bener loe ada apartemen 50m2 doang muat 2+1 kamar? Kayak apa tuh? Gw aja 90m2 isinya 2 kamar + 1 kamar PRT udah maksa lho menurut gw. 1M lagi. Yang deket pusat (daerah Kuningan) aja awalnya 600jt lho. Kamu yakin sodara kamu nggak habis kena tipu? Hidden Content

Ngomong-ngomong gw ke thread ini cuman pengen share ini aja: Hidden Content . (dikirimin sepupu gw, dia juga lagi pengen beli apartemen soalnya, belum married juga kayak gw. Katanya nggak ada apartemen yang terjangkau sama dia. Ya iyalah mereka minta DP 20% sedangkan sepupu gw baru kerja belum pengalaman 5 tahun Hidden Content , tapi dia udah mikirin dari sekarang soalnya dia tahu harga nggak bakalan turun... Tanah deket pusat bisnis pasti lama-lama abis).

---------- Post added at 10:57 AM ---------- Previous post was at 10:53 AM ----------

Mungkinkah Kredit Rumah Tanpa Uang Muka?
Natalia Ririh | Latief | Senin, 19 Maret 2012 | 10:52 WIB

Oleh: Mike Rini Sutikno dan Aprida SE*

KOMPAS.com - Mengajukan kredit pemilikan rumah tanpa Down Payment (DP), apakah mungkin? Bukan mungkin lagi, karena sekarang sudah bisa dinikmati. Namun, sebelum memilih Kredit Perumahan Rakyat (KPR) tanpa uang muka ini, harus pahami dulu agar tidak keliru.

Berbicara KPR, tidak lepas dari harus tersedianya uang muka yang harus dibayar kepada penjual. Rata-rata DP berkisar 30 % dari harga rumah yang akan dibeli. Ini tentunya tidak bisa dianggap kecil, mengingat harga rumah yang ratusan, bahkan miliaran rupiah saat ini. Padahal, jika dilihat dari sisi kemampuan membayar hutang, banyak calon pembeli yakin dapat mengalokasikan sepertiga penghasilannya untuk cicilan KPR.

Namun, adanya DP membuat calon pembeli harus menyediakan uang kontan sebesar 30 % dari harga rumah. Jumlah itu tentu tidak kecil dan membutuhkan waktu untuk mengumpulkannya.

Jika harga rata-rata rumah yang akan dibeli Rp 300 juta, misalnya, maka calon pembeli harus menyediakan cash Rp 90 juta untuk DP. Padahal, rata-rata penghasilan orang di Jakarta Rp 5 juta per bulan.

Belum lagi jika harus memperhitungkan kenaikan harga rumah per tahun, serta permintaan (demand) terhadap rumah. Bila tidak beli sekarang, kita akan kehilangan kesempatan mendapatkan rumah yang diidamkan. Apalagi, hanya gara-gara tabungan belum cukup untuk membayar uang muka.

KPR Tanpa uang muka, mungkinkah?

Apa yang terlintas di benak Anda, jika saya menyebut kredit rumah tanpa uang muka? Apakah Anda akan berpikir konsumen dapat membeli rumah tanpa membayar uang mukanya dan langsung mencicil setiap bulan?

Sepertinya tidak mungkin. Ternyata ada fasilitas tersebut, walau bukan untuk semua orang. Kenyataannya, ada bermacam-macam kredit rumah tanpa uang muka dengan skema tertentu dan sedikit tricky (jebakan). Sebab, alasannya, hal itu bagian dari promosi. Untuk itulah, Anda harus betul-betul mempelajari jika menemukan penawaran semacam itu.

Plus Minus KPR tanpa DP

Tawaran 1: Developer menawarkan. Konsumen berhubungan langsung dengan developer.

Plus: Anda tidak harus DP. Kredit langsung ke developer, dan biasanya properti sudah jadi (ready stock)

Minus: Harga lebih mahal, konsumen kadang harus mengurus sendiri administrasinya

Keterangan: merupakan strategi marketing dari developer.



Tawaran 2: Kerjasama developer dan bank

Plus: tidak harus DP.

Minus: Harga lebih mahal, untuk kavling siap bangun risiko serah terima tinggi jika developer mengalami kemacatan dana.

Keterangan: strategi marketing, karena developer telah melakukan deposit. Besarannya sesuai DP konsumen (menanggung DP konsumen sampai serah terima).



Tawaran 3: Diskon yang diterima konsumen seolah-olah dijadikan DP.

Plus: Tanpa DP, harga lebih murah, KPR bisa lebih besar.

Minus: tawaran ini sedikit menjebak, karena itu harus berkoodinasi dengan developer. Bisa jadi ditolak karena nilai agunan kurang. Untuk kavling siap bangun risiko serah terima tinggi jika developer mengalami kemacetan dana.

Keterangan: merupakan strategi marketing developer dan strategi marketing sales bank.



Tawaran 4: Konsumen menaikkan harga sesuai nilai DP

Plus: Tanpa DP, harga lebih murah

Minus: Harus berkoordinasi dengan developer. Bisa jadi ditolak, karena agunan kurang.

Keterangan: Menaikkan harga sedikit lebih tinggi sesuai uang muka



Tawaran 5: Deposito sebagai agunan.

Plus: Tanpa DP

Minus: Deposito dijadikan agunan, sehingga tidak bisa digunakan untuk keperluan lain.

Keterangan: merupakan strategi marketing.



Tawaran 6: Program pemerintah FLPP.

Plus: Tanpa DP, subsidi harga murah, bunga murah.

Minus: Nilai yang ditawarkan baru sedikit, baru ada satu bank umum yang menggarap. Ada banyak syarat yang harus dipenuhi.

(Penulis adalah Financial Planning dan Investment Advisor)

Ada yang berpengalaman dengan yang Tawaran #5? Pasti jumlahnya gede dulu, kan? Hidden Content

@helky ..aku bangun di jakbar daerah latumenten just for 350 jt bs diswakan 30 jt sthun,,dnger km blg yang di tanjung duren medit,,bener2 ga worthed harganya 1 miliar lebih apalagi cuma apt yg hgb

Hah medit tj duren mahal yah, kecil bgt pula, gw aja rmh 120m+ msh ngerasa sempriiit. Apalagi 90 belinya 1M??? Klo msh di indo hrg sgitu Mending beli rmh deh byk yg ukurannya lebih *geda.. halah (*Dibaca: Gede)
Back to Topic gw jg ga setuju nih klo telen bulet judulnya, maksud yg bikin buku mungkin bbrp org yg hoki aja kali yaah, 10:1000. bs dpt penyewa dgn hrg bs nutupin cicilan.. Enaklah.. tinggal kipas" bonus property.
Klo mimpi bolehlah tp apa daya tangan tak sampai hahaiiy.. Mikir targetnya yg riil aja deh.. Liat cara org lain pd umumnya aja itu lebih bs terlaksana..

[honeyb]

mau sekecil apapun tetap harus ada modal
kurang make sense atau terlalu naif klo bilang beli properti tanpa uang
gemana coba critanya.....

[halley]

amy linknya expired sepertinya hiks..
Judul bukunya dibuat kontroversi biar komersial aja itu kayaknya..
Beli properti di monopoli aja pake duit monopoli/jaminan tanah kok hahahaha *jadi ngomongin mainan*

---------- Post added at 01:49 PM ---------- Previous post was at 01:34 PM ----------

amy linknya expired sepertinya hiks..
Judul bukunya dibuat kontroversi biar komersial aja itu kayaknya..
Beli properti di monopoli aja pake duit monopoli/jaminan tanah kok hahahaha *jadi ngomongin mainan*

[kyennys]

@miketjung: latumenten ini apartment jg ya? skarang berapa ya per m2nya?
Kalau menurut gw property tanpa uang itu mungkin untuk dulu ya..sekarang mah ud beda. Lbh mahal di harga beli kita dibanding income. Tapi mungkin jg kembali ke lokasi perumahan/ apartment itu sendiri.

[dington]

@helky - mak bisikin donk bank apaan yg yei maksud ngasih cicilan 0% dgn pembayaran 48 kali...
Ini KPA primary atau udah secondary, kalo primary dari developer sih gw masih yakin, tapi kalo udah secondary apa masih ada bank yg mau ngasih cicilan 0% hari gini apalagi KPA, kalau cuma untuk beli mesin cuci mah gw yakin banyak kartu kredit yg ngasih program 0% untuk 12 bulan

[dington]

Ga maksud menyinggung ya eike mak... Cuma ngasih pendapat aja...n ga mau mancing rusuh juga

Kaya nya hari gini males banget deh eike denger yg beginian... Beli property tanpa uang...plis deh...

Logikanya aja deh, kalo bisa coba yei praktekkan deh omongan ini untuk membantu para tunawisma yg ngemper di jalanan, bisa ga mereka dgn slogan ini jadi punya rumah....kalau emang bisa , dunia bakal ga ada tuh tunawisma...coba bantu mereka wahai yg berpendidikan yg dgn bangganya mengucapkan slogan ini, toh kan yei ga bakal keluar uang, berarti ga rugi donk bantu orang... Malah pahala adanya...kalo alasan yei sibuk, ya sabtu minggu deh yei bantu mereka..kan biasanya kantor libur tuh...kecuali yei terlalu sibuk membuat seminar dgn slogan ini di hari sabtu minggu, sehingga ga ada waktu untuk membantu saudara2 kita yg sangat membutuhkan

Jgn bilang deh tapi slogan ini ada syaratnya...bla..bla.bla.bla.. Berarti slogan yei harus lebih lengkap lah dalam pengucapan jgn sisi menariknya aja, jangan cuma nyebut beli properti tanpa uang tapi ternyata pake embel2 di belakangnya....

Just sharing my 2 cents for a hypocrite world

Jaman sekarang makin banyak seminar-seminar maupun buku-buku yang menjual angan-angan yang nyaris tidak mungkin dicapai. Seminar-seminar ini tujuannya 30% memberi ilmu yang bermanfaat, 30% menjual suatu produk semisal buku, 40% promosi motivator atau mentor tersebut. Aku pernah ikut beberapa seminar macem ini, tapi menurut aku rada useless.

Kenapa?
1. THAT'S IMPOSSIBLE TO BUY ANY PROPERTY WITHOUT ANY MONEY. Karena, sekalipun kita sukses pake cara mereka, pasti akan ada ongkos yang kita keluarin. Entah itu materai, biaya jalan kesana-kemari, administrasi, biaya pulsa untuk nelfon nawarin perusahaan kesanasini, belum lagi biaya makan, minum, dan lain-lain.
2. Ilmu yang dikasih itu cuma setengah-setengah atau sebagian. Kalau mau dapet ilmu penuh, harus ikut seluruh rangkaian seminar yang 'mereka' punya. Itu juga belum tentu berhasil. Masih ada faktor x, a, b, c, dan lain-lainnya.
3. Ngga semua ilmu yang diberikan itu match sama keadaan kita. Tapi di seminar itu dibuat seakan-akan applicable dalam setiap keadaan. Contoh yang properti tanpa uang. Mungkin kalo case nya jual-beli/sewa tanah okelah bisa menguntungkan seperti kisah-kisah sukses kebanyakan. Tapi apartemen? Is it applicable buat apartemen? I don't think so. Yg aku tahu dari sharing pengalaman tante aku yang sering jual-beli/sewa apartemen, harga apartemen itu cenderung bisa jatoh, terlebih kalo ada faktor-faktor X seperti Sudirman Park yg pas gempa retak, atau lokasinya yang kurang strategis, dan lain-lain. Jadi kita juga pintar-pintar memilih dan berfikir, mana mana aja yang emang applicable sesuai ilmu yang udah dikasih diseminar itu.
4. Pikirkan keadaan kita juga. Maksudnya gini, misalnya kita adalah working woman yang kerja 8-5 sehari, networking kita juga ngga terlalu bagus mengenai bisnis properti, jarang cek iklan-iklan properti, dan kurang bisa menganalisis harga suatu rumah dan potensi kedepannya apa. Trus apakah dengan membayar jutaan rupiah untuk sekali seminar akan mengubah kita jadi ahli properti yang handal? Ngga kan. Apakah ilmu-ilmu yang kita dapat bisa langsung kita aplikasikan? Belum tentu. Jadi useless dong uang kita untuk seminar itu? Beda halnya kalo kita memang kerja 8-5 sehari, tapi dasar ilmu properti sudah punya, memang senang cari tahu mengenai bisnis properti, dsbnya. Bolehlah dicoba.

Jadi akan lebih baik kalo kita cari tahu dulu sebelum mengikuti seminar-seminar jutaan rupiah, dan cari informasi sebanyak-banyak dan perhatikan polanya. Kalo memang mungkin akan bermanfaat bagi kita, baru coba.

[ethest]

Setujuu sm dington, dunia yg hare gene kl ga ada duit say gudbye aja. kl emang iyaa semua org bakal pake cara ini buat pny rumah, n ga usah kerja banting tulang. Kl pun iyaa ada beneran perbandingannya 1 banding sekian juta?? Anehnya ni buku n seminar masih banyak aja yaa, bukan ga boleh jual mimpi tp kl buntut2nya cm buat untungin motivatornya bikin keki -.-

di bali banyak ni yang model begini... jadi gini cara kerjanya, kita pdkt sm pemilik lahan bilang lahannya mau kita pake kompleks villa misalnya tapi sistemnya bagi hasil, 50-50 dari hasil penjualan villa, bikinin perjanjian

trus kerjasama lagi sama arsitek, dia bikinin gambar tapi dibayarnya dengan sistem royalti, setiap 1 villa desain dia terjual dia dpt X rupiah

trus, dibuatin gambar 3D dijual deh gambar 3D nya. si pembeli nantinya bayar DP dulu baru pembangunan dimulai. trus ada term pembayaran sesuai progress bangunannya... misal DP 30%, setelah bangunan selesai 30% bayar lagi term 2 30% abis tu dibangun lagi sampe selesai trus serah terima baru dilunasin. setelah pelunasan baru deh bagi2 buat si pemilik tanah 50% keuntungan kita 50% lagi trus kita bayar si arsitek.

kaya gitu bisnis per villa an di bali... tapi ya mesti punya network yg bagus plus kemampuan menjual yang maut